- Pt.46: Believing -

33 8 19
                                    

Basemen parkir mobil tampak tenang sebelum mobil Taehyung datang. Taehyung dengan buru-buru memarkirkan mobilnya dan segera berlari masuk ke dalam rumah sakit untuk melihat kondisi Eunji yang katanya sudah sadarkan diri. Dia memencet berkali-kali lift yang menurutnya terlalu lama. 

Sekitar satu menit kemudian lift terbuka. Beberapa orang keluar dari bilik lift dan hanya menyisakan dua orang. Satu seorang perempuan seumuran dengannya dengan setelan ungu lilac sambil menggandeng anak kecil berusia 7 tahun yang mengenakan baju bebas dengan tas ransel bergambar Pororo.

.

.

Taehyung berlari menuju tempat Eunji berada sekarang. Dia mendapat informasi jika Eunji sudah dipindahkan ke ruang inap biasa. Tentu itu merupakan kabar gembira bagi Taehyung. Dia berlari hingga membuat beberapa pengunjung rumah sakit terkejut oleh pijakan kaki yang keras.

Begitu sampai di depan ruang inap bernomor 103, Taehyung segera membuka pintu tanpa aba-aba. Dan menemukan Eunji terbaring dengan keadaan masih belum sadarkan diri. Tapi, ada satu orang lagi yang tengah duduk di sebelah ranjang Eunji. Wanita berusia 50 tahunan dengan pakaian mahal dan elegan.

"Eommonim.." ujarnya dengan nafas tersengal-sengal.

Wanita yang baru saja disebut Taehyung, Eommonim itu tersenyum tipis melihat kedatangan Taehyung.

.

.

Sudah cukup lama Taehyung berada di situasi canggung seperti ini. Pasalnya dia sekarang sedang duduk tepat di depan ibu Eunji. Mereka memutuskan untuk berbicara empat mata di kantin rumah sakit yang kebetulan cukup ramai.

Selama 10 menit mereka hanya berbicara basa-basi dan kembali diselimuti kecanggungan. Sebenarnya yang terlihat canggung di sini hanya Taehyung. Karena ibu Eunji sedang duduk anggun sambil memperhatikan Taehyung dengan tatapan dingin yang pernah Taehyung lihat beberapa tahun lalu.

"Bisa-bisanya aku memercayai gijibae (gadis nakal) itu untuk kembali ke Korea jika tahu akan menemuimu lagi." ujarnya.

"Ini bukan salah Eunji. Kami hanya kebetulan bertemu." ujar Taehyung seolah membela Eunji.

"Kau yakin Eunji akan bertahan denganmu melihat keluargamu yang sedang kacau sekarang." kata ibu Eunji lagi.

"Kacau? Maaf, apa maksud anda?" 

Bukannya menjawab langsung pertanyaan Taehyung, ibu Eunji membuka ponselnya. Beberapa sekon kemudian dia menyodorkan ponselnya pada Taehyung yang masih memasang wajah keheranan.

Saat Taehyung mengambil ponsel milik ibu Eunji yang menunjukkan headline dari sebuah portal berita yang menunjukkan foto ayahnya dengan foto dirinya dan Baekhyun lalu, satu lagi yang ilustrasi bayangan seorang pria yang diberi tanda tanya. 

'BENARKAH MASIH ADA RAHASIA BESAR DARI KELUARGA KIM?'

"Bukankah seharusnya kau mendatangi ayahmu bukannya kesini?" sindir ibu Eunji.

Taehyung terdiam sejenak. Tepatnya sedang berpikir mengenai kejadian baru ini. Perasaan dia tidak pernah membocorkan rahasia keluarganya yang telah dijaga selama bertahun-tahun.

"Saya akan kembali lagi. Sampai jumpa." katanya sambil terburu-buru berlari cepat ke kantor guna mengecek keadaan.

Ibu Eunji memperhatikan kepergian Taehyung. Seolah mengerti isi pikiran Taehyung. Dia tersenyum miring dan melihat jam tangannya yang menunjukkan pukul 9 pagi. 

***

Ibu sudah siuman dan sekarang masih terbaring di ranjang. Sedangkan aku memutuskan untuk membuatkan bubur. Bukan apa-apa, karena ibunya masih cukup terguncang dengan kejadian tadi. Kebetulan ibunya juga belum sarapan.

WHAT IS LOVE? 2 [CLOOUDYSKY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang