C H A P T E R 66

1.5K 201 28
                                    

Agak kecewa sih vote nya turun derastis banget. Tapiii happy reading

'Huh?'

Lisa berpindah posisi tidak nyaman saat sedang tertidur. Kandungan Lisa yang sudah memasuki 7 bulan membuat nya semakin sulit untuk menemukan posisi yang nyaman saat tidur.

"Sayang, ayo makan malam dulu" Jiyong berusaha membangunkan sang istri.

Lisa tidur sejak sore dan hari sudah malam Lisa sama sekali belum bangun, dan Jiyong terpaksa harus membangunkan Lisa untuk makan malam.

Lisa tidak boleh melewatkan nya, karena pernah Lisa melewatkan nya dan membuat Lisa pingsan.

Dan Jiyong tidak mau Lisa sampai seperti itu lagi.

Dengan menaiki kasur tempat Lisa tertidur Jiyong mengelus pelan kepala Lisa, mengecupnya beberapa kali sebelum mengelus pipinya.

"Sayang ayo bangun, kamu belum makan malam kasian baby nya lapar" dan setelah Jiyong mengatakan itu perlahan mata bulat Lisa terbuka.

"Oppa...." Tapi bukannya bangun Lisa malah memeluk leher Jiyong dan kembali memejamkan mata nya.

"Hmm? Ayo bangun. Oppa sudah siapkan makanan yang kamu minta" kata Jiyong.

Saat Jiyong sedang keluar tadi, Lisa meminta nya membelikan beberapa ayam panggang dan sup ikan.

Walaupun memasuki kandungan bulan ke 7 Lisa masih suka meminta sesuatu yang biasa di sebut ngidam.

"Ayam?" Tanya Lisa lagi.

"Huum, jadi ayo sekarang cuci muka dan kita akan makan" kata Jiyong lagi, Jiyong sekarang menjadi pria super sabar, terutama saat menghadapi sang istri yang sedang hamil.

"Gendong" kata Lisa.

Mendengar itu tentu saja Jiyong terdiam dengan mata yang sedikit melotot, Lisa yang sekarang bukan Lisa yang dulu dengan tubuh ideal nya.

Lisa bahkan sudah naik berat badan puluhan kilo semenjak hamil dan itu membuat Jiyong tidak sanggup lagi untuk menggendong nya.

"Hahahaha aku bercanda oppa" kata Lisa lalu melepaskan pelukan nya dan berusaha bangun untuk duduk.

Jiyong yang melihat itu pun langsung membantu Lisa duduk dan menyusun bantal untuk menjadi penyanggah punggung Lisa agar nyaman.

"Ayo kita cuci muka dan makan" Lisa mengangguk dan dengan di tuntun oleh Jiyong, menuju kamar mandi untuk membasuh wajah nya dan keluar untuk makan malam.

.

.

.

Siang ini karena Jiyong harus pergi untuk bekerja dan sama sekali tidak bisa di wakilkan akhirnya Jiyong meminta sahabat Lisa untuk datang dan menemani nya.

Tapi karena Jisso sedang di sibukkan untuk persiapan pertunangan nya Jisso tidak  bisa datang saat siang hari tapi berjanji pada Lisa akan datang sore hari.

Jennie dan Rose yang sudah datang pun sedang berada di ruang tamu bersama sang bumil sambil menonton Tv.

Jiyong sengaja mengganti beberapa furniture di rumah nya terutama sofa di ruang tamu dan ruang teater agar Lisa bisa nyaman Jiyong membelikan sofa yang hampir mirip dengan ranjang lebar nya.

"Lis, apa tidak sakit saat perutmu membesar seperti ini?" Tanya Rose heran, jika Lisa dan Jennie sejak tadi fokus pada tv maka fokus Rose hanya pada perut Lisa.

"Tentu saja tidak, hanya saja semenjak sebesar ini aku jadi tidak nyaman untuk tidur" kata Lisa sambil mengelus perut buncit nya.

Meskipun menjadi sulit tidur dan beraktivitas Lisa tetap senang karena semua itu dari sang calon anak.

"Apakah sulit menjadi wanita hamil Lis?" Tanya Jennie.

Jennie ingin tau lebih dalam tentang kehidupan pernikahan dan menjadi seorang istri yang hamil karena dia akan segera menikah tidak lama setelah Lisa melahirkan nanti.

Jennie ingin Lisa menjadi salah satu pengiring pengantin nya, dan tidak mungkin meminta itu saat Lisa hamil besar. Maka dari itu Jennie mengatakan pada Teddy jika mereka akan menikah saat Lisa sudah lahiran dan bisa kembali beraktivitas

"Sulit, bahkan bisa aku katakan sangat sulit. Karena ini semua hal pertama yang aku dan Jiyong oppa hadapi. Tapi di balik rasa sulit itu ada rasa senang karena dihadapkan kenyataan kalau aku sedang mengandung anak ku buah cinta ku dengan Jiyong oppa"

"Aku takut hamil" celetuk Rose

"Kenapa takut? Tidak ada hal menyeramkan yang aku alami selama hamil" kata Lisa.

"Tapi membayangkan perutku akan membesar, aku takut jika itu akan meledak" kata Rose lagi.

"Astagah Rose tidak ada yang sampai seperti itu" kata Jennie.

"Tapi aku takut" kata Rose lagi dengan ekspresi yang mengatakan jika dia benar benar takut.

"Seperti ini, jika apa yang ada di pikiran mu adalah kenyataan, wanita hamil perutnya bisa meledak, tidak ada yang sama sekali mau hamil. Sedangkan sekarang kita liat saja banyak yang melakukan segala cara agar bisa hamil dan memiliki keturunan" nasehat Lisa

Meskipun Lisa yang termuda diantara yang lain, tapi jika membicarakan perihal hubungan rumah tangga maka Lisa lah yang paling tau dan paling bijak karena dia yang sudah mengalami nya lebih dulu.

"Apa yang dikatakan Lisa benar Rose, bahkan ada juga yang ingin memiliki anak tapi tidak mau menikah dan memutuskan untuk melakukan suntik untuk mendapatkan keturunan" kata Jennie lagi.

Jennie benar benar tidak sabar untuk merasakan kehidupan pernikahan dan juga memiliki anak dan menjadi seorang ibu

Walaupun Lisa pernah mengatakan bahwa semua nya tidak semudah yang di bayangkan tapi tidak menurunkan keinginan Jennie sedikitpun.

Sejak Teddy berani mendatangi keluarga nya di Auckland, Selandia Baru dan mengutarakan niat nya menikahinya dan keluarga nya menerima Jennie menjadi semakin tidak sabar.

Dan Jennie juga semua orang berharap jika bumil mereka bisa sehat sampai melahirkan, sehat baik sang ibu maupun sang anak yang sampai sekarang belum tau jenis kelamin nya karena permintaan Lisa dan Jiyong sendiri yang ingin menganggap jenis kelamin nya adalah Surprise.

Vote komen nya banyakin ya...

Love Is Not Over || Jilice ✓✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang