- Pt.52: Last Night -

30 9 9
                                    

Taehyung berlari secepat mungkin tepat di depanku, memimpin. Kami menyeberang jalan mencari gedung S yang di maksud oleh Polisi yang tengah menangani kasus ini. Taehyung berjalan setelah berhasil menyeberang, terlihat dirinya sedang mencari gedung yang di maksud. Hingga kami menemukan sebuah mobil hitam terparkir di depan gedung yang hanya sampai 5 lantai. 

Tanpa menungguku Taehyung memasuki gedung tersebut. Aku berjalan menyusul di belakangnya. Gedung yang tampak normal. Sepertinya ini gedung yang baru ditempati. Terlihat beberapa barang masih tertutup kain dan ornamen yang terlihat baru.

"Tuan Kim!" Panggil seorang pria seumuran dengan Taehyung dengan rambut pendek maskulin dan jaket leather hitam sedang berdiri di depan komputer yang menunjukkan rekaman CCTV.

"Opsir Kwon! Apa yang sudah Anda temukan?" tanya Taehyung sudah tidak sabar dengan jawaban Opsir Kwon.

"Saya menemukan keganjilan saat kejadian malam itu. Gedung ini baru terjual kembali sekitar seminggu lalu. Dan sebelumnya kamera CCTV masih aktif di dekat TKP. Kami berhasil menangkap keanehan dari mobil yang menabrak Tuan Kim Daehyun. Coba Anda lihat ini!" kata Opsir Kwon mengarahkan Taehyung untuk menonton cuplikan dari rekaman CCTV. 

Terlihat beberapa mobil terparkir. Salah satunya adalah mobil berwarna merah yang juga terlihat siluet seseorang duduk di kursi pengemudi. Taehyung memperhatikan begitu juga denganku. Opsir Kwon mempercepat rekaman itu. Dan durasinya sudah melebihi dari dua jam. 

"Itu.."

"Iya, itu adalah mobil yang menabrak Tuan Kim Daehyun dan Nona Eunji malam itu. Terlihat mobil ini sudah terparkir lebih dari dua jam. Dan yang paling mencurigakan plat nomor mobil tersebut tidak terdaftar."

"Kami akan mencari lebih lanjut tentang siapa pengemudi itu." lanjut Opsir Kwon.

"Opsir Kwon... menurut Anda apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Taehyung sembari memerhatikan layar komputer dengan tatapan tajam.

"Ah.. kemungkinan kami mengira jika ini adalah pembunuhan berencana. Dilihat pelaku yang sudah menunggu di dekat TKP selama berjam-jam dan nomor plat mobil yang tidak terdata." jelas Opsir Kwon.

"Kuserahkan kepadamu." kata Taehyung lalu berjalan keluar.

Dilihat dari tampangnya. Taehyung tampak menyesal dan merasa sangat bersalah atas apa yang telah dia lakukan kepada kakaknya. 

"Ya, gwenchana?" tanyaku dengan nada sedikit cemas.

"Seharusnya aku tidak langsung menyimpulkan saat itu! Ini semua salahku!" ujarnya yang merasa sangat terpukul.

"Bulssanghae uri Hyeong! (Kakakku yang malang!)"

"Berhenti menyalahkan diri sendiri. Ini bukan saatnya menyesali hal ini. Kita harus segera mengungkap fakta dari kejadian malam itu. Jeongsinjaryeo Kim Taehyung! (Sadarlah Kim Taehyung!)"

Aku tahu kenyataan ini begitu pahit diterima oleh Taehyung. Karena kondisi kakaknya yang semakin hari memburuk karena kecerobohannya. Tapi, dengan bersikap begini tidak akan menyelesaikan masalah. 

"Sekarang... aku harus bagaimana? Bahkan untuk bertemu kakakku saja, aku tidak sanggup." 

Kepedihan hati Taehyung begitu mendalam. Bisa terlihat dari matanya yang mulai memerah menahan air mata untuk terjun bebas. Aku harus segera menenangkannya dan mencari cara membuat semua berjalan lancar.

Walau seharusnya aku tidak kembali terlibat. Tapi, untuk kali ini biarkan aku terlibat untuk terakhir kalinya. 

***

Karena Taehyung benar-benar terpukul aku membawanya untuk menghirup udara segar di Taman dekat Rumah Sakit. Kami tidak akan menemui Daehyun untuk sementara. Ini semua karena rasa bersalah Taehyung. Taman di saat-saat seperti ini begitu sepi tidak seperti terakhir kali aku berjalan kemari.

WHAT IS LOVE? 2 [CLOOUDYSKY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang