Haga termenung di kamarnya, memikirkan kejadian semalam saat ia bertemu Filemon.
"Apa yang terjadi? Kenapa dia kayak nggak pernah diurus?"
Mengingat bagaimana kondisi Filemon semalam yang sangat jauh dari kata baik.
Hati Haga gelisah, bukan karena pernikahannya yang gagal tapi karena memikirkan apa yang terjadi kepada Filemon selama tiga tahun terakhir ini.
Huftt
Filemon keluar kamar, berjalan menuju dapur untuk mengambil minum. Tapi ia menghentikan langkahnya saat ia mendengar suara teriakan kesakitan dari kamar orang tuanya.
Ini bukan suara kesakitan karena ehem-ehem, Haga juga tidak tahu karena apa. Yang jelas itu teriakan dari laki-laki.
Haga jadi penasaran, lalu mengintip. Tapi tidak ada seorangpun di dalam kamar tersebut. Seketika Haga merinding.
"Aku mau ketemu Haga!"
Haga terdiam, ia mendengar namanya disebut. Lalu tanpa berpikir lagi Haga menerobos masuk ke kamar orang tuanya.
Laptop yang terbuka dan becahaya menarik perhatian Haga. Segera ia melihatnya. Dan saat itu juga ia terkejut.
Di dalam sebuah rekaman sekitar seminggu lalu, ada sosok yang dikenal Haga, Filemon, yang sedang dicambuk, ditunjangi, ditinjui, disiksa habis. Walaupun Filemon sudah memohon berhenti tapi tidak dipedulikan. Filemon juga tidak bisa melawan, tubuhnya dirantai.
"Katakan kalau kamu setuju lepasin Haga!"
Haga tersentak, ia mengenal suara itu. Itu suara Ayahnya. Apa yang dilakukan Ayahnya?
"Nggak akan sialan! Nggak akan pernah aku lepas! Arkhh..."
Haga meringis melihat Filemon yang kembali dicambuk, oleh orang-orang berbadan besar.
Haga segera mengecek rekaman-rekaman lainnya. Ia semakin terkejut melihat tanggal dan bulan serta tahun rekaman itu berlangsung.
"Ini? Selama tiga tahun?"
Haga juga melihat rekaman di mana Filemon di beri makan hanya dengan satu buah tahu tanpa adanya lauk lain. Lalu kembali di siksa?
"Apa-apaan ini?"
"Kamu hebat, Adam. Bisa menghukum putramu sendiri seperti ini."
"Tidak masalah, asal kamu memenuhi janji untuk tidak pernah menikahkan Haga dengan siapapun. Saya bisa tenang menghukum anak saya."
"Hahaha... tidak akan Haga menikah. Aku janji, Dam. Tenang saja. Sekarang kamu hanya perlu fokus menghukum Filemon."
"Iya-iya, baiklah."
Haga tercengang, melihat rekaman paling awal tepat di hari kecelakaannya. "Jadi semenjak hari itu Filemon?"
"Oh Tuhan, apa maksud semua ini?"
Haga terduduk di lantai, ia masih berusaha mencerna kejadian yang di rekaman tersebut.
"Hanya perlu bilang kamu tidak akan muncul lagi di hidup Haga, kamu akan bebas!"
"Hukum aja! Aku nggak selemah itu, aku nggak akan mau nurut sama kalian! Aku nggak akan bersedia ngelepasin Haga! Haga milikku! Haga sayang padaku! Arkhh..."
"Dia hanya akan membencimu bodoh!"
"Nggak! Haga nggak akan pernah membenciku!"
Ctarr
Ctarr
"Arkhh.. sakit! Hentikan sialan! Arkhh..."
Ctarr
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Friend? [end] [republish]
Roman pour Adolescents"Mana ada teman tapi mesra-mesraan anjir." "Ada. Tuh buktinya." - 03/10/21 19/12/21 note: 'konten dewasa' untuk kekerasan dan bahasa kasar, mohon untuk tidak ditiru.