★ 57 ★

388 52 12
                                    

(1516 words)


-


"Aku takut"

"Kenapa?"

"Soal bang Hyunjin."

"Bang Hyunjin?" ulang Yansa.

"Dia pernah bilang kalo ga bakal setuju aku punya hubungan lagi sama kamu."

"Aku harus gimana?" lanjut Soobin.

"Aku yang bakal bilang ke bang Hyunjin tentang ini, kamu tenang aja."

"Kalo dia ga setuju gimana?"

"Kita coba dulu."

Yansa melihat jam yang menunjukan waktu sore. Ia berinisiatif mengajak Soobin ke rumah orang tuanya kembali, untuk membicarakan hal ini dengan mereka.

Tanpa mereka sadari, ada bayangan anak kecil  yang tersenyum melihat orang tuanya kembali bersama seperti keinginannya.


---



Awalnya Soobin menolak, tapi setelah Yansa bilang akan baik-baik saja, Soobin mengiyakan ajakan tersebut. Dan kini mereka sedang dalam perjalanan.

"Bin," panggil Yansa.

Soobin berdehem sebagai jawaban.

"Soal undangan kamu sama Arin itu gimana? Udah disebar? Tapi kan ga jadi."

Soobin terkekeh sebentar. "Aku nyetak satu doang, terus ngasih ke kamu bareng Arin biar keliatan beneran. Gimana aktingku bagus kan?"

"Nggak."

"Terus ngapain dulu Lucas di rumahmu? Malem-malem lagi." Giliran Soobin yang bertanya.

"Nginep."

"Ngapain?! Emang dia ga punya rumah? Atau dia diusir dari rumahnya?"

"Kasian, dia capek lembur terus, katanya kangen sama aku dan pengen nginep."

"Kok dibolehin nginep?!" tanya Soobin seolah tak terima.

"Suka-suka aku lah! Dulu kamu juga pernah nginep di rumahku waktu jadi Steve!"

"Iya iya. Tapi kamu ga diapa-apain Lucas, kan? Tidurnya bareng apa sendiri? Berapa hari nginepnya? Ngapain aja?" tanya Soobin tanpa jeda, salahkan rasa penasarannya yang tinggi.

"Kamu kenapa sih banyak tanya, satu satu gitu loh, aku bingung jawabnya." Yansa memutar mata malas pada Soobin.

"Aku mastiin doang."

"Lucas cuma nginep, tidurnya beda tempat, nginepnya cuma sehari, dan ga ngelakuin yang aneh-aneh."

Soobin menghela nafas. "Bagus deh, jadi aku ga perlu repot-repot ngajak Lucas ribut kalo waktu itu dia macem-macem."

"Udahlah ga perlu dibahas lagi. Btw, kamu punya kakak, Bin?"

"Punya, tapi sepupu."

"Bukan, maksudku kakak kandung."

Soobin menoleh sekilas. "Bukannya aku udah bilang dari sebelum kita nikah waktu itu? Aku anak tunggal."

"Tapi dulu Eomma pernah ngomong 'Kamu lupa kejadian apa yang nimpa kakak kamu gara-gara mabuk?'  ke kamu waktu itu. Siapa yang eomma maksud?" tanya Yansa penasaran.

"Iya, itu kakak kandungku tapi dia udah ga ada."

...?!!

"Kenapa?"

Dijodohin: CSB [End] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang