Seora terpaku dengan kedua tangannya yang gemetar memegangi kartu identitas bertuliskan Park Jimin. Jantungnya berdegup dengan kencang dan pikirannya melayang entah kemana. Ia berusaha untuk tidak terburu-buru untuk mempercayai fakta mengejutkan yang kini ia hadapi, dan mencoba untuk berpikir jernih.
"Jadi dia... ketuanya?" tanya Jungkook sambil merebut kartu identitas Jimin dari genggaman Seora.
"Ini ga mungkin..." ucap Seora.Jungkook mencoba untuk tetap tenang sambil melihat kearah Seora dengan wajahnya yang kini terlihat panik.
"Selama ini pacar lo kerja apa, ra?" tanya Jungkook, berusaha untuk tenang.
"Dia pengusaha furniture, tapi ini gak mungkin banget, gue kenal Jimin udah lama banget, Jungkook." Ucap Seora."Terus ini apa? Disini tulisannya dia adalah president nya. Lo mau bilang ini editan? Kita di prank? Apa gimana?" tanya Jungkook.
"Gue harus telepon Jimin sekarang—" ucap Seora sambil mengeluarkan handphone dari saku belakang celananya, namun Jungkook mencegah gadis itu untuk tidak bertindak terburu-buru.
"Jangan. kalau lo bahas ini langsung sama dia, nanti dia malah berencana lain." Ucap Jungkook.
"Ada apa ini?" tanya kapten Jang yang sejak tadi hanya mendengarkan Jungkook dan Seora yang berdebat.Jungkook menggenggam pergelangan tangan Seora agar gadis itu tidak melanjutkan aksinya untuk menelepon Jimin, "President Sauvage ini—" Ucap Jungkook.
"Kenapa? Kalian kenal?" tanya kapten Jang.
"Dia pacar Seora." Jawab Jungkook.Seora langsung memelototkan kedua bola matanya pada Jungkook. Gadis itu seakan tidak percaya Jungkook langsung memberitahu kapten Jang soal identitas Jimin begitu saja.
"Ini pasti kesalahan, kapten Jang. Saya mengenal pria ini lebih dari 7 tahun, dia tidak mungkin melakukan kejahatan seperti ini." Ucap Seora menyangkal.
"Kalian masih punya beberapa rekaman cctv pria pembunuh berantai itu, kan? Coba suruh Seora untuk memperhatikan kembali pembunuh berantai itu. Kalau memang kalian sudah kenal lebih dari 7 tahun, seharusnya lo bisa tahu bahwa dia pacar lo walaupun hanya terlihat dari bagian belakang." Ucap kapten Jang.
Bertahun-tahun menjalin hubungan terkadang memang membuat seseorang bisa mengenal satu sama lain dengan baik walaupun hanya melihat bagian pundak, belakang rambut, ataupun telinganya saja.
"Saya akan memanggil rekan kami satu lagi, kapten." Ucap Jungkook, kemudian ia mengeluarkan handphone nya dan langsung menghubungi Jaehwa untuk membawakan file cctv pembunuhan Arin.
Seora memejamkan kedua matanya yang kini mulai berair, dadanya terasa sesak memperhatikan foto Jimin yang terpampang jelas di kartu identitas anggota Sauvage tersebut. Gadis itu masih berusaha untuk berpikir positif dan menganggap semua ini hanyalah lelucon semata.
Sambil berbicara dengan Jaehwa, Jungkook merangkul Seora dan mengusap pundak gadis itu perlahan. Jungkook bisa merasakan tubuh gadis itu gemetar disela pandangannya yang kosong. Walaupun informasi ini masih belum terbukti, namun Jungkook tahu Seora pasti juga syok dengan hal ini.
"Rekan saya akan datang 10 menit lagi, kapten Jang." Ucap Jungkook.
"Oke, kalau gitu gue langsung kirim beberapa anggota ke area perkantoran siapa itu namanya tadi—""Park Jimin? Langsung? Sekarang?" tanya Jungkook, Seora pun turut menoleh ke arah kapten Jang.
Kapten Jang mengangguk, "Buat berjaga, gapapa kan? Kalau memang nanti terbukti bahwa pria itu benar pacar Seora, kita bisa langsung ringkus aja." Ucap kapten Jang.
"Ini pasti ada kesalahan, kapten. Semua ini pasti—"
"Mau sampai kapan denial? Jelas-jelas itu wajah pacar lo kan disitu? Buat apa seseorang harus repot mengedit wajahnya menjadi president sauvage kalau memang bukan dia pemiliknya?" tanya kapten Jang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Criminal
FanfictionCerita ini mengandung kasus pembunuhan? Tersangka pelaku kejahatan? Sindikat kejahatan? Pacar dan cinta segitiga? You will never know. ©August 2021 original by kth24hours.