Tak ingin Terulang

68 12 0
                                    

Pertama2 aku mau meminta maaf trlbih dulu karena sblmnya lama menghilang, kmrn bner2 sbuk banget dgn real life ku, ad bbrp hal yg bner2 gbs ak tinggalin gitu aja, ad bbrp ujian penting yg bner2 menyita waktu dan pikiran, ak ga brhrap apa2, smoga kalian mengerti yaa..

Oke biar ga basa basi lama, yok kita lanjutkan, btw smoga aja ak msh ingat dgn ceritanya ya Krn dh lama ga ak lanjutkan hikss🥺🥺 ak mnta maaf kalo ceritanya nnti ad yg ga pas atau gmn tp ak usahain biar ttp sejalan dgn yg aku mw di awal🙏

Lagu utk menemani,
NCT Dream_rainbow

Happy Reading~~

***

Setelah ikut membantu Gabriel menyelesaikan hukumannya, Helena kini duduk dibawah pohon rindang, diatas sebuah kursi panjang berwarna coklat. Terdengar helaan napas sesekali ketika pikirannya mengingat kembali pertengkaran hebat dengan Areksa tadi sore.

"Rasanya udah 8 kali lebih Lo menghela napas berat kayak gitu dalam semenit ini" ejek Gabriel. Cowok itu menyusul Helena duduk disebelahnya, menyerahkan sebotol air mineral, "nih minum dulu"

Helena menerima botol air tersebut dengan perasaan campur aduk. "Areksa marah besar sama aku tadi"

Gabriel melirik gadis disebelahnya pelan, mengangguk pelan membenarkan apa yang gadis itu katakan, "iyaa marah banget dia tuh, tapi gausah lah Lo pikirin Hel, nanti juga balik lagi"

"Kalian tuh sebenarnya kenapa sih"

"Kenapa gimana dah?"

"Aku gak tau" Helena menghela napas lelah, gadis itu melirik langit yang mulai gelap, "udah ah udah mau malem gini, aku mau balik aja"

"Gue anterin Lo pulang"

Helena baru saja hendak mengangguk sebelum kembali teringat dengan apa yang Areksa ucapkan tadi, "yaudah gausah pulang sekalian"

"Aku gak bisa pulang dulu kayaknya"

"Kenapa? Masih kepikiran Areksa? Gue yakin dia gak bakal pulang malam ini"

"Engga bukan gitu.. gapapa biar aku pergi sendiri"

"Gak bisa gitu, Lo sama gue sejak tadi sore, kalo Lo ga mau pulang seenggaknya kasih tau gue dulu Lo mau kemana"

"Kerumahnya Sella aja"

"Lo yakin? Gue anterin kesana"

"Gausah El, aku bisa sendiri, kan bisa naik taksi"

Gabriel menoyor pelan dahi Helena membuat gadis itu mengusapnya pelan, "ngeyel banget, udah gue anter pokoknya"

"Yaudah terserah kamu"

***

Sahabat-sahabat Areksa menggeleng tak habis pikir melihat Areksa yang kini menghalau para gadis seksi yang hendak mendekat kearahnya dengan kasar. Cowok itu tampak sangat terluka.

"Jangan ganggu kita dulu dah" sahut Leon menghalau para gadis seksi itu pergi.

Saat ini mereka tengah menemani Areksa yang tampak kacau, cowok itu tak henti-hentinya minum. Sky sampai harus menjauhkan botol minuman terkutuk itu dari jangkauan Areksa.

"Lo kalo cemburu ya bilang, jangan kayak gini lah Saaa..."

"Ya terus gue harus apa?! Helena sendiri yang mau stay disitu nemenin Gabriel, lah gue bisa apa?!"

"Goblok!" Semua pandangan menoleh pada Keanu. Cowok itu biasanya hanya diam dan tidak ikut campur tapi berbeda dengan sekarang.

Disisi lain Keanu lelah dengan tingkah sahabatnya ini, "Lo kalo suka bilang suka, kalo benci bilang benci, jangan jadi gak jelas gini Lo"

AREKSA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang