20. Have No Mercy

75 7 0
                                    

Sejak datang ke kantor polisi pagi tadi, Seora fokus membaca kembali keseluruhan kasus papanya di situs kepolisian, namun sampai saat ini pun masih belum ada perubahan yang signifikan dan juga bukti-bukti akurat yang mengarah kepada pelaku.

Gadis itu mengambil secarik kertas dan mencatat lokasi penangkapan sindikat perdagangan manusia tempat dimana papa nya tertembak. Ia memutuskan untuk mendatangi langsung TKP pembunuhan papa nya dan memilih untuk mencari tahu bukti-buktinya sendiri, daripada harus gelisah selagi menunggu perkembangannya.

Seora menyelipkan secarik kertas bertuliskan lokasi TKP pembunuhan papanya tersebut pada bagian belakang case bening handphone miliknya, kemudian ia bangkit dari posisi duduknya untuk bersiap berangkat menuju TKP. Namun sebelum itu, Seora berjalan menuju meja Jungkook dan menghampiri pria yang tengah sibuk memandangi layar komputer di hadapannya itu.

"Jeon Jungkook, gue minjem mobil lo dong." Ucap Seora
"Mobil? Mau kemana?" Tanya Jungkook.

Seora hanya menadahkan tangannya di depan Jungkook seraya memberikan isyarat agar Jungkook bisa segera memberikan kunci mobilnya pada Seora.

"Mau kemana dulu?" Tanya Jungkook, namun Seora hanya menatap Jungkook tanpa menjawab pertanyaan pria itu.

Jungkook menatap Seora selama beberapa saat, kemudian pria itu pun merogoh saku jaket kulitnya dan memberikan kunci mobil miliknya pada Seora.

"Thank you." Ucap Seora usai menerima kunci mobil Jungkook, "Pak Lee, saya izin pergi sebentar." Lanjut Seora kemudian.
"Mau pergi kemana?" Tanya pak Lee.

"Saya harus ke TKP pembunuhan papa saya..." Jawab Seora yang langsung membuat Jungkook dan Jaehwa terkejut.
"Ada urusan apa kamu kesana? Kamu bukan bagian dari tim penyelidikan kasus jenderal Seo Joon, kan?" Tanya pak Lee.

"Belum, tapi saya tetap akan mencari tahu sendiri, pak. Tim yang menangani kasus papa saya hingga saat ini belum memberikan informasi apapun, dan saya tidak bisa hanya diam sambil menunggu mereka. Bukannya saya sebagai keluarga berhak diberitahu mengenai perkembangan kasus?" Tanya Seora.

Dalam lubuk hatinya yang paling dalam, ia merasa sangat kecewa dengan penanganan kasus papanya. Sudah seminggu lebih, namun tidak ada tim dari pihak penyelidikan kasus papa nya yang berniat menemui Seora dan kakaknya untuk menjelaskan mengenai kematian papa mereka secara terperinci.

Menurutnya, bagaimanapun juga tim penyelidikan kasus papanya setidaknya harus mendatangi kakaknya Seokjin dan memberitahu apa yang terjadi. Seokjin kini adalah kepala keluarga bagi Seora, jadi Seora pikir kakaknya juga berhak diberitahu perihal informasi dan perkembangan kasus pembunuhan papa mereka.

Seora merasa ada sesuatu yang tidak beres dari kasus papanya, keseluruhan tim penyelidikan pun tidak terbuka. Kalau Seora kemarin tidak mendatangi komisaris Ahn secara langsung, mungkin sampai sekarang Seora belum mengetahui apapun tentang kasus papanya, termasuk soal sindikat perdagangan manusia itu.

"Memang benar, sebagai keluarga korban kamu memiliki hak penuh untuk diberikan keseluruhan informasi. Tapi mungkin mereka punya alasan tersendiri kenapa sampai saat ini mereka belum bisa menceritakan detail kejadiannya ke kamu." Jawab pak Lee.

"Saya tahu, pak. Mereka mungkin memang punya alasan tersendiri, saya sangat-sangat paham akan hal itu. Tapi fokus saya sekarang adalah untuk menemukan siapa yang sudah membunuh papa saya." Ucap Seora.

"Kamu mau menemukan tersangka pembunuh Jenderal Seo Joon sendirian? Mau mencampuri kasus orang lain?" Tanya pak Lee.

"Ini bukan kasus orang lain, ini kasus pembunuhan papa saya, dan saya tidak akan tinggal diam sampai saya bisa menemukan siapa yang sudah membunuh papa saya." Jawab Seora.

CriminalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang