28. The Last Time

85 10 1
                                    

Keesokkan paginya, Seora sudah merasa lebih baik pasca mendatangi pantai bersama Jungkook kemarin. Walaupun ia belum sepenuhnya bisa menerima kenyataan yang sudah terjadi di hidupnya, namun Seora tetap berusaha untuk damai dengan diri dan perasaannya terlebih dahulu, karena bagaimanapun hidup akan terus berjalan.

Seora menuruni tangga rumahnya dan melihat kakaknya yang sudah sibuk di dapur untuk menyiapkan sarapan, namun kali ini Seokjin tidak sendiri, ia bersama dengan pacar tercintanya, Jiwon.

"Hei, Seora. sini-sini...." ucap Jiwon yang menyadari kehadiran Seora.

Seora memasang senyum lebar di bibirnya sambil melanjutkan langkahnya menuruni tangga dan menghampiri Jiwon dan Seokjin, "Bikin apa nih kok pagi-pagi udah sibuk banget?" tanya Seora.

"Biasalah Jin lagi mau masak banyak, jadi dia sengaja bangun tidur dan masak dari pagi-pagi banget." ucap Jiwon mewakili Seokjin yang masih fokus dengan masakannya.

"Emang kak Jiwon dari jam berapa disini?" tanya Seora.

"Dari jam lima lewat deh, pagi banget kan?" Jawab Jiwon.
"Astaga, pasti kak Seokjin ya yang nyuruh dateng sepagi itu?" tanya Seora sambil menoleh ke arah Seokjin.

"Jangan percaya Jiwon, sebenernya masak-masak gini tuh idenya dia.... kakak cuma eksekusi permintaannya aja." Jawab Seokjin kemudian.
"Hahaha, bener. Aku sengaja udah siapin bahan-bahan supaya kita bisa sarapan mewah hari ini." ucap Jiwon.

"Oke kalau gitu aku mantau dari kejauhan aja gapapa dong yaaa?" tanya Seora.
"Gapapa-gapapa, pokoknya kamu tinggal makan aja hari ini." ucap Jiwon.

Usai sarapan mewah hari ini, ketiganya bersiap untuk berangkat ke kantor masing-masing. Seora berdiri di hadapan cermin sambil mengenakan blazernya, pikirannya melayang entah kemana hingga tiba-tiba gadis itu teringat bahwa biasanya Jimin lah yang menjemputnya setiap pagi untuk berangkat ke kantor, namun kini kebiasaan tersebut sudah hilang.

"Ayo, Seora. Aku anterin..." ucap kak Jiwon.
"Hah? Ih gak usah, aku bawa mobil sendiri aja kak Jiwon..." ucap Seora.

"Please hari ini aja kok, aku mau anterin kamu ke kantor." ucap Jiwon.
"Yaudah iya deeeeh." ucap Seora.

"Aku anterin Seora ya, Jin. Kamu hati-hati nyetirnya, kabarin aku kalo udah sampe RS ya." Ucap Jiwon sambil berjalan mengikuti Seokjin keluar rumah.

"Iya kamu sama Seora juga hati-hati ya, aku jalan duluan." ucap Seokjin sambil berjalan menuju mobilnya.

"Daaah sayang." ucap Jiwon sambil melambaikan tangannya pada Seokjin yang mulai mengemudikan mobilnya keluar dari gerbang.

Jiwon kemudian memberi kode kepada Seora agar gadis itu bisa langsung menaikki mobilnya. Usai Seora mengunci pintu, gadis itu pun kemudian langsung memasukki mobil Jiwon.

Dalam perjalanan, Jiwon beberapa kali menoleh ke arah Seora yang sejak berangkat tadi lebih banyak diam. Jiwon akui semenjak kepergian papanya, Seora menjadi pribadi yang pendiam, tidak banyak bicara seperti dulu, dan jarang sekali untuk tersenyum apalagi tertawa. Jujur saja melihat perubahan sikap dari Seora yang lumayan signifikan tersebut membuat Jiwon ikut sedih dan bingung karena ia pun tidak bisa berbuat banyak.

"Ini aku ke kantor kamu yang lama atau yang baru?" tanya Jiwon di tengah keheningan antara keduanya.
"Oh iya kak maaf aku lupa ngasih tau ya tadi? Aku mau ke kantor papa, aku mau ketemu Jimin hari ini." ucap Seora dengan pembawaan yang tenang.

Jiwon terdiam selama beberapa saat, "Mau ngapain emang kamu ketemu dia?" tanya Jiwon sambil sesekali menoleh ke arah Seora ditengah fokusnya menyetir.

"Hm.... gatau sih kak mau ngapain, belum kepikiran banget. Tapi ada yang pengen aku sampein aja sih ke dia, karena mungkin setelah ini aku udah gak akan pernah mau ketemu dia lagi." Jawab Seora.

CriminalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang