25. The Incident

78 8 0
                                    

"Oh iya, sebenernya, kak...."
"Kenapa?"

"Mungkin saya harus ceritain soal ini ke ka Seokjin..."

"Cerita apa?"
"Pembunuh Jenderal Seo-Joon adalah Park Jimin."

  
[Major Flashback]

"Para polisi akan menyerang markas kita pagi ini." ucap Kang Joon.

Anggota organisasi Sauvage adalah orang-orang yang sangat terlatih dalam segala hal, termasuk pencarian informasi dari pihak berwajib sekalipun. Kang Joon dan anggota Sauvage lainnya telah memasang sadap pada setiap kantor polisi sehingga mereka bisa mendapatkan informasi mengenai rencana-rencana para polisi dengan cukup mudah, termasuk rencana penyergapan mereka ke markas besar Sauvage malam ini yang sudah direncanakan oleh para anggota polisi tersebut selama lebih dari 5 bulan lamanya.

"Siapkan senjata dan peluru yang cukup, kita tidak bisa lari karena mungkin beberapa dari mereka sudah mengawasi markas kita, jadi malam ini kita tembakki saja semuanya." ucap Jimin.

 
Malam baku tembak anggota kepolisian dan organisasi Sauvage,
- 06.00 pagi waktu setempat.

Tepat pukul enam pagi dengan cuaca yang mendung dan berangin, markas sauvage langsung dihujani oleh puluhan bahkan ratusan peluru yang membuat para anggota sauvage langsung berlindung dan bersiap dengan senjata mereka masing-masing. 

Jimin mengeluarkan walkie-talkie yang semula menggantung pada ikat pinggangnya sambil mengintip ke luar jendela, "Perhatian semuanya, tembakki semua anggota kepolisian tersebut dan pastikan tidak ada satupun anggota kepolisian yang melihat wajah kalian." ucap Jimin.

Usai mendengar perintah dari Jimin, para anggota Sauvage kemudian langsung menyerang balik para anggota kepolisian yang kini tengah menembakki markas mereka. Setiap anggota Sauvage sibuk dengan senjata masing-masing dan terus mengisi ulang peluru mereka.

Sejujurnya, Jimin juga tidak mengerti mengapa pihak kepolisian mendatangi markas mereka untuk melakukan operasi penangkapan pada pukul 6 pagi, namun besar kemungkinan mereka datang disaat jam-jam krusial para anggota Sauvage untuk merasakan kantuk.

Jimin mengarahkan senjata laras panjangnya keluar jendela, ia mulai membidik dan menembakki para anggota kepolisian yang ia lihat. Satu persatu anggota kepolisian tewas dan menyisakan beberapa orang saja yang masih bertahan dan berlindung di balik mobil dan juga tembok.

Jimin mengangkat senjatanya sesaat seraya memberi jeda bagi dirinya untuk mengatur napasnya, kemudian ia kembali mengarahkan senjatanya untuk membidik. Ia melihat seorang anggota kepolisian bertubuh tinggi keluar dari mobil sambil menggenggam pistol di tangannya. Jimin pun langsung bersiap untuk membidik anggota polisi tersebut, namun setelah ia memperhatikan dengan cermat, anggota kepolisian tersebut adalah Jenderal Seo-Joon, ayah dari Seora, ayah dari calon istrinya.

"Tahan!! Tahan tembakan kalian!" Teriak Jimin dengan suara yang cukup keras, beberapa anggota yang berada di dekat Jimin langsung mengangkat senjata mereka masing-masing sambil menoleh ke arah Jimin.

Jimin sama sekali tidak mengalihkan pandangannya dari Jenderal Seo-Joon, ia melihat papa Seora mengendap-endap di sisi mobil dengan senjata di genggamannya.

'Astaga papa, kenapa ada disini...' Gumam Jimin pelan.

"Ada apa, bos?" tanya Kang Joon.
"Tahan dulu tembakan kalian." ucap Jimin.

"Kalau kita berhenti, mereka akan mengambil kesempatan untuk memasukki markas." ucap Kang Joon, dan benar saja, Jimin kemudian melihat beberapa anggota kepolisian mulai berjalan mendekat ke markas Sauvage, begitupun Jenderal Seo-Joon yang juga turut berjalan mendekat ke arah markas karena Sauvage yang kini menahan tembakan.

CriminalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang