beberapa minggu berlalu, sekarang udah akhir desember. keluarga bratadikara, plus anggota baru udah nyiapin bahan-bahan buat perayaan tahun baru.
tim belanja itu san, wooyoung, sama mingi. kenapa ada wooyoung? ya kalo gak ada, bisa bisa saham supermarketnya yang dibeli.
ini konsepnya mau ala-ala korea kata yeosang, jadi karena alatnya disimpan di gudang, hongjoong harus ngeluarin sekalian bersihin.
balik dari supermarket, san langsung kasih belanjaannya ke seonghwa. yang dikasih langsung nerima, dan mulai nyiapin bahan lainnya.
sembari itu, yunho dan yeosang juga mulai nusukin sosis, bakso, dan lainnya ke tusuk sate. sedangkan seonghwa dia mulai bersihin dagingnya, dan buat bumbu dagingnya.
san yang abis ganti baju jadi lebih rumahan langsung nyamperin seonghwa.
"itu aku yang pilihin dagingnya, pa. aku pinter kan milih dagingnya, pa?"
oh, semenjak beberapa hari sebelum nikahan, anak-anak hongjoong udah mulai manggil seonghwa dengan panggilan papa. seonghwa awalnya kaku banget pas dipanggil kayak gitu, tapi gatau kenapa rasanya hangat banget di hatinya.
"iya, makasih ya, abang."
seonghwa sentuhin kepalanya ke kepala san yang emang deket banget sama dia. si anak tengah gak berekspektasi kalo dia bakalan dapet itu dari papa barunya. dia senyum kesenangan, kayak abis dikasih satu bumi secara cuma-cuma.
"love you, papa. i love you more than i love ayah," kata san.
"giliran ada yang baru, yang lama ditinggal. abis manis sepah dibuang."
keduanya langsung noleh, dan ngedapetin eksistensi hongjoong di belakang mereka yang lagi bawa dua botol cola di tangannya.
"iya, sengaja sih. soalnya yang baru ini lebih enak dipeluk," kata san sambil meluk seonghwa dari samping.
"HEH! ITU ASET AYAH!!!"
"udah-udah jangan berantem ah. sekarang ayo keluar," kata seonghwa, kebetulan dia udah selesai bersihin dagingnya.
sampe di halaman belakang, ternyata yunho sama yeosang udah selesai sama kegiatannya, bahkan udah mulai diolesi mentega. mungkin karena dibantu wooyoung juga, jadi lebih cepet.
mereka akhirnya bagi tugas, seonghwa sama wooyoung bagian masak mie sama tteokpokki, hongjoong yeosang bagian grill daging, mingi yunho bagian sosis, baso dan yang kecil kecil lainnya.
di saat yang lain sibuk masak-memasak, jongho sama san sibuk ngehibur mereka dengan genjrengan gitar dan botol kecap yang san ibaratkan sebagai mic dalam nyanyiannya.
kayaknya eksistensi jongho di keluarga ini gak jauh-jauh dari job pria penghibur, alias pengisi suara.
keluarga ini bener-bener memanfaatkan kelebihan jongho di bidang tarik suara itu. ya, jongho mah oke-oke aja. prinsipnya dia tuh, yeosang senang dia ikut senang. teridentifikasi bucin akut.
"yang, kalo aku jadi semut kamu mau gak jadi gulanya?" pertanyaan mingi yang keluar begitu aja bikin yunho hampir tersedak salivanya sendiri.
"tiba-tiba???"
mingi cemberut, "jawab kek, yanggg."
"ya, aku mah gamau jadi gula, apalagi sampe disemutin kamu."
"yah, ayang mah. tapi gapapa sih, aku juga gak mau jadi semut, keinjek-injek."
yunho cuma ngegelengin kepala doang, udah kebiasa dengan pikiran random mingi.
"aku mau ke toilet bentar, kamu olesin kecapnya dulu ya," kata yunho nyerahin kerjaannya ke sang pacar, dan langsung ngacir ke dalem rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
how to deal with the boys
Fanfictionkeseharian bapak hoongjoong dengan tiga anaknya. locals ;; bxb ;; agegap ;; ageswitch - MINGISHY, 2021.