- Pt. 56: Lie -

38 9 1
                                    

"Aku harus ke dalam." ujar mu dengan menatap Taehyung dalam-dalam.

Pancaran tatapan mu seolah mengatakan jika kau sudah tidak mau kembali terlibat oleh sandiwara rumit yang dia ciptakan. Taehyung yang bisa mengerti perasaanmu saat tengah menatapnya, perlahan membiarkanmu pergi. Taehyung juga tidak mau terus menerus membebani mu dengan permasalahannya.

Kau segera masuk kembali ke dalam rumah tanpa mau menengok ke arah Eunji maupun Taehyung.

Eunji berjalan mendekat lalu, menyodorkan totebag berisi baju ganti Taehyung. Tanpa ada rasa bersalah lagi, Taehyung mengambil totebag itu.

"Kenapa kau ada disini? Bukan, kah kau seharusnya berada di Kantor untuk bernegosiasi?" tanyanya.

"Ah, eommonim mengundangku di acara penghormatan mendiang ibunya. Bagaimana bisa aku menolak. Untuk negosiasi dengan perusahaan Daeyoo sudah ku pindahkan jadwalnya-"

"Kenapa kau harus bersamanya?" tanya Eunji kali ini dengan ekspresi super serius yang jarang sekali Taehyung lihat.

Taehyung tidak langsung menjawab. Benaknya masih belum terbiasa dengan Eunji yang seperti ini. Padahal dia bukan tipe perempuan yang terlalu mengekang. Tapi, entah kenapa saat ini Taehyung seperti bukan berhadapan dengannya. Terasa sangat asing.

"Kau bahkan tidak menanyakan kenapa aku kemari." kata Eunji lagi dengan ekspresi kecewa pada Taehyung.

"Dimana ponselmu?" lanjut tanyanya.

"Ah! Dimana ya?" Taehyung merogoh saku jaket dan celananya tapi tak menemukan ponselnya.

"Oh! Sepertinya tertinggal di dalam. Aku akan ambil-"

Tapi, saat akan pergi kembali ke dalam, Eunji tiba-tiba memeluknya. Tak ada angin, tak ada hujan. Taehyung menatapnya datar seolah perasaannya sudah tidak utuh seperti dulu lagi. Perlahan-lahan perasaannya pada Eunji terkikis karena kecurigaannya yang terbukti mengenai kasus kakaknya.

Eunji hanya memeluk tanpa mengatakan sepatah kata pun. Begitu juga dengan Taehyung.

"Kau sudah pernah berjanji untuk menikahi ku, kuharap kau tidak melupakannya." kata Eunji dengan nada dingin.

"Eunji-ah, kita bisa bicarakan itu nanti. Aku harus segera ganti baju dan mengambil barang ku yang ada di dalam."

"Gajima, biar aku saja yang mengambilnya. Kau bisa ganti baju di dalam mobil." cegah Eunji yang semakin membuat Taehyung tidak habis pikir.

"Apa yang kau lakukan? Aku harus berpamitan juga kepada (Y/n). Sangat tidak sopan jika pergi begitu saja." bujuk Taehyung.

Eunji tidak berkutik dan tetap mempertahankan posisinya dalam memeluk Taehyung. Sebenarnya Taehyung masih berharap jika Eunji bukan dalang dari semua kejadian yang menimpa kakaknya, tapi melihat banyak bukti terkumpul tertuju padanya, membuat Taehyung tidak bisa berpikir jernih.

"Turuti saja aku, kumohon." katanya dengan nada memohon yang membuat Taehyung begitu lemah.

"Eunji-ah.." panggilnya merasa sangat lemah mendengar Eunji memohon seperti tadi.

Klek

Dari pintu rumah mu muncullah sosok dirimu sambil membawa barang bawaan Taehyung. Seolah kau tahu isi pikiran Eunji saat melihat Taehyung berada di rumahmu.

Melihatmu keluar dari rumah segera saja Taehyung melepas pelukan Eunji dengan sedikit paksaan, dan berakhir Eunji menggenggam tangan Taehyung.

Sebenarnya sudah tidak masalah bagimu jika mereka beradu kemesraan dihadapan mu. Toh kau sudah tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan Taehyung. Hubungan kalian sekarang hanya sebatas klien.

WHAT IS LOVE? 2 [CLOOUDYSKY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang