Hanya Mencintai Diri Sendiri

79 15 1
                                    

Halooo akhirnyaa ak update lagii:)) oke deh gausah berlama2 cussss lanjutt~~

Jgn lupa vote and komen btw yaa!!

Lagu utk menemani,
NCT Dream_Dear Dream

Happy reading~

***

Areksa memarkirkan mobilnya dengan cepat tepat didepan rumah Sella, sahabat gadisnya. Bagaimana Areksa bisa tau? Informasi apapun yang ia butuhkan tentu saja tidak sesulit itu untuk ia dapatkan. Ingatlah ia punya banyak antek-antek dan anak buah yang bisa ia gunakan.

Sekali lagi Areksa menghubungi Helena. Gadis itu masih menolak menerima panggilan darinya.

Terpaksa Areksa pakai cara terakhir.

Cowok itu turun dari mobil, menggedor-gedor gerbang rumah coklat dihadapannya sambil berteriak, "Hel keluar sekarang.. gue mau ngomong... Keluar atau rumah sahabat Lo ini bakal gue bakar!!"

Areksa terdiam menunggu respon dari gadis itu. Tapi sayangnya hanya hening yang bersisa.

Cowok itu mengangguk pelan, rupanya Helena ingin menantangnya, "Lo tau kan salah kalau lo berpikir mau nantangin gue! Lo tau sendiri kalau gue orang yang nekat kan?!"

Masih diam. Tidak ada tanda-tanda gerbang rumah itu akan dibuka.

"Gue serius, gue ga main-main.. kalo Lo gak mau keluar dalam 2 menit gue beneran bakal bakar rumah ini!"

"Jangan nyangka gue ga berani ya Hel, gue berani banget! Gue bakar seka---"

"Bisa gausah berisik kan Saa?" Areksa menoleh dengan cepat. Ia tak bisa menyembunyikan senyum lega diwajahnya begitu melihat Helena yang masih memakai seragam sekolahnya, keluar dengan wajah cemberut dan ditekuk.

Cowok itu berjalan mendekat memegang kedua bahu dan menatap Helena lekat-lekat, "Hel.. sorry gue bener-bener minta maaf..."

"Buat apa? Kenapa kamu kesini? Disuruh Tante lagi kan buat nyari aku?"

"Hel..."

"Bener kan? Karena seorang Areksa yang aku kenal, gak akan mungkin se-khawatir ini sama aku, apalagi sampe rela nyariin aku, bahkan teriak-teriak gajelas didepan pagar rumah orang lain!"

Areksa terdiam. Ia menghela napas berat sebelum akhirnya kembali melanjutkan, "mommy emang sempat nelepon gue tadi"

Helena mengangguk pelan, ia sudah menyangka-nya tapi tetap saja rasa sakit dalam hatinya itu masih terasa.

"Tapi gue nyari Lo bukan karena omongan nyokap gue, tapi karena emang gue sendiri yang khawatir sama Lo Hel"

Helena masih diam, bingung mesti menanggapi seperti apalagi.

"Areksa kamu...." Suara Helena melemah. Ia sendiri masih agak sulit mempercayai pendengarannya. Benarkah seorang Areksa bisa jadi sebaik ini hingga mengkhawatirkan dirinya?! Apa yang Helena lakukan dimasa lalu? Kenapa perlakuan Areksa padanya jadi begini?

"Ayok kita pulang" Areksa menarik pergelangan tangan Helena dan menuntun gadis itu masuk kedalam mobilnya, meski dengan sedikit paksaan karena pada awalnya gadis itu masih berontak.

Areksa tetap mempertahankan genggamannya pada Helena, sebab ia sudah lelah dan ia hanya ingin gadisnya pulang dan berhenti membuatnya cemas.

***

Selama perjalanan pulang keduanya hanya terdiam. Hening mengisi ruang terbatas didalam mobil Tesla milik Areksa.

AREKSA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang