0.17

113 8 12
                                    

"Eh itu om ada penjual martabak"Seru Vanya menujuk kearah samping dimana penjual martabak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eh itu om ada penjual martabak"Seru Vanya menujuk kearah samping dimana penjual martabak.

Devan membelokkan mobilnya untuk menghampiri penjual martabak.

"Mas martabak coklatnya dua bugkus"
Ujar Vanya.

"Iya neng tunggu ya"

Devan dan Vanya duduk dikursi yang sudah disediakan, Vanya terus mengamati penjual martabaknya sampai bertumpu tangan.
Devan yang melihatnya geram sendiri.

"Ekhem"

Vanya tersentak kaget ia mengerjapkan matanya.

"Ngpain sih om?"Heran Vanya.

"Ngapain ngelihatin penjual martabak?"

Vanya menyegir"Ganteng om mayan lah"

"Lihatin saya, saya lebih ganteng"

Vanya menahan tawanya"Ganteng dari mana, udah om-om juga hha"

"Om-om gini suami kamu"

"Oh iya mau cerai juga kan"Ujar Vanya.

Ada sedikit nyesek dihati Devan mendegar ucapan Vanya, tinggal menunggu hari itu akan tiba semuanya selesai. Tidak tau degannya sekarang ada tidak rela melepaskan Vanya.

"Ini neng semuanya tujuh puluh ribu smuanya"Ujar penjual martabak.

"Om mana uangnya"

Devan mengabil dompet yang berada disakunya memberikan satu lembar uang merah kepada penjual.

"Ambil aja kembaliannya mas"Ujar Devan datar.

"Oh, makasih mas"

Kini mereka sedang diperjalanan pulang, tak ada topik pembicaraan diantara mereka.

"Om turunin diperempatan itu ya"Pinta Vanya memecah kehenigan.

"Mau ngapain?"Heran Devan.

"Ada urusan sebentar nanti om pulang aja duluan"Ujar Vanya.

"Tidak, jarak rumah masih jauh"Tolak Devan.

"Ihh om plise, ngak akan lama kok ya ntar mau apa aja gue turutin deh om"Mohon Vanya, bersikeras.

"Ini udah malam Vanya"Ujar Devan datar.

"Iya malem siapa bilang siang, udah pokoknya turunin titik kalo ngak om harus tidur diluar!"

Devan smakin pusing degan pemikiran Vanya padahal diperempatan itu sepi, bagaimana jika terjadi sesuatu terhadap Vanya.

"Bagaimana jika terjadi sesuatu Vanya?!"

"Ngak akan terjadi apa pun kok om gue udah kenal tempat ini, STOP!!"

Devan mengerem mendadak karena terkejut oleh teriakan Vanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 10, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DEVANYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang