Tepat pukul 7 malam aku memutuskan makan malam bersama Jungkook sebelum pulang. Kami memilih kedai yang terletak tak jauh dari Apartemennya. Menjual Sundubujjige yang menjadi makanan Korea kesukaanku. Karena jarak tidak begitu jauh, kami memutuskan untuk jalan kaki.
Selama perjalanan tidak ada satu pun dari kami yang bersuara. Sekitar 5 menit lagi kami akan sampai di tempat tujuan. Tapi, Jungkook tetap tidak bersuara. Sebenarnya banyak sekali pertanyaan yang ingin kutanyakan padanya, tapi tidak akan kuungkapkan karena melihat kondisinya yang sepertinya kurang baik.
"Kapan kau akan mulai masuk kuliah lagi? Kau tahu sendiri aku sampai kesulitan ketika semua penggemarmu datang dan mulai mewawancaraiku." protesku.
"Mungkin masih lama."
Mata Jungkook tidak melirik ke arahku sedikit pun. Dia menatap jalanan sepi dengan tatapan pasrah yang jarang kutemui. Maksud dari jawabannya tadi membuatku bertanya-tanya sebenarnya masalah apa yang tengah dihadapinya. Apa seburuk masalahku saat ini?
"Kau benar-benar tidak apa-apa, kan? Ya, jangan bilang kau menyembunyikan penyakit mematikan dariku!"
"Museunsuriya. (Apaan sih). Sudah kubilang berhenti terlalu memahami semua masalah klienmu. Sekarang kau yang terlihat tidak baik-baik saja." Katanya dengan nada mengejek dan tawa kecil.
"Eoh, aku memang sedang tidak baik-baik saja."
Bodoh!
Kenapa aku harus mengatakan hal tidak penting saat ini. Suasana seketika menjadi berubah. Padahal tadi sudah mulai membaik dan kami bahkan saling melempar lelucon. Bibir ini kenapa tidak bisa dikontrol.
"Bong (Y/n), kau menyembunyikan sesuatu dariku?" tanyanya dengan tatapan serius.
Sial, aku tidak bisa bercerita tentang Taehyung yang mencampakkannya dan memilih melamar gadis masa lalunya. Aku yakin Jungkook akan langsung menghampiri Taehyung untuk memukulnya habis-habisan.
"Melihat kau diam begini, sepertinya memang benar ada masalah. Kenapa kau tidak cerita padaku?!"
"Buang semua pikiran burukmu. Aku hanya asal bicara tadi. Ayo kita lanjutkan! Perutku sudah mengomel sejak tadi." Ujarku mencoba mengalihkan pembicaraan dan berjalan mendahului Jungkook.
Tak lama dia mencegah kepergianku. Dengan tatapan serius, Jungkook mencekal tanganku. Selama beberapa detik kami saling bertukar pandangan. Seolah pikiran Jungkook bisa kubaca lewat tatapan matanya. Dia terlihat begitu cemas.
"Kau akan terus menutupinya?" tanyanya lagi.
"Baiklah, akan aku ceritakan semuanya. Tapi, kita harus segera sampai di restoran sebelum ibuku mengomel karena aku belum pulang. Ayo!"
"Semuanya. Termasuk pernikahan kontrakmu dengan bajingan itu?"
Deg!
Aku tidak salah dengarkan? Jungkook mengetahui semua sandiwaraku dengan Taehyung selama ini?
Aku menatapnya dengan tatapan terkejut. Kini pertanyaanku tentang Jungkook bertambah lagi. Tidak aku sangka dia selama ini mengetahui gelagat palsuku dengan Taehyung dan bersikap seolah baik-baik saja. Aku membatu tidak tahu harus mengatakan apa sekarang. Jungkook menatapku dengan tatapan kesal sekaligus cemas.
***
Alunan musik klasik terdengar begitu lantang diikuti suara guyuran air di kamar mandi Taehyung. Selama Taehyung mandi, dia memutar musik klasik sebagai salah satu media penenangnya. Taehyung mandi lebih lama dari biasanya, itu artinya dia sedang kalut dengan pemikirannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHAT IS LOVE? 2 [CLOOUDYSKY]
Fanfictionkelanjutan What Is Love dari last acc aku. @clooudysky_ , karena ada masalah sama acc pertama, jadi kelanjutan 2 fanfiction nya aku lanjutin disini oke? buat new readers, kalo mau baca, bisa baca yang jilid awal dulu. makasihhh:) ...