Kembali ke ruangan Baekhyun. Tampak Pilseung sedang menyeruput alkohol yang diberikan khusus oleh Baekhyun. Merk alkohol yang sama ketika mereka terakhir kali bertemu. Pilseung tersenyum miring.
"Aku sangat berterima kasih kau masih ingat minuman ini. Tapi, sekedar informasi jika seleraku sudah berubah." ujar Pilseung terlihat tidak menghargai pemberian Baekhyun.
Padahal saat mencari merk alkohol itu harus sampai diluar negeri karena sangking susahnya. Tapi, Baekhyun tidak menunjukkan ekspresi yang berarti. Karena dia tahu Pilseung hanya ingin menggoyahkannya.
"Maaf, lain kali aku akan berikan minuman sesuai seleramu. Jadi, bisa kita lanjutkan pembicaraan penting kita?" ujar Baekhyun berusaha menahan emosinya.
"Kau optimis sekali bisa bertemu lagi denganku. Seperti yang kau tahu urusanku sangat banyak. Tidak hanya mengurusi citra perusahaanmu. Jadi, kau bisa menghubungi Sekretarisku untuk membicarakan masalah ini."
Mendengar hal itu membuat muka Taehyung memerah berkat emosi yang tinggi. Dia ingin sekali memukuli Pilseung hingga tewas sekarang juga. Tapi, dia berusaha bersikap biasa.
Melihat ekspresi Baekhyun tengah menahan emosi membuat Pilseung tertawa. Temannya satu ini memang tidak pernah berubah. Selalu temperamental dan terlalu perfeksionis apalagi yang berkaitan dengan pekerjaan.
"Tapi, berhubung malam ini kita sudah bertemu. Mari kita bicarakan sekarang." lanjut Pilseung masih dengan senyum licik yang tersisa.
Baekhyun menghela nafas dan menjentikkan jarinya ke arah Sekretaris Oh yang berdiri di belakangnya. Sekretaris Oh memberikan sebuah amplop putih yang berisi surat kontrak.
Surat kontrak yang berisi kerja sama mereka selama kurun waktu 3 tahun lamanya. Hal itu sudah menjadi syarat kerja sama dari perusahaan keluarga Kim. Sedangkan, Pilseung setahu Baekhyun tidak pernah mempermasalahkan kurun waktu kerja sama, selama itu memberi mereka untung besar.
Pilseung mengambil tanpa banyak bicara amplop yang baru saja berada di tangan Baekhyun lalu membaca dengan seksama. Tepat di paragraf terakhir, membuat Pilseung hampir tertawa kencang lagi.
"Proyek kerja sama ini... atas namamu?" tanya Pilseung melihat Baekhyun yang mengomandani.
"Seperti yang sudah tertulis di sana."
"Aigoo, aku tahu kau begitu menginginkan posisi Ayah tirimu. Tapi,.. bagaimana bisa mempercayakan mu dalam mengurus proyek sebesar ini." ejek Pilseung sontak membuat Baekhyun menatap tajam ke arahnya.
"Apa kau bilang?!"
"Setahun lalu, bukan kah kau pernah mengambil alih proyek bersama perusahaan di Jeju? Tapi, nyatanya proyek itu hancur karena kau membuat masalah dengan pegawai di sana."
Walaupun Pilseung tidak menetap di Korea selama beberapa tahun terakhir. Tapi, dia memiliki banyak mata-mata untuk melihat perkembangan rivalnya. Tanpa dia sadari saat itu Baekhyun sangat begitu temperamental berhasil membuat namanya tercoreng berkat aksi pemukulan. Berakhir dengan si pegawai yang mengalami masa kritis selama 3 bulan lamanya.
"Untuk apa membawa masa lalu?!" bentak Baekhyun yang tidak suka jika ada seseorang ikut campur dengan masalahnya.
"Inilah yang membuatku tidak mempercayaimu mengambil penuh proyek kerja sama ini. Kau terlalu gegabah dan emosimu terlalu berlebihan."
"Kau menyepelekan kinerjaku?! Brengsek!"
"Ganti pemimpin proyek ini. Maka aku akan menandatanganinya. Kalau kau masih bersikeras mengambil penuh proyek penting ini, aku tidak bisa menandatangani kontrak kerja sama kita." ujar Pilseung tenang berbeda dengan lawan bicara nya di mana mukanya telah memerah karena menahan amarah.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHAT IS LOVE? 2 [CLOOUDYSKY]
Fanfictionkelanjutan What Is Love dari last acc aku. @clooudysky_ , karena ada masalah sama acc pertama, jadi kelanjutan 2 fanfiction nya aku lanjutin disini oke? buat new readers, kalo mau baca, bisa baca yang jilid awal dulu. makasihhh:) ...