PROLOG

2.3K 130 1
                                    

Hai, namaku Rere, aku berusia 16 tahun, aku tinggal di sebuah rumah yang sangat besar bersama adikku Mila dan mamaku Desti.

Rumah itu dibangun oleh ayahku yang seorang insinyur, disain rumah yang besar itu di disain oleh ayahku sendiri dan dibangun berkat hasil kerja kerasnya.

Tapi belum lama selesai dibangun ayah sakit parah dan seminggu kemudian meninggal diiringi tangisan kami ketiga perempuan.

Sesudah ayah dimakamkan, hanya tersisa rumah ini yang mengenang ayah dan setiap melihat atau menatap rumah itu teringat ayah yang membangunnya dengan susah payah sampai sakit-sakitan dan akhirnya meninggal.

Tapi jujur aku tidak terlalu suka dengan rumah yang ayah bangun, bukan karena tidak suka disain yang ayah buat, tapi aku tidak suka karena rumah itu amat besar dengan kami ketiga perempuan yang seperti semut yang meninggalinya.

Rumah itu mempunyai 3 lantai, lantai ke satu adalah ruang tamu dan tiga ruangan atau kamar untuk para tamu yang menginap.

Lantai dua adalah kamar pribadi aku, adik dan mama dan satu gudang. tapi aku lebih suka tidur di ruang tamu entah kenapa, karena lebih dekat dengan pintu keluar.

Lantai ketiga adalah dapur dan ruang makan yang begitu besar sekaligus terdapat 2 toilet.

Kehidupan kami tenang-tenang saja pada saat itu, sampai saat Mbok Jum datang.

MBOK JUMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang