9. Unexpected Happiness

90 10 1
                                    

Usai hari panjang yang melelahkan berakhir, Seora duduk pada bangku yang terdapat di teras kantor polisi seraya menunggu Jimin menjemputnya.

Gadis itu mulai memutar otaknya dan menyusun serangkaian kata di dalam kepalanya, ia tahu Jimin pasti akan sangat marah begitu mengetahui kedua telapak tangannya dipenuhi luka.

Bilang apa ya?

Masa iya bilang didorong? Nanti kalo Jimin nyamperin pacarnya Arin tadi gimana?

Atau bilang kepeleset aja ya? Terus karena jatuhnya bertumpu sama telapak tangan jadinya luka deh?

Ok, masuk akal.

Jantung Seora berdegup dengan kencang begitu melihat Jimin keluar dari mobilnya. Seora perlahan berjalan menuju Jimin, sebisa mungkin ia menyembunyikan telapak tangannya agar Jimin tidak melihatnya.

"Kamu sakit? Kok pucet banget?" Tanya Jimin.
"Enggak kok, aku capek aja hari ini." Jawab Seora.

"Kamu udah makan belum? Mau makan dulu?" Tanya Jimin.
"Aku udah makan kok tadi, kita langsung pulang aja ya aku pengen rebahan banget." Ucap Seora yang kemudian langsung memasukki mobil.

Jimin pun turut memasukki mobil dan langsung mengenakan sabuk pengamannya. Pria itu kemudian menoleh ke arah Seora, memperhatikan gadis itu selama beberapa saat.

"Kamu kenapa?" Tanya Jimin.
"Hm? Aku Gapapa..." Jawab Seora.

Jimin terus memperhatikan gadis itu, kedua matanya mulai memindai Seora dari ujung rambut hingga ke kaki.

"Itu kenapa?" Tanya Jimin.

'Bagus. Dia liat tangan gue.' gumam Seora dalam hati sambil memejamkan kedua matanya.

"Ini tadi aku kepeleset, terus jatoh dan luka gini deh." Ucap Seora.
"Seora..." Ucap Jimin.

"Aduuuh plis jangan marah-marah, aku pusing kalo kamu marah lagi marah lagi...." Ucap Seora.

"Siapa yang mau marah sih astagaaa, lain kali kamu tuh hati-hati, diperhatiin langkahnya biar ga kepeleset lagi." Ucap Jimin.

Seora langsung terdiam sambil memanyunkan bibirnya.

"Emang kepeleset dimana? Tadi lagi ke TKP?" tanya Jimin.
"Iya biasalah aku kan kelilingan mulu, hehe." Jawab Seora.

"Hati-hati ya, nanti sampe rumah langsung diganti lagi plesternya." Ucap Jimin sambil mengacak-acak rambut Seora.

"Tumben kamu ga ngomel-ngomel, biasanya kamu sama cerewetnya sama kak Seokjin kalau aku udah sakit." Ucap Seora.
"Aku gapernah ngomel loh... cuma ngingetin karna kamu orangnya suka ceroboh." Ucap Jimin.

"Cih...." Ucap Seora yang langsung membuat Jimin tersenyum lebar.
    

*******

       
"Kamu pulang jam berapa hari ini?" tanya Jimin usai ia memarkirkan mobilnya di halaman parkir kantor polisi.
"Seperti biasa kayaknya, mungkin malem jam 10an. Kenapa emang?" tanya Seora.

"Bisa izin pulang duluan gak? jam 7 gitu?" tanya Jimin.
"Hmm... bisa aja sih tapi tergantung situasi." ucap Seora.

"Yaudah, kalau seandainya nanti malam kamu bisa izin, langsung kabarin aku ya? Biar aku bisa langsung jemput." ucap Jimin.
"Mau ngapain emangnya?" tanya Seora.

"Dinner, hari ini kan anniversary kita ke 7 tahun. Yaaaaaaa aku paham sih kalau kamu lupa....." ucap Jimin.

"Astaga. aku bener-bener lupa. sumpah Jimin sumpaaah." ucap Seora sambil menangkup kedua wajahnya dengan tangannya, Seora benar-benar sangat malu karena ia melupakan hari yang sangat spesial dalam hubungannya bersama Jimin.

CriminalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang