Haga sedang menikmati guyuran air pada tubuhnya, begitu segar dan menyenangkan. Sampai Haga mendengar pintu dibuka.
Haga menoleh dan langsung melototkan matanya. "Emon, anjing! Sialan, keluar lo!"
Filemon tertawa sebagai tanggapan. Haga begitu menggemaskan.
"Apa hadiahku kalo aku keluar?"
Haga mendelik kelas, lalu melempar botol sampo kepada Filemon. Hampir kena, untung Filemon menghindar.
Tawa Filemon semakin kencang. Haga cemberut kesal.
"Kayak anak TK kamu, ngelempar aja nggak becus."
"Lo nggak usah kayak anjing ya, Mon! Keluar lo ato gue siram?"
Bukannya takut akan ancaman Haga, Filemon justru mendekat ke Haga. Dipeluknya tubuh tanpa sehelai benang itu.
Haga memerah. Haga malu. Astaga Filemon apa yang kamu perbuat ke Haga itu jahat tahu nggak?
"Lo gila! Ntar diliat bunda!"
Filemon masa bodo, ia tetap memeluk erat tubuh Haga, menghirup aroma alami yang keluar dari sabun mandi Haga.
"Biarin aja, biar kita dikawinin."
"Anjing lo." umpatnya pelan menahan sipuan yang perlahan hadir di pipinya. Filemon tersenyum tipis.
"Kamu wangi."
"Nggak, nggak, nggak ...."
Haga merontak keras ketika Filemon mendusel ke lehernya. Geli.
"Adek? Kamu sedang apa?"
"Eh?"
Mata Haga membulat melihat bunda yang sudah bergabung di dalam kamar mandi, menatap penuh tanya padanya.
"Ka-"
"Ini nggak kayak apa yang bunda pikirin!"
Bunda terdiam mendengar perkataan penuh panik anaknya.
"Bunda jangan mikir yang aneh-aneh! Adek ama Emon nggak kayak gitu! Ini cuma kesalahpahaman aja! Nggak kayak gitu serius! Bunda tau sendirikan Emon ini kurang ajar? Jadi adek mohon Bunda jangan mikir kami ngapain-ngapain! Kami cum-"
"Filemon nggak ada."
Cerocosan Haga terhenti, lalu menatap bundanya yang menatapnya dengan raut sedih. "Maksud, Bunda?"
"Filemon udah nggak ada, Dek. Filemon udah pergi."
"Pergi?"
Sontak Haga menelusuri kamar mandi, dan yang dikatakan bundanya benar. Filemon sudah tidak ada di kamar mandi. Hanya tersisa dirinya dan bundanya.
"Loh? Emon ke mana?" Tanyanya panik. Filemon tadi bersamanya kok, lalu sekarang di mana dia?
Tanpa memikirkan dirinya yang belum selesai mandi dan masih tanpa busana sehelai benangpun, ia keluar kamar mandi dan menelusuri kamar tidurnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/287040499-288-k227759.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Friend? [end] [republish]
Jugendliteratur"Mana ada teman tapi mesra-mesraan anjir." "Ada. Tuh buktinya." - 03/10/21 19/12/21 note: 'konten dewasa' untuk kekerasan dan bahasa kasar, mohon untuk tidak ditiru.