0.2

94 13 2
                                    

Happy reanding.

"Vanya duduk disamping papa"Titah Erkana saat melihat Vanya memasuki mansionnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Vanya duduk disamping papa"Titah Erkana saat melihat Vanya memasuki mansionnya.

Vanya meghela nafas lelah ia segera duduk disamping Erkana.

"Ada apa pah?"Tanya Vanya the point.

"Perusahaan papa Erka crop butuh biaya besar papa punya hutang 10 M kepada persahaan Mega Crop jaminannya ini suguh berat bagi papa dan kamu nak"Erkana meghela nafas"papa terpaksa jodohin kamu dengan CEO yang berpengaruh besar terhadap perusahaan papa kamu harus terima perjodohan ini anya"

Detak jantug Vanya berdetak dua kali lebih kecang, bola mata Vanya seingin keluar.

"What!!papa jual Vanya?"Tanya Vanya dengan nada lirih

Erkana mengeleng"Papa nggak maksud jual kamu Nya"

"Nggak anya nggak mau dijodohin pa"Tolak Vanya.

"Walaupun kamu sudah menolak tetap saja kamu akan menikah dengan CEO itu nya"Jelas Erkana.

PRANG

Vanya membanting vas bunga yang dihadapannya ia berdiri"Papa tega tau nggak"

Setelah mengucapkan perkataan itu Vanya berlari kekamarnya.

BRAK

Vanya menutup pintu dengan kecang tubuh Vanya luruh kelantai yang dingin.

"Hiks hiks papa tega tau nggak jual anya hiks"Guman Vanya.

Vanya menenagkan diri setelah itu ia berdiri berjalan kearah balkon rumahnya, ia duduk disalah satu sofa tersebut merogoh kantug jaket mengambil beberapa batang rokok.

Vanya meghisap rokoknya dengan mata terpejam sudah dua batang rokok ia habiskan, ia menyudahi merokok.

"Nasib gue ini mah"Guman Vanya.

Tring

Bunyi ponsel Vanya, ia segera membukanya.

FATHAN
Hukuman lo blm lunas!

Ck yaelah ini masih mentigin hukuman lagi' batin Vanya

ME
iya athan iya astagfirallah

FATHAN
Buruan ke sini!

ME
OTW!

Vanya segera bersiap-siap ke markas, ia hanya mengenakan kaos hitam dengan celana levis sobek tak lupa ia memakai jaket kebangaannya.

Vanya melihat seorang pria paruh baya yang duduk membelakaginya itu adalah papahnya. Vanya berjalan keluar rumah tanpa meghiraukan papahnya.

"Vanya mau kemana kamu?"Tanya Erkana saat Vanya memegang gagang pintu.

Vanya meghela nafas langsung berbalik meghadap Erkana.

DEVANYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang