Chapter 11

1K 85 0
                                    


"Shiho..." panggil Shinichi ketika menjelang siang, Shiho mulai membuka mata.

Shiho jadi harus bedrest lagi. Infus dan selang oksigen terpasang di tangan dan di bawah hidungnya. Ia memandang Shinichi dan saat mengedip lemah, airmatanya mengalir.

"Kenapa..." bisik Shiho parau.

"Bukan salahmu Shiho..." bisik Shinichi seraya membelai kepala Shiho.

"Seharusnya aku..." isak Shiho.

"Tidak Shiho tidak..."

"Bukan Ran..."

"Sssh hentikan Shiho..." pinta Shinichi seraya mengecup kening Shiho, ia tak mau wanita itu muntah darah lagi.

"Kau harusnya benci padaku..."

"Kau tahu aku tak pernah membencimu,"

Air mata semakin membanjiri wajah Shiho.

"Paling tidak Ran sudah pulang dan tidak terjebak di tempat itu lagi," ucap Shinichi dengan air mata juga berlinangan, "dia sudah mendapat tempat yang jauh lebih baik. Angel, sesuai dengan kode namanya,"

"Kudo..." Shiho terus terisak.

"Sekarang posisi kita sama, Shiho. Aku juga sudah tidak memiliki siapa-siapa lagi. Ran sudah pergi dan hanya kau yang tersisa. Aku sungguh tidak ingin terjadi sesuatu padamu. Aku akan melindungimu,"

"Aku mau ke makamnya..." pinta Shiho pedih.

"Aku akan membawamu ke sana, tapi kau harus pulih dulu..."

"Gomene Kudo..."

Shinichi memeluknya, "shhh... Shiho sudah..."

"Seandainya Ran yang di hotel itu dan bukan aku..."

"Sudah Shiho... Please sudah..." pinta Shinichi sembari mengeratkan rengkuhannya.

***

Nisan Ran berada di sebuah lembah yang indah. Dikelilingi oleh bunga-bunga, tak jauh dari rumah Shinichi. Kogoro dan Eri setuju abu Ran dimakamkan di sana. Jauh dari hiruk pikuk kota serta keramaian. Shiho meletakkan bunga krisan putih itu di nisan Ran. Lalu tangannya menyentuh nisan itu seraya membelainya.

Ran-San... panggil Shiho dalam hati dan merasakan kepedihan luar biasa.

Shinichi yang takut Shiho tertekan dan muntah darah lagi, buru-buru merengkuh bahunya dan membantunya berdiri.

"Anginnya kencang, sebaiknya kita kembali karena kau belum sehat Shiho," kata Shinichi seraya perlahan membawa Shiho menjauh dari nisan.

Shiho mencengkram dadanya yang sesak, saat itu ia merasakan sesuatu yang baru disadarinya. Kalung emas putih dengan untaian malaikat pemberian Ran. Ia melepaskan kalung itu dan mengembalikannya ke tangan Shinichi.

Shinichi menatapnya tidak mengerti.

"Aku hanya ingin mengembalikannya," kata Shiho, "aku tahu itu pemberianmu padanya. Ran-San memberikannya padaku sebagai tanda persaudaraan kami,"

Shinichi memakaikan kalung itu kembali ke leher Shiho.

Shiho mendongak menatapnya tak mengerti.

"Ran sudah memberikannya padamu, maka itu sekarang milikmu. Apalagi dia sudah menganggapmu sebagai saudaranya. Kini dia sudah sungguhan menjadi malaikat di sana, semoga sentuhannya pada kalung ini, juga bisa melindungimu,"

"Kudo-Kun..."

"Aku yakin hal itu yang Ran inginkan,"

Shiho memandang nisan Ran untuk terakhir kali sebelum Shinichi menggandengnya dan membawanya pergi.

BetrayalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang