Hari pun berlalu. Esok harinya, di siang ha. Nampak gadis itu tengah duduk diruang tamu sembari menonton tv dengan ditemani beberapa cemilan.
Kedua orang tua nya telah berangkat kerja, dan dirinya sendiri dirumah.
Y/n menyandarkan kepalanya ke sofa, pikirannya melayang ke kejadian kemarin. Apa Tsukasa baik-baik saja?
Ia cukup khawatir dengan keadaan pria itu. Dan biasanya meski Tsukasa marah atau ngambek padanya, dia akan datang kerumah nya lalu mengajak bermain. Tapi sampai sekarang ia belum mendapatkan kabar.
Y/n mencoba berpikir positif, mungkin saja Tsukasa memang sedang ngambek padanya. Ia yakin Tsukasa akan mendatanginya.
Y/n menghela nafas
Di sisi lain di rumah Yugi bersaudara, suasana nampak hening tidak seperti biasanya. Sang kakak kini tengah berdiri didepan pintu kamar adiknya dan mengetuk pintu.
"Tsukasa, ini sudah siang. Apa kau tidak ingin makan?"
"Tsukasa?"Amane memanggil lagi
"Aku sedang tidak lapar!"Tsukasa pun menyahut dari dalam kamar dengan suara seraknya.
"Kau bisa sakit, Tsukasa. Ayo keluar makan dulu."Bujuk Amane
"Tidak. Pergi!"Usir keras Tsukasa
"Baiklah, makanan nya ku taruh disini. Kau bisa mengambilnya jika lapar."Akhirnya Amane menyerah dan meletakkan piring didepan pintu kamar Tsukasa lalu ia berbalik berjalan kekamar
Beberapa menit setelah Amane kembali ke kemar. Pintu kamar Tsukasa terbuka pelan. muncul kepala dibalik pintu itu, Ia menengok kenan kiri lalu melihat kebawah.
Tsukasa mengambil makanan yang diletakkan oleh Amane, ia mencium aroma makanan itu. Bersamaan dengan itu suara seseorang berhasil mengejutkannya.
"Katanya tidak lapar, huh?"
Matanya melebar sambil menoleh ke kanan. Kembarannya-Amane sedang berdiri menyender di tembok dan menatapnya.
"B-Berisik!"Pekik Tsukasa lalu segera menutup pintu dengan keras.
Amane tersentak pelan, ia menggelengkan kepala dan masuk kedalam kamar.
Siang pun berlalu. Malamnya Tsukasa keluar dari kamar dengan wajah ditekuk, Ia menghapiri Amane yang sedang menonton tv dan duduk disebelahnya.
Amane yang merasakan kehadiran langsung menoleh, setelah itu alisnya mengerut saat melihat wajah Tsukasa
"Kenapa wajahmu pucat? Kau sakit?"tanya Amane
"Hah? tidak aku baik-baik saja."Tsukasa menggeleng
Amane semakin mengernyit, ia menempelkan tangannya di kening Tsukasa.
"Astaga! Badanmu panas! Kau deman Tsukasa!"pekik Amane
"Aku ga sakit!"bantah Tsukasa
"Gak sakit gimana? Ayo ke kamar!"paksa Amane menarik tangan Tsukasa dan membawa nya kekamar
Amane menyuruh Tsukasa agar berbaring ditempat tidur, walau Tsukasa tak mau tapi ia tetap menurutinya. Amane pun mengecek suhu tubuh Tsukasa.
"38,5 derajat? Kau benar-benar sakit, Tsukasa!"ujar Amane sembari menggelengkan kepala mengkhawatirkan Tsukasa.
"Apa sih, aku cuman--"Tsukasa ingin duduk tapi dicegah oleh Amane
"Tetap berbaring! Aku akan keluar mengambil air untuk mengompresmu."Tegas Amane lalu keluar kamar
Sesaat setelah Amane pergi, secara tiba-tiba mata Tsukasa berkaca-kaca dengan sendirinya dan menyebutkan nama seseorang...
"Y/n...Hiks."Isak Tsukasa sesekali ia mengusap air matanya yang keluar
Sedangkan gadis yang bernama Y/n itu tengah tertidur dengan nyenyak dikasur nya tanpa gangguan.
Note : Niatnya sy mau kurang 30 chap cerita ini sdh tamat + extra part
Jadi nnt habis ujian, ada liburan musim panas. Nah baru puncak ending nya mulai.
Okeyy see you!
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐎𝐧𝐥𝐲 𝐘𝐨𝐮 || 𝐘𝐮𝐠𝐢 𝐓𝐬𝐮𝐤𝐚𝐬𝐚
Fantasy➪ [ 𝐘𝐮𝐠𝐢 𝐓𝐬𝐮𝐤𝐚𝐬𝐚 𝐱 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫𝐬 ] •───────•°•❀•°•───────• 𝐒𝐢 𝐦𝐚𝐧𝐣𝐚 𝐓𝐬𝐮𝐤𝐚𝐬𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐧𝐞𝐦𝐩𝐞𝐥 𝐛𝐚𝐧𝐠𝐞𝐭 𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐛𝐮𝐜𝐢𝐧𝐚𝐧𝐧𝐲𝐚 ⚠️ ooc ! Masih update tp emang aga lama up nya...! 𝐒𝐭𝐚𝐫𝐭 : 𝐅𝐢𝐧𝐢𝐬𝐡 : -