"Ada apa Ji? Apa yang terjadi pada Lisa?" Tanya Teddy pada Jiyong yang baru saja masuk kedalam ruangan Lisa di rawat.
Jiyong sama sekali tidak menanggapi ucapan Teddy dan memilih berjalan menuju ranjang Lisa yang sudah sadar dan sedang diam menatap Jiyong.
Lisa yang di tatap juga oleh Jiyong dengan intens hanya bisa menunduk dan menatap bersalah kepada Jiyong.
Lisa tau jika Jiyong pasti panik sekali saat mengetahui dirinya pingsan saat sedang di agency. Dan itu semua terlihat dari raut wajah Jiyong.
"Oppa mian" gumam Lisa saat Jiyong sudah berada di sisi nya
Sedangkan Jennie yang awalnya sedang menemani Lisa langsung menyingkir saat Jiyong mendekat.
Diam nya Jiyong membuat yang ada disana tidak berani berbicara barang sekata pun. Jiyong meletakan map yang dia bawa beserta beberapa obat yang sudah dia terbus di nakas samping ranjang Lisa.
Dan secara tiba tiba Jiyong langsung memeluk Lisa, tidak hanya memeluk tapi juga tangis tanpa suara yang membuat yang disana kaget terutama Lisa.
"Oppa? Ada apa?" Tanya Lisa pelan yang dibarengi dengan balasan pelukan dari Lisa.
5 menit berlalu Jiyong hanya memeluk dan menangis di pundak Lisa, setelah bisa meredakan air mata yang turun Jiyong melepaskan pelukan dari Lisa.
"Baby, baik-baik di perut eomma ne? Appa akan menjaga kalian dan menuruti permintaan kalian sebisa mungkin" dan sontak saja apa yang dilakukan Jiyong membuat semua nya kaget.
"O-oppa apa maksudnya baby?" Tanya Lisa yang shock
Jiyong menatap dan menangkup wajah Lisa, di kecup nya sebentar bibir dan kening Lisa sebelum Jiyong mengatakan nya.
"Di perut mu ada baby kita yang baru tumbuh. Kau tidak boleh lagi kelelahan karena itu akan membahayakan baby, jadi aku harap kau setuju jika aku minta untuk mengurangi kegiatan"
"Baby? A-aku hamil?" Tanya Lisa dengan mata yang berkaca kaca
"Ne, dokter bilang usia nya sudah 8 Minggu"
"Hiks hiks aku hamil hiks hiks akhirnya" kata Lisa dengan tangisan nya, Jiyong pun langsung memeluk sang istri.
"Benarkah itu ji? Kita akan mendapatkan keponakan?" Tanya Teddy
Jiyong melepaskan pelukan Lisa dan menatap 3 orang di belakang nya. Jiyong mengangguk dan itu membuat senyum Teddy merekah, dan jeritan kecil dan loncatan bahagia dari 2 wanita disana. Jennie dan manager Lisa.
"Akhirnya kita akan punya keponakan eonnie" kata Jennie antusias dan keduanya pun berpelukan.
Jiyong dan Lisa yang melihat betapa senang nya mereka pun tersenyum, ternyata kabar bahagia ini bukan hanya untuk mereka berdua tapi juga untuk orang-orang di sekitar mereka.
.
.
.
"Bagaimana keadaan Lisa?" Tanya Jisso yang diikuti oleh Rose dibelakang nya.
Jennie tidak menjawab melainkan mendudukkan dirinya di sofa ruang tengah dorm Blackpink sambil tersenyum.
"Yakk Kim Jennie!!" Kata Jisso yang kesal karena tidak mendapatkan sahutan.
Sampai saat ini mereka berdua masih panik, karena mendapatkan kabar kalau Lisa tiba tiba saja pingsan setelah melatih trainee.
"Kalian tidak perlu khawatir, Lisa baik baik saja dan hanya kelelahan" kata Jennie.
Rose Dan Jisso menghembuskan nafas lega mendengar perkataan Jennie. Keduanya juga duduk di sebelah Jennie.
"Dan ada satu hal lagi yang ingin aku katakan pada kalian" kata Jennie membuat keduanya menatap dengan penuh rasa penasaran.
"Kita akan mempunyai keponakan, Lisa hamil" kata Jennie.
Dan sesuai dengan apa yang dibayangkan Jisso dan Rose kaget mendengar itu.
"Jinja?!!" Tanya Rose keras
Jennie mengangguk sebagai jawaban nya dan tentu saja keduanya bahagia sekali dan memeluk Jennie dengan erat.
"Besok kita harus bertemu dengan Lisa aku benar benar harus mengucapkan selamat secara langsung" kata Jisso.
"Aku juga ikut" sahut rose
"Kita akan pergi bersama" kata Jennie lagi.
.
.
.
Lisa sedang duduk diatas kasur sambil mengelus perut nya perlahan, bahkan sampai saat ini dia belum percaya jika buah cinta nya dan Jiyong hadir dan tumbuh di perut nya.
"Sehat sehat ya baby, appa mu pasti akan menuruti semua kemauan kita" kata Lisa lagi.
Cklek
Tatapan Lisa tertuju pada pintu kamar yang terbuka, dan memunculkan Jiyong yang baru saja masuk.
"Sudah oppa?" Tanya Lisa
"Sudah, eomma, appa dan Dami Noona akan datang 2-3 hari lagi" kata Jiyong.
"Mommy dan Daddy belum tau kapan akan datang karena Daddy masih sibuk" kata Lisa.
"Tidak apa-apa setidak nya kita sudah mengabari" kata Jiyong lagi.
Jiyong baru saja menghubungi keluarga nya dan mengabari kabar bahagia ini dan mereka akan datang tapi tidak sekarang.
"Oppa sudah membaca email yang di kirim eonnie?"
"Sudah, aku juga sudah meminta Taehee Hyung untuk mengurus semua nya yang harus dibayarkan"
Mengingat perkataan dokter yang meminta Lisa untuk mengurangi kegiatan demia kebaikan ibu dan calon anak, Jiyong memutuskan untuk membatalkan beberapa kontrak kerja Lisa terutama yang harus keluar kota maupun keluar negeri.
Dan tentu manager mereka di sibukan dengan pembayaran denda dan mengatur ulang jadwal Lisa.
Jiyong menaiki kasur mereka dan membawa Lisa masuk kedalam pelukan nya.
"Sekarang bukan tentang kita berdua lagi, tapi juga tentang anak kita. Kita harus mengesampingkan ego masing masing dan utamakan anak kita"
"Tentu oppa"
"Ingat, kita yang menginginkan anak. Jadi sebisa mungkin dia kita jaga dan rawat sebagaimana mesti nya karena diluar sana banyak yang ingin mempunyai anak tapi belum memiliki. Kita yang akan segera memiliki sudah seharus nya menyayangi dan mencintai nya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is Not Over || Jilice ✓✓
Teen FictionUntuk beberapa waktu lama nya kita selalu bersama, menghabiskan waktu berdua. Aku kira dengan kedekatan itu hubungan kita menjadi spesial, tapi nyatanya tidak menurut mu. Dengan kau menjadikan sahabatku sebagai kekasih mu membuktikan jika diantara k...