Gabriel

90 20 8
                                    

Haloo semua sblm sbuk lg ak memutuskan utk melanjutkan cerita ini sesegera mngkn mumpung saat ini ak msh blm bs tdur lol😂😂

Jgn lupa klik VOTE dan KOMEN dulu yaa!!

Okee lagu utk menemani,
NCT's Jeno, Hendery, Yangyang, Taeyong feat Aespa's Giselle_ZOO

Happy Reading~~

***

Malam itu menjadi lebih kelabu. Bagaimana tidak? Begitu menjejakkan kaki di markas Base Angel, Sky dan Leon sudah disambut oleh wajah masam Areksa.

Keduanya melirik Kenzo yang tengah bermain catur bersama Keanu. Yang dilirik hanya menanggapi sekenanya, menggeleng ringan, mengisyaratkan bahwa mereka juga tidak tahu apa yang terjadi pada Areksa.

"Auranya suram amat, Lo kenapa dah Sa, mending ceritain dah" Leon tidak tahan untuk tidak bertanya.

Sky menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "Lo biasanya galau kayak gini pasti abis kena marah bonyok* kan ngaku Lo"

*Bonyok = bokap nyokap

Areksa menghela napas, lalu menggeleng pelan, "ada rokok gak?"

"Halah gini aja minta rokok lo, kalau stres mah mending lo tidur atau cari hiburan gih, daripada nyiksa diri Lo kayak gini" sahut Sky kesal.

Areksa menggeleng pelan lagi, see? keterdiaman cowok itu berhasil menguji kesabaran teman-temannya.

Areksa sendiri tampak mengusap wajahnya gusar, ia bukannya tidak peka dengan reaksi kesal teman-temannya itu, tapi saat ini ia bsnar-benar sedang malas berbicara dan hanya ingin menghilangkan semrawut dalam pikirannya. Itu saja.

Sky mengambil duduk disebelah Keanu, disusul Leon disebelah Kenzo. Semuanya diam menyimak, tapi sepertinya Areksa tidak ada tanda-tanda ingin menceritakan apapun jadi Sky memilih menanggapi secara langsung kecurigaannya tadi.

"yahh gue emang gak tau sih kalau berantem sama bonyok mesti gimana, karena Lo tau sendiri gue kan udah lama kehilangan mereka"

Suasana atmosfer di ruangan itu mendadak menjadi redup. Semua orang didalam ruangan itu mengetahui bagaimana hancurnya Sky saat kejadian paling buruk itu terjadi, menyisakan rasa sedih mendalam dan trauma berkepanjangan bukan hanya untuk Sky tapi juga untuk adiknya Alva.

Areksa melirik Sky, diam-diam berhasil menurunkan emosi dalam dirinya. Sky, salah satu sahabat terbaik yang Areksa punya, meski ia tak pernah mengatakannya secara gamblang, bahkan diantara mereka sekalipun, bagaimana tidak? Bukankah akan terasa konyol jika ia tiba-tiba mengatakan hal-hal manis semacam itu pada sahabat-sahabatnya yang tak pernah menanggapi apapun secara serius seperti mereka ini?

"Bu---" belum selesai Areksa menanggapi, Leon juga ikut angkat suara.

Areksa pikir Leon akan meruntuhkan kecanggungan yang mendadak tercipta saat ini, tapi nyatanya sangat jauh dari ekspektasi Areksa sebelumnya. Cowok itu entah kenapa kali ini sama seperti Sky menanggapi semuanya secara serius, "jangan tanya gue juga, setelah papa meninggal, nyokap nikah lagi sama suami barunya, punya anak juga, mereka hidup bahagia sekarang di Tiongkok, gak butuh gue lagi, gapapa sih gue jadi bebas juga kan"

Meski sarat akan emosi, Leon tidak bisa menyembunyikan luka yang tersirat dibalik kata-kata dinginnya itu.

Giliran Kenzo, "gue juga gatau.. Lo tau sendiri keadaan gue kayak apa, gak ada siapapun, siapa juga yang bisa gue ajak berantem? Cuma sama kalian doang..."

Semua orang diruangan itu juga tau bagaimana kesepiannya sosok Kenzo yang selalu tampil sok kuat didepan orang lain. Cowok itu juga kini tengah menunjukkan senyum teraneh pada Areksa.

AREKSA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang