ⒽⒶⓅⓅⓎ ⓇⒺⒶⒹⒾⓃⒼ
•
•
•
o0o
Pagi sekali Luna sudah rapih mengenakan seragamnya,semalam Ia terkejut mengetahui Altair akan tinggal bersamanya sampai Atlas pulang tapi Luna juga tidak munafik kalau dirinya sangat senang serumah bersama Altair.
Luna membuatkan nasi goreng untuk nya dan Altair sarapan, sebenarnya Bi Muti bisa saja memasakkannya namun Luna menolak karena ini khusus untuk Altair agar Altair merasakan masakannya.
Harum wangi bumbu nasi goreng yang baru di tuang ke wajan memasuki indra penciuman seseorang di kamarnya yang sedang memakai seragam.
"umm,wangi ya bi masakan Luna"
Samar samar Altair mendengar suara Luna, segera Altair memakai seragamnya dengan buru buru dan menuruni tangga menenteng tas dan sepatunya,serta dasi yang belum di pasang yang di kalungkan di leher.
Luna sudah menyiapkan nasi goreng di atas piring untuk dirinya, Altair dan Bi Muti. Tak lupa satu buah telor mata sapi di atas setiap nasi goreng dan beberapa timun yang sudah di iris . Semoga mereka menyukai nya.
"Masak lo?" Tanya Altair yang baru saja duduk.
"Iya,cobain" Ucap Luna sembari menuangkan air ke dalam tiga gelas. "Bibi mau kemana?" Tanya nya melihat Bi Muti hendak pergi dari dapur.
"Mau nyuci Neng"
"Bibi duduk sini. Sarapan bareng Luna" Luna menuntun Bi Muti untuk duduk.
"Atuh gak enak bibi Neng.
"Makan Bi, Luna malah kecewa kalo bibi gak mau nyentuh makanan Luna"
"Iya neng makasih ya" Luna mengangguk dan duduk di bangku sebelah Altair.
Kini semuanya sarapan bersama,hanya ada suara dentingan sendok yang bergesekan dengan piring. Luna sudah menyelesaikan makannya di ikuti Altair dan Bi Muti.
"Enak banget masakannya" puji Bi Muti
Luna tersenyum senang "Alhamdulillah bi kalo enak.makasih"
"Bibi rapihin ya neng piringnya" ucap Bi Muti sembari membereskan bekas sarapan setelah mendapat persetujuan Luna.
Luna menenggak airnya dan langsung memakai sepatu. "Ayo Al"
Luna menarik tangan Altair mengajaknya berangkat ke sekolah. Altair menahan tangan Luna membuat Luna mengerutkan keningnya.
"Pakein" Altair menyerahkan dasi abu abunya ke Luna.
"Bisa sendiri kan"
"Kalo ada lo kenapa harus sendiri?" Altair menatap lekat manik mata Luna.
Gadis itu sedikit kesal karena Altair lebih menyuruhnya bukan memakainya sendiri,namun tak urung Luna tetap menerima dasi Altair dengan bibir mengulum senyum. Oh ayolah mengapa cowok berwajah datar ini sangat manja.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐋𝐮𝐭𝐚𝐢𝐫✓[𝐎𝐧 𝐆𝐨𝐢𝐧𝐠]
Teen FictionCinta?Oh tidak ada kata cinta di kamus Altair setelah ia kehilangan gadis yang menjadi cinta pertamanya. Apakah kalian tau siapa Altair?Jangan berani mencari tahu tentang cowo itu, jika tahu siap-siap untuk menyukai nya.Cowo dengan segala kesempur...