15.

1K 155 18
                                    

Ujian tengah semester semakin dekat,
dan artinya Y/n harus bekerja keras mengajar Tsukasa. Karena pria itu cukup susah untuk belajar.

Biasanya Y/n akan menyempatkan waktu untuk mengunjungi rumah Yugi bersaudara hanya untuk mengecek apakah Tsukasa sudah belajar atau mengerjakan pr nya.

5 hari lagi ujian akan dimulai. Di malam hari terlihat seorang pria yang menggerutu dalam hati sambil mengerjakan soal yang diberikan oleh gadis yang duduk disofa sembari memakan donat ditangannya.

Pria itu menatap iri, ia juga mau makan itu. Tapi gadisnya berkata akan memberikannya setelah ia berhasil menyelesaikan soal dengan benar.

"Aaa aku tidak tahan lagi!"pekik
pria itu menggebrak meja dengan kesal

"Wuohh! Tsukasa! Makanan ku hampir jatuh!"ucap gadis itu alias Y/n

"Huaaa Y/n-chan!"Rengek Tsukasa langsung memeluk Y/n

"Apa? Udah selesai?"tanya Y/n

Tsukasa menggeleng pelan,"pusingg"adunya

"Pusing?" Y/n meletakkkan tangannya di kening Tsukasa, "Hem, engga ko suhu badanmu juga normal."

"Hiks pusing sama soal yang kau kasih,"jelas Tsukasa mengeluh

Y/n menghela nafas, "Yaudah gausah dilanjutin lagi."

Pria itu menyengir lebar, ia duduk disamping Y/n dan mencomot donat lalu memakannya.

Pintu luar terbuka dan masuklah Amane, ditangannya membawa sebuah teloskop.

"Ah Amane, bagaimana?"tanya Y/n

"Malam ini banyak bintang,"ucap Amane tersenyum simpul kemudian masuk kedalam kamar nya

'Aish aku jadi mau melihatnya'batin Y/n cemberut

Sebuah tarikan kecil dari lengan bajunya membuat Y/n menoleh kesamping. Ia mengangkat sebelas alis.

"Apa?"

"Itu...donat nya habis. Aku mau lagi,"Pinta Tsukasa

Y/n berkedip, "Tsukasa kau menghabiskan semua nya? aku baru makan 1 loh, Amane juga belum makan,"ucap Y/n tak percaya

"Aku lapar hehe."Tsukasa menyengir sembari memegang perutnya

"Tapi sadar diri dong, yang makan bukan cuma kamu doang. Lain kali jangan gitu,"ucap Y/n menegur

"Iya iya gak gitu lagi."Tsukasa mengerucutkan bibir

Y/n melihat kearah jam dinding yang mengarah jam 21.00, Ia sudah 3 jam disini, dan ini waktu dirinya pulang, Ia beranjak dari sofa.

"Mau kemana?"tanya Tsukasa

"Pulang lah,"balas Y/n seadannya

"Jangan! Nginep disini aja ya! Ya?"melas Tsukasa tak mau Y/n pulang

"Gak bisa aku mau pulang."Tolak Y/n

"Amane! aku pulang ya!"teriak Y/n

"Ya!"balas Amane teriak dari dalam kamar

"Yada! Ikanaide, koko ni ite."Suara menahan tangis milik Tsukasa, matanya berkaca-kaca memeluk Y/n erat. ( Tidak! jangan pergi, tetap disini. )

"T-Tsukasa?"gagap Y/n terkejut

"Ne onegai??"Tsukasa semakin memeluk erat

Y/n memalingkan wajah nya tak sanggup menatap Tsukasa. Melihat itu Tsukasa melengkung bibirnya kebawah dah menangis

"Hiks jahat! Y/n-chan sudah gak sayang Tsukasa lagi!"

Didalam kamar, Amane yang mendengar keributan keluar untuk melihat. Ia menuju ke ruang tamu saat sampai tatapan langsung tertuju pada sepasang kekasih tersebut. Y/n yang berusaha melepaskan pelukan erat Tsukasa, namum pria itu tidak mengizinkannya.

"Tsukasa ayolah biarkan aku pergi."

"Gak mau!"

'Apa yang harus ku lakukan?'batin Amane bingung

Setelah berdiam diri, akhirnya Amane memutuskan untuk melerai kedua orang itu. Amane menarik paksa Tsukasa dari pelukan.

Tsukasa yang ditarik begitu saja marah, ia menengok kebelakang.

"Amane! Lepaskan aku!"pekik Tsukasa memberontak

"Y/n cepat pergi."suruh Amane yang menahan Tsukasa

Gadis itu mengangguk ragu, ia mulai berjalan meninggalkan ruangan dan pergi. Y/n sebenarnya tak tega dengan Tsukasa, tapi ia tidak bisa menginap disini karena orang tua nya hanya memberi ia izin keluar sampai jam 10 dan sebelum jam itu dirinya harus sudah dirumah

Amane yang sudah tidak melihat keberadaan Y/n langsung melepaskan Tsukasa.

"Amane, apa yang kau lakukan? Kenapa kau membiarkan Y/n-chan pergi?"Marah Tsukasa

"Sekarang sudah larut malam, Tsukasa. Y/n harus pulang."

"Tapi dia bisa menginap disini!"

"Y/n tidak bisa terus menerus menginap, Tsukasa. Orang tuanya pasti akan khawatir!"Amane tak habis pikir dengan adiknya

Tsukasa menunduk, Amane menghela nafas kasar.

"Sudahlah, sekarang kembali ke kamarmu dan tidur,"ucap Amane melembut

"Ya."Tsukasa hanya menurut, ia mengambil buku belajarnya yang dimeja dan masuk kedalam kamar dengan wajah murung.

𝐎𝐧𝐥𝐲 𝐘𝐨𝐮 || 𝐘𝐮𝐠𝐢 𝐓𝐬𝐮𝐤𝐚𝐬𝐚 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang