Helena's Secret

90 14 9
                                    

Haloo aku update nihh yeyyy.. btw aku mau mengucapkan makasi banget atas dukungan kalian semua untuk cerita 'Areksa' ini seriusan ak gak nyangka udh sejauh ini pdhal awalnya ga berekspektasi apa2 tp nyatanya dapat diterima dgn baik, makasi semua:))

Ok biar ga lama2 yuk klik vote and jgn lupa komennya yaa, biar makin smangatt lanjutinnya~

Ok here we go!!

Lagu utk menemani,
SHINee_green rain

Happy Reading~

***

Setelah kejadian buruk tadi yang hampir saja merenggut nyawa Helena, ahh andai saja Areksa terlambat datang sedikit saja, entah hal buruk apa yang akan terjadi pada Helena, sungguh Areksa tak sanggup bahkan hanya untuk membayangkannya saja ia tak bisa.

"Gapapa lu udah aman sama gue, udah yaaa Lo tenangin diri lo sekarang"

Para perampok yang tadi sudah terkapar dengan cepat berlari kabur dan langsung menjalankan motor mereka dengan kecepatan penuh.

Areksa hanya diam saja melirik kepergian perampok-perampok itu dengan pandangan tajam, gue gak akan biarin kalian semua lolos dengan mudah!!

Helena masih saja menangis bahkan pegangannya di baju Areksa semakin menguat tatkala mendengar suara motor perampok-perampok itu. Gadis itu semakin menenggelamkan wajahnya di dada Areksa sementara Areksa terus saja mengusap rambut Helena dengan sayang, "mereka udah pergi, udah gausah takut lagi ya"

"Ehemmm" suara deheman seseorang mengangetkan mereka. Helena secara perlahan melepaskan pelukannya pada Areksa seolah baru tersadar akan posisi keduanya saat ini.

Areksa melirik Gabriel lalu kembali beralih pada Helena dan memegang kedua bahu gadis itu, "Lo bisa diem kan, apapun yang terjadi jangan gerak seinci pun, paham?"

"Aku gak mau, kamu pasti mau ninggalin aku kan? Gak,, aku gak mau janji! Aku mau pulang, aku gak mau disini sendirian Saaa..."

"Gue gak nyuruh Lo diem disini semalaman, cuma sebentar aja, janji..." sepertinya stok kesabaran yang Areksa punya harus ia tabung sebanyak mungkin atau ia tak yakin masih mampu menahan diri dalam menghadapi kepolosan Helena.

Helena mengangguk pelan, ia akan mempercayai Areksa untuk kali ini, "oke lu udah janji, jangan gerak sebelum gue suruh, ingat itu!"

"Ihh iya Sa.. emang kamu mau ngap----ahhhh!!"

Helena kontan berteriak begitu melihat Areksa yang tiba-tiba bangkit lalu berbalik dan mendaratkan pukulan telak di wajah Gabriel. Satu pukulan saja sudah berhasil membuat cowok itu jatuh terjerembab hingga beberapa meter kebelakang.

"Saaa!!"

"Diem Hel, lu udah janji bakalan diem"

"Tapi..."

"Freeze!!"

"Ihh ga mau Sa..."

"Gue bilang freeze Hel!!"

"Asal kamu gak pukul-pukulan dan berantem-beranteman lagi"

"Ya deal, freeze!!"

Areksa menahan senyum begitu melihat Helena benar-benar diam seperti patung dengan posisi yang sama seperti yang terakhir kali gadis itu lakukan. Bibir merah Cherry nya sedikit terbuka, pipinya masih merona merah setelah tadi habis menangis. Begitu menggemaskan di mata Areksa.

"Nah gitu dong nurut..."

Areksa kembali beralih kearah Gabriel, "pukulan tadi karena Lo berani menipu Helena... Lo pikir gue gak tau alasan kenapa dia mau pergi sama Lo..."

AREKSA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang