Chapter 21

1K 74 3
                                    


Dua minggu kemudian Higo kembali berhadapan dengan Shiho di ruang perpustakaan. Shinichi membiarkan mereka berdua saja agar lebih privasi.

"Shiho..." Higo menatap Shiho dengan mata berkaca-kaca tergenang air mata.

"R-Ryusuke..." Shiho memanggilnya takut-takut.

Perlahan Higo menghampiri Shiho dan meraihnya dalam pelukannya.

"Gomene Shiho... Maaf karena aku tak ada di masa-masa terberatmu... Maaf karena aku sudah gagal melindungimu..." isak Higo.

Shiho menggeleng, "tidak Ryusuke, bukan salahmu,"

Higo menangkup wajah Shiho, "mereka semua bukan manusia, para bajingan yang menyakitimu..." airmatanya terus mengalir.

Shiho ikut menangis, "aku sudah tidak apa-apa Ryusuke... aku sudah melewatinya..."

"Kau jadi rapuh begini Shiho-Chan..."

"Aku baik-baik saja, sungguh,"

Higo semakin tersentuh, bahkan di saat-saat seperti ini, Shiho masih berusaha menenangkannya.

"Bagaimana sekarang Shiho? Apa kau bahagia?"

Shiho mengangguk, "aku bahagia,"

Higo tersenyum, "aku dapat melihatnya di matamu, aku juga dapat melihat bagaimana Kudo-Kun begitu mencintaimu," kemudian ia memandang perut besar Shiho dan bertanya, "sudah berapa bulan?"

"Jalan delapan,"

"Boleh kusentuh?"

"Eh," Shiho mempersilakan.

Higo meletakkan telapak tangannya di perut besar Shiho, "sudah tahu jenis kelaminnya?"

Shiho mengangguk, "perempuan,"

Mata Higo tampak cerah, "ah, bayi perempuan, pasti dia akan cantik seperti dirimu Shiho-Chan. Dulu kita juga pernah mengidamkan punya sepasang. Kalau laki-laki akan jadi pemain sepakbola dan perempuan akan jadi ilmuwan,"

Shiho menggigit bibirnya, Higo tak tahu bahwa mereka hampir saja punya anak. Namun Shiho tidak pernah tahu jenis kelaminnya, bayinya hanya bertahan enam minggu di rahimnya.

Higo akhirnya menarik napas dalam-dalam, "aku tenang sekarang, mengetahui kau masih hidup dan bahagia. Aku yakin kau berada di tangan yang tepat, guardian angelmu Kudo Shinichi,"

"Aku sungguh minta maaf Ryusuke..."

Higo menggeleng, "tidak Shiho, jangan minta maaf... memang kita yang tidak berjodoh. Tapi paling tidak, aku bahagia karena pernah mengenalmu,"

"Aku juga Ryusuke, kita pernah mengalami masa-masa yang indah. Aku takkan melupakannya,"

Higo memeluknya lagi seraya mengecup ubun-ubun Shiho, "semoga kau selalu bahagia Shiho," ucapnya tulus.

"Kau juga Ryusuke," bisik Shiho.

Akhirnya hubungan masa lalu mereka terselesaikan baik-baik. Shinichi dan Shiho mengantar Higo hingga ke pintu depan.

"Aku lega sekarang, dan mungkin tidak akan begini kalau Shiho berada di tangan orang lain. Kau memang yang lebih pantas untuknya Kudo Shinichi. Tolong jaga Shiho baik-baik,"

"Itu pasti, Higo-San," sahut Shinichi.

Higo akhirnya pamit dan masuk ke dalam mobilnya. Shinichi dan Shiho memandang mobilnya hingga hilang di balik belokan sebelum masuk ke dalam rumah sambil berangkulan bersama.

***

"David," panggil Shinichi suatu siang saat ia sedang berada di kantornya di Beika.

"Ya Kudo-San?"

BetrayalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang