Part 3

26 10 0
                                    

ⒽⒶⓅⓅⓎ ⓇⒺⒶⒹⒾⓃⒼ

Diam bukan lemah,diam bukan sombong,hanya saja orang memilih diam untuk menghindari masalah yang bisa saja datang setelah dia berucap.

o0o

Luna masuk ke kelas dengan diam,dan tetap dengan muka datarnya. Keadaan kelas saat ini sangat riuh karena guru belum masuk padahal bel sudah berbunyi sejak tadi saat Luna di toilet.

Ia langsung duduk di bangkunya tanpa memperdulikan tatapan bertanya dari Larissa. Perutnya benar benar sakit saat ini.

"Lo sakit?" Larissa memegang kening dan leher sebentar sambil merasakan suhunya.

"lo kenapa?" Larissa mulai khawatir,saat melihat Luna meringis, memegang perut.

Luna langsung menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan. Ia menghela nafas pelan dan memperlihatkan wajahnya, lalu menoleh ke Larissa.

"Gue pms,tadi ke toilet mau ngecek takut bocor karena jatuh tapi engga,terus sekalian cuci muka biar ga keliatan pucet" jelas Luna panjang lebar dan tetap mempertahankan wajah temboknya.

"Mau gue ambilin obat di uks?yang buat redain sakitnya" Tawar Larissa.

"Gak perlu" Tolak Luna,tidak mau merepoti teman nya itu. "Gue izin ke UKS aja ya"

"Gue anter" tawar Larissa lagi,ia ingin sekali membantu Luna.

"Enggak usah Ca,gue gapapa" Luna tersenyum meyakinkan. Senyum yang jarang dilihat orang .

"Tap-"

"Gue bisa sendiri" Luna bangkit. "Lo boleh nyusul gue kalo istirahat" Luna langsung berjalan keluar kelas menuju UKS.

Luna mulai berjalan di koridor dan berpapasan dengan Altair dan Archer di tangga,saat hendak nenuruni nya.Ia terus meringis memegang perutnya menahan sakit,sesekali menutup matanya.

"Lo kenapa Lun?" Archer bertanya.

"Tamu"

"Hah?oh paham" Archer terkekeh. "Mau di anter?" Tawar Archer tulus,karena tidak tega melihat Luna menahan sakit.

"Gue aja" timpal Altair,dan mendapat anggukan dari Archer. Sedikit aneh memang dengan Archer yang biasanya berisik,namun bisa kalem seperti ini.

"Gak per-"

"Ayo" Altair mulai menggandeng tangan Luna,ia pun sama tidak tega nya seperti Archer. Ingat, tak tega.

Archer pamit duluan dan pergi ke kelas tanpa Altair. "Duluan Al".

"Iya"

"Jangan pegang!" Luna berusaha melepas tangan Altair ,saat Altair menggandengnya, namun tidak bisa.

"Udah sakit masih aja bisa marah" Mereka terus berjalan menuruni tangga,dan berjalan menuju UKS. Jangan lupakan Luna yang terus meminta tangannya di lepas karena mulai risih dengan beberapa siswi yang berpapasan dengan nya.

𝐋𝐮𝐭𝐚𝐢𝐫✓[𝐎𝐧 𝐆𝐨𝐢𝐧𝐠] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang