Chapter 2

1.1K 83 1
                                    


"Ran-San?" Shiho bingung ketika melihat Ran di ruangan itu.

"Shiho?" Ran juga sama bingungnya.

Mereka refleks berpelukan.

Saat itu mereka ada di sebuah ruangan luas berisi para wanita hasil tangkapan United Dream. Wanita-wanita yang akan dijual entah kemana.

"Bagaimana kau bisa di sini?" tanya Shiho.

"Kau juga?"

Akhirnya mereka duduk bersama di lantai di sudut ruangan seraya memeluk lutut. Menceritakan masing-masing bagaimana mereka dapat terjebak di sini.

"Aku baru saja pulang kerja dan melewati gang sepi ketika seseorang membiusku, aku tak lihat pelakunya. Tiba-tiba saja aku sudah dibawa ke sini," kata Ran.

"Aku juga, aku baru saja pulang dari bridal house saat seseorang membiusku. Aku awalnya dibawa ke sebuah padang rumput dan orang-orang bertopeng itu mengatakan membeliku dari seseorang, tapi aku tak tahu siapa yang telah menjualku. Seingatku aku tak punya musuh. Tidak ada sejak organisasi hitam itu hancur,"

"Shiho, mungkinkah seorang fans dari Higo-San?" tanya Ran.

Shiho mengangkat bahu, "entahlah,"

"Aku sendiri mencurigai mungkin berhubungan dengan kasus yang sedang ditangani Otosan, Okasan atau Shinichi. Tapi aku tak ingat Shinichi pernah menyebut-nyebut mengenai organisasi ini. Mungkin juga rahasia di antara dirinya dan Inspektur Megure. Aku juga tidak tahu,"

"Aku pernah membaca sepak terjangnya. Jika tidak salah organisasi ini bernama United Dream. Selain transaksi narkoba dan berlian, mereka terutama menjual para wanita. Dan bila melihat para wanita di sini, mereka tidak sembarangan ambil. Wanita-wanita ini berkelas dan berpendidikan,"

"Menurutmu, apakah kita bisa keluar dari sini?"

"Aku juga tidak tahu,"

Ran menarik napas panjang, "semoga saja Shinichi dapat menemukan kita,"

"Eh, semoga saja," Shiho juga berharap.

"Ada-ada saja. Padahal seharusnya aku dan Shinichi sudah menikah," ucap Ran murung.

"Eh, aku juga harusnya menikah dengan Ryusuke,"

Ran memandangnya dan tersenyum, "akhirnya kau bisa berkencan dengannya ya? Setelah bertahun-tahun hanya menjadi fansnya,"

Shiho ikut tersenyum ketika membayangkan, "eh, dia sangat baik. Dia bisa menerima masa laluku. Kami sudah memiliki banyak rencana mulai dari bulan madu sampai anak-anak. Di masa pensiunnya dari Big Osaka ini, Ryusuke ingin mendirikan klub sepakbola dan aku mendukungnya sepenuhnya. Aku akan menjadi pimpinan tim medis yang melakukan cek doppingnya,"

"Bagus sekali Shiho. Setelah organisasi itu hancur, kau benar-benar menjalani hidupmu dengan sangat baik,"

"Bagaimana denganmu sendiri dan Kudo-Kun?"

"Banyak yang sudah terjadi. Apa kau tahu? Yusaku dan Yukiko-San meninggal dalam kecelakaan pesawat,"

"Aku tahu, aku menontonnya di TV saat sedang di Amerika. Aku sungguh ikut berduka,"

"Eh. Shinichi pun sangat sedih. Tapi untunglah dia berhasil melalui semuanya. Yusaku dan Yukiko-San meninggalkan banyak warisan. Shinichi menggunakannya untuk membesarkan agensinya. Sekarang rumah di Beika benar-benar dijadikan markas pusat untuk para anggota Kudo Agency. Shinichi membeli sebuah rumah besar lagi di kawasan yang jauh dari kota. Rumah yang tenang dan mempunyai sistem pengamanan sangat canggih. Shinichi sudah membuat SOP yang rapi untuk agensinya, ia punya sejumlah asisten dan sekretaris yang terpercaya. Jadi ia cukup seminggu sekali saja ke Beika untuk memonitor para pegawai,"

"Ah dia sudah jadi bos besar rupanya,"

"Dia bilang akan memboyongku ke sana setelah kami menikah, supaya keamananku terjamin. Tapi entah kenapa aku merasa, sejak orang tua nya meninggal, Shinichi jadi lebih menutup diri. Ia menghindari keramaian dan juga publikasi. Ia hanya menyelidiki kasus dari jauh berdasarkan laporan anak buahnya. Kecuali bila kasusnya sangat berat, baru ia turun ke lapangan. Ia menjadi begitu eksklusif, padahal biasanya dia sangat antusias turun tangan langsung terhadap semua kasus"

"Itu wajar saja, jika memang banyak kasus, tak mungkin dia turun tangan semuanya sendiri," ujar Shiho.

"Memang, hanya saja, aku merasa dia sudah berbeda. Dulu dia sangat bawel kalau sudah cerita soal kasus. Sekarang dia cenderung pendiam,"

"Benarkah sampai begitu? Sudah bertahun-tahun aku tidak kontak dengan Kudo-Kun, jadi aku tidak update lagi,"

"Eh," Ran mengangguk, "jika nanti kita berhasil keluar dari sini, coba saja kau ketemu dengannya dan bicara, kau pasti akan mengerti,"

Shiho mengangguk, "aku akan datang bersama Ryusuke,"

"Uhm. Semoga saja setelah itu, dia menjadi lebih baik,"

"Hachi," tiba-tiba Shiho bersin kecil.

"Eh? Kau tidak apa-apa Shiho?"

"Tidak apa-apa, paling flu,"

"Kau memang kurang mantel," ujar Ran seraya melepaskan mantel luarnya untuk menyelimuti Shiho.

"Bagaimana denganmu Ran-San?"

"Lihat aku masih ada jaket dan aku mengenakan baju wol hangat. Aku baik-baik saja, kau lebih membutuhkan mantel itu,"

"Arigatou Ran-San,"

Ran menggenggam tangan Shiho, "kita harus bertahan sampai Shinichi menyelamatkan kita,"

"Uhm," Shiho mengangguk seraya membalas genggaman tangan Ran.

BetrayalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang