Sesampai di dapur aku melihat-lihat di kulkas terdapat beberapa wortel dan beberapa daun sawi, aku berfikir untuk membuat nasi goreng sekalian untuk Mila dan mama.
Aku mengambil tatakan, pisau dan beberapa bumbu yang lain.
TAK TAK TAK
Suaraku yang memotong sawi di tatakan dengan pisau kecil.
Saat memotong tiba-tiba aku kepikiran lagi terhadap sesuatu, siapa wanita tua itu?, dan bagaimana dia bisa masuk ke taman di halaman rumah sedangkan semua gerbang telah tertutup rapat, apakah mungkin dia memanjat pagar?, tidak mungkin, kalau ia mungkin ia akan tertangkap Aris yaitu satpam kami.
Tunggu. tapi pak Aris izin cuti ke mama sudah dari kemarin, berarti benar perkiraanku, wanita tua itu memanjat pagar dan berhasil masuk ke taman halaman rumah.
Jangan-jangan wanita tua itu pencuri?, atau dia kriminal buruan polisi?, jika itu benar maka sangat masuk akal jika dia bersembunyi di taman halaman rumahku, dia ingin menghindari kejaran polisi, benar, pasti begitu!.
Tiba-tiba teriakan mama mengagetkanku.
"Rere tanganmu!"
Aku langsung terbangun dari lamunan dan melihat tanganku.
Darah dimana-mana, ternyata tadi aku tidak memotong sawi, tapi ternyata aku berusaha memotong jari-jariku sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
MBOK JUM
HorrorTik tak tik tak, Suara jam dinding yang sedikit memecah keheningan rumah besar yang ditinggali oleh 3 orang itu, aku, adikku dan mama, selalu sangat ketakutan setiap malam karena kedatangan Mbok Jum.