.
.
.
.
.Jooyoung
Aku mungkin melakukan kesalahan lagi, lihat bagaimana wajah acuh Dami padaku hari ini, bahkan aku tak tau apa yang sudah kulakukan hingga dia lebih memilih untuk menjawab pertanyaan teman temannya dibanding denganku yang sudah bicara hingga berbusa.
Padahal ini adalah hari yang benar benar menyenangkan (seharusnya)
Aku, Dami dan beberapa teman kami memutuskan untuk liburan,
Ke Jeju.Ah~ pulau itu, tempat aku melamarnya dulu,
Tapi lihat, dari awal kami naik ke bus sampai turun di pelabuhan tak ada satupun kata yang kekasihku keluarkan untukku,
Kenapa sekarang aku yang kesal"Kita akan kemana dulu?"
"Hallasan"
Tepuk tangan bersemangat Jongin memekakkan telinga tentu saja, dia duduk tepat disebalah kananku,
Aku heran kenapa Hyesoo mau duduk dengannya selama berjam jam."Langsung? Tidak ke penginapan dulu?"
Ya aku setuju dengan Nara, lihat leherku bahkan hampir patah.
"Aku ingin habiskan hari ini untuk mengunjungi semua tempat, kalau kalian ingin ke penginapan dulu aku akan pergi sendiri"
Ah~ kenapa Dami jadi sensitif? hanya karena ia tak mood padaku dia jadi tak mood untuk bicara pada siapapun, padahal dia tak biasanya begini.
"Apa itu, kita sudah janji kan akan menemanimu"
Tak ada lagi yang bicara setelah itu, mungkin terlalu lelah atau canggung setelah perkataan dingin Dami,
Aku mengkhawatirkannya.Aku duduk disebelahnya tapi ia bahkan memilih untuk menyenderkan kepala ke jendela dan tidur, kenapa tidak ke pundakku?
Ah baiklah, jika ia tak mau maka aku saja yang bersandar di pundaknya"Dami ayolah, jangan mendiami ku begini hm?"
Ini gila, kami bertengkar hebat tanpa alasan yang ku ketahui hanya beberapa hari sebelum pernikahan kami?
Ya, kami akan menikah, lebih tepatnya- LUSA!
jangan terkejut, ini hanya acara pelepasan masa lajang sebelum kami menikah.Aku ikut tertidur dan menyamankan diri di pundaknya,
Tahu tahu saat bangun langit sudah lebih terang dan aku sendirian di bus
Apa mereka meninggalkanku?
Astaga!Begitu aku keluar mereka sudah di sana bercakap cakap.
"Hay kalian tidak membangunkanku?"
Sehun hanya menoleh kearahku, dan jonghyun juga, ia menoleh kearahku, seolah mereka berdua sedang mengintimidasi terlebih aku berada diantara mereka.
Aku masih menggaruk rambut belum tersadar sepenuhnya.
"Sekarang apa?"
Ucapku dan jonghyun bersamaan
"Tentu mendaki bodoh!"
Sehun menjawab dengan kalimat kasarnya,
Terkadang aku merasa tak dihargai sebagai yang tertua."Kau gila ya?"
"Iya kau gila Kim Sehun? Aku bahkan baru bangun tidur dan kita mendaki tanpa-"
"Hanya di lerengnya saja, lagipula aku tidak gila mengajak kalian mendaki ke atas"
Sehun jalan lebih dulu disusul jonghyun dan Nara juga Hyesoo, sedang Dami masih memotret sekitar hingga aku berniat mengganggunya,
Muncul di setiap fotonya dan bergaya menjijikkan agar dia merespon ku kali ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
By.J
Randomkumpulan cerpenku yang pernah di publis diakun sebelumnya dengan nama dan visual yang berbeda