01. Established Machine

720 127 32
                                    

CHAPTER 01

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

CHAPTER 01. ESTABLISHED MACHINE

⌭⌭⌭


Ruang bawah tanah itu barangkali berukuran tiga kali ukuran kamar tidur reguler yang sudah direnovasi dengan baik. Beberapa perabot rumah yang tidak digunakan memang masih disimpan di sana, tepat di sudut ruangan, tetapi sama sekali tidak membuat basement jadi terlihat kotor berantakan.

Kalau dipikir kembali, Kanna memang sudah menghabiskan banyak waktu untuk mendekor ulang, mengerahkan separuh uang tabungannya dibantu Mama, dan menyulap tempat tersebut menjadi markas yang nyaman ditempati (meski si bungsu tidak menyebutnya begitu, sih). Basement juga merupakan saksi bisu kemenangan absolut melawan Yoongi dalam bermain kartu saat Mama berkata, "Ruang bawah tanah akan segera dikosongkan. Siapa yang membutuhkan ruang ekstra di rumah ini?" — yang membuat Kanna berpikir bahwa itu adalah penawaran terbaik sepanjang masa.

Hal tersebut membuat Yoongi yang kemudian jadi uring-uringan; mengerutkan kening tak terima sebab gagal menjadikan basement sebagai studio musik pribadinya. Kanna merasa sedikit bersalah selama dua hari saja sebab sang kakak selalu berkata, "Siapa yang sudi menempati ruang bawah tanah jelek begitu? Aku sama sekali tidak membutuhkannya."

Dia jelas berusaha menghibur diri sendiri.

Setelah pergolakan sengit, Kanna kemudian memutuskan untuk menjaga tempat itu sebaik mungkin. Yoongi hampir terlihat seperti siap sedia melengserkan kedudukannya demi menguasai basement. Jadi si gadis meminta agar lantai dibersihkan setiap hari oleh Suri—pertanda bahwa ia masih menjadi pemilik absolut. Dindingnya yang berwarna putih tulang ditempeli stiker, lampu-lampu neon, serta rak-rak khusus yang menyimpan seluruh alat untuk memperbaiki mesin. Anak tangga yang menghubungkan basement dengan bagian dalam rumah memang masih terbuat dari kayu dan berderak-derak kalau dipanjati, tetapi rasanya tidak akan runtuh jatuh selama tidak menampung seekor sapi. Well, kurang lebih, sih. Di sanalah Kanna menghabiskan sebagian besar hari liburnya dari LifeCO selama beberapa pekan belakangan dengan Taehyung.

Sepulang dari Barrens, humanoid itu dibopong bersama Jungkook dan Hoseok, tertatih-tatih serta mengomel. Kanna tidak ingat seberapa banyak waktu yang ia curahkan untuk memperbaiki android tersebut, namun sekarang, derit pintu yang terbuka sukses membuat si gadis meloloskan satu hela napas yang terdengar begitu berat—saking beratnya hingga sanggup membuat siapa saja berpikir bahwa ia tengah terjebak krisis genting.

Yah, kalau krisisnya berhubungan dengan Min Yoongi, itu memang krisis genting.

Di ujung anak tangga, Kanna menemukan sebuah kepala bersurai hitam acak-acakan tengah mencuat dengan ekspresi ragu-ragu. Itu adalah hal yang bisa jadi lebih buruk daripada akhir dunia. Setidaknya memang begitu menurut Kanna. Lagipula percayalah, jika seseorang tahu betapa menyebalkannya manusia yang satu itu, Kanna yakin mereka akan tergoda sekali untuk memasukkan Yoongi ke dalam kuali berisi air mendidih atau semacamnya.

HumanoidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang