Seora terbangun dari tidurnya yang sudah melebihi lima jam sejak ia mendapatkan penanganan dari kakaknya. Riwayat hipotensi yang ia miliki membuat sistem kekebalan tubuhnya cepat menurun ditambah kekurangan cairan yang berlebih hingga menyebabkan dehidrasi yang cukup serius.
Kasus kematian papanya telah menempuh banyak sekali progres panjang yang sama sekali tidak mudah, banyak sekali hambatan dan rintangan sampai akhirnya kini kasusnya sudah menemukan titik terang.
Keterlibatan Jimin yang pernah menjadi pacar sekaligus calon suami Seora membuat gadis itu sangat terpukul serta merasakan kesedihan yang teramat dalam. Seora mungkin juga akan membutuhkan waktu yang sangat lama sampai ia bisa benar-benar melupakan Jimin sepenuhnya.
"Ra?" ucap Jungkook sambil mendekat ke arah Seora yang kini mulai membuka kedua matanya perlahan.
"Aku panggil Jin bentar..." ucap Jiwon sambil berlari keluar dari kamar rawat Seora.
"Lo baik-baik aja? apa yang lo rasain sekarang?" tanya Jungkook.Seora mengerjapkan kedua matanya perlahan sambil menyesuaikan cahaya yang menyinari wajahnya, "Jungkook?...." ucap Seora.
"Iya, ra. gue Jungkook..."
"Kak Seokjin mana?" tanya Seora."Sebentar ya, kak Jiwon lagi panggil. apa yang lo rasain sekarang?" tanya Jungkook lagi.
"Gue baik-baik aja....""Beneran?" tanya Jungkook memastikan, lalu Seora hanya membalasnya dengan anggukan.
"Seora...." ucap Seokjin yang kemudian memasukki kamar rawat Seora disusul Jiwon di belakangnya. Seokjin pun langsung memeriksa Seora secara keseluruhan untuk memastikan perkembangan kondisi adiknya tersebut.
"Kamu ngerasain apa sekarang?" Tanya Seokjin.
"Aku baik-baik aja kok...." jawab Seora."Syukurlah, kondisi kamu juga udah jauh lebih baik dari sebelumnya." ucap Seokjin sambil mengusap kepala adiknya tersebut.
"Syukurlah, ikut seneng dengernya. cepet sembuh ya Seora...." ucap Jiwon sambil tersenyum.
"Aku udah sembuh kok kak Jiwon...." ucap Seora yang langsung membuat Seokjin, Jiwon dan Jungkook ikut tersenyum."Oh iya aku baru inget, gimana Kang Joon?" tanya Seora kemudian.
"Lo gak usah mikirin itu dulu ya sekarang...." jawab Jungkook."Bener dia yang udah nembak papa? bukan Jimin?" tanya Seora lagi.
"Ra...." Ucap Seokjin sambil memberikan kode melalui mata pada Jungkook untuk tidak membahas kasus papanya sekarang, mengingat kondisi Seora yang masih belum seutuhnya pulih."Nanti gue tanya kapten Jang, ya. untuk sekarang masih belum ada info apa-apa." ucap Jungkook.
"Pastiin sekarang dong Jungkook, please? gue harus tau perkembangannya sekarang," ucap Seora."Kamu bisa bahas ini nanti ya, Seora. kamu belum pulih, kamu harus banyak istirahat." ucap Seokjin.
"Please kak, aku cuma pengen tau..."
"Istirahat." ucap Seokjin menegaskan.Jungkook mengangguk sambil tersenyum pada Seora, "nanti yah, gue akan kasih tau lo kalau gue udah dapet info, oke?" ucap Jungkook.
Seora pun kemudian mengangguk.
Usai memastikan adiknya baik-baik saja, Seokjin dan Jiwon pun kemudian keluar dari kamar rawat Seora dan meninggalkannya bersama Jungkook.
"Mau nitip makan gak Jungkook?" tanya Seokjin sebelum menutup pintu kamar rawat Seora.
"Nanti aja kak, kalian duluan aja." jawab Jungkook."Oke, gue sama Jiwon makan duluan bentar ya, gue titip Seora." ucap Seokjin.
"Siap dokter." ucap Jungkook sambil tersenyum.Jungkook kemudian mengalihkan pandangannya dan menatap Seora, "lo laper gak, ra?" tanya Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
Criminal
FanfictionCerita ini mengandung kasus pembunuhan? Tersangka pelaku kejahatan? Sindikat kejahatan? Pacar dan cinta segitiga? You will never know. ©August 2021 original by kth24hours.