Jemuran

1.5K 103 0
                                    

Mamah berbicara kepadaku sambil mengangkat bak jemuran.

"Re kamu udah ngengkat sebagian bajunya yang ada di belakang?, soalnya mama liat di tiang jemuran cuma setengahnya aja"

Aku hanya kebingungan menjawab pertanyaan mama.

"Nggak kok ma, mana mungkin aku sempet ngambil jemuran, seharian ini kita kan ngurus pemakaman papa"

Mama hanya menghembuskan nafas kebingungan sepertiku.

"Benar juga kata kamu, eh?"

Bola mata mama melihat ke arah samping sofa yang sudah terdapat baju kering di bak jemuran satunya.

"Ini kan baju yang setengahnya mama bilang itu, apa bener kamu nggak ngangkat Re?"

Mama mulai kebingungan dan merasa ada yang aneh.

"Udah dibilangin nggak, mungkin mama lupa udah angkat pas papa belum dimakamin, sekarang mana bak jemuran keringnya, biar aku yang taruh, mending mama istirahat dulu aja di kamar" ucapku biar mama gak kepikiran

Mama pun mengembuskan nafas kembali.

"Bener kata kamu mungkin mama lupa"

Mama memberikan bak jemuran yang sedikit berat itu kepadaku, setelah itu mama pergi menaiki tangga untuk ke kamar.

Gelegar petir kian datang tak berhenti dengan hujan yang semakin deras dan angin yang bertiup amat kencang.

Entah kenapa tiba-tiba hatiku merasa tidak tenang setelah kematian papa, aku merasakan akan terjadi sesuatu yang amat besar di rumah ini.

Dan aku masih kepikiran tentang wanita tua yang mematung di taman rumahku itu.

MBOK JUMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang