Setelah mengantar Mila ke sekolah, mama memutar mobilnya dan menuju rumah tante sarah dengan sedikit mengebut.
Aku yang hanya bingung merada aneh kepada mama hanya diam dan mengikuti arahan mama.
Sesampainya di rumah tante sarah, kita disambut baik dan dibiarkan duduk di ruang tamu.
"Siti, tolong bawain kue dan teh ya" suruh tante sarah kepada pembantunya
"Udah sar, jangan dulu, ge buru-buru mau minta bantuan lu" ucap mama
"Lu kenapa sih des, kok keliatan keburu-buru gitu, minum dulu, nanti baru cerita, bantuan apa emang yang lo butuhin?" tanya tante sarah mengangkat gelas yang berisi teh
"Tumbal itu datang lagi sar!"
PRANG!
Tante sarah menjatuhkan gelas tehnya sampai pecah ke lantai.
"Bener dia datang lagi?, kok bisa, gw kan udah pasang mantra 10 tahun yang lalu di rumah lo, kenapa dia masih datang lagi?" heran tante sarah
Aku hanya diam mendengar percakapan mereka yang tidak aku mengerti.
"gw juga gak tau sar, kata rere dia dateng pas malam tadi!" jawab mama
"Rere jawab tante, kamu menyambut dia?" tanya tante sarah
"Apa maksud tante?, maksud tante mbok jum?" bingungku
"Ya, dia juminten, tumbal yang dikubur di bawah tanah rumah yang papa kamu buat"
"Ma, maksud tante?" aku masih bingung
KAMU SEDANG MEMBACA
MBOK JUM
HorrorTik tak tik tak, Suara jam dinding yang sedikit memecah keheningan rumah besar yang ditinggali oleh 3 orang itu, aku, adikku dan mama, selalu sangat ketakutan setiap malam karena kedatangan Mbok Jum.