Tragis?

259 34 8
                                    

Cinta itu rumit, barang siapa yang ingin jatuh cinta? Harus siap menerima luka

~sajaktha~

"Tha, kok lo udah berangkat?" Raja mendekat lalu duduk dibangku depan yang masih kosong.

Agatha yang dari tadi telengkup membenamkan kepalanya diatas tangan, hitungan detik langsung mendongak, menatap Raja dengan malas.

"Iya," jawab nya singkat.

"Emang udah sembuh?"

Agatha menghela napas, mulai menegakkan badan nya, lalu menyeder ke punggung kursi.

"Iya, Ja. "

"Syukur deh, jangan pingsan lagi. Nyusahin!"

"Ya maaf, tapi nggak apa-apa, bisa di sentuh Kak Bintang."

Agatha menjulurkan lidah nya mengejek Raja, tapi laki-laki itu hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah laku sahabatnya satu ini.

Agatha celingukan. "Miya? Belum berangkat?"

Raja ikut serta, ia menoleh ke kanan dan ke kiri, tidak ada batang hidung Miya disana. Pandangan Laki-laki itu berhenti di balik jendela, terlihat Miya yang berangkat sekolah bersama Elang.

"Noh, sama si Elang. "

Agatha menoleh, Miya terlihat bahagia saat bersama Elang, itu membuat Agatha sangat senang. Setidaknya sahabat Agatha tidak harus bersedih hati karena gadis itu.

Raja mendelik, ia baru ngeh. "Eh eh eh, udah balikan? Kok mesra banget?"

Agatha menoleh kearah Raja. "Mungkin, " ucap gadis itu, lalu ia baringkan kepalanya lagi diatas tangan.

Cukup lama Raja memperhatikan Miya dan Elang. Sepanjang koridor Miya terlihat bercengkerama dengan Elang, sesekali gadis itu tersenyum bahkan tertawa, cukup membuat Raja kaget. Sudah lama Raja tidak melihat Miya sebahagia itu.

Elang dan Miya sampai di ambang pintu, mereka berdua mendekat kearah Raja dan Agatha.

"Udah balikan?"

Miya hanya diam melihat Raja dengan tatapan dingin, beda lagi dengan Elang, laki-laki itu malah cengengesan tidak jelas.

Miya memandang Agatha bingung, lalu gadis itu berjalan mendekat.

"Tha, masih pusing?"

"Ngantuk," balas Agatha tanpa menoleh ke arah Miya.

"Nggak boong kan lo?"

Agatha mulai mendongak, menatap wajah khawatir Miya. "Nggak Ya' emang gue lagi ngantuk aja. "

"Syukur deh, tapi lebih baik lo cuci muka dulu biar ngantuk nya ilang. "

"Nggak ah, males. "

"Tha. "

"Hm, iya-iya bawel banget. "

Agatha berdiri, lalu melenggang pergi. Sepanjang koridor gadis itu bergeming kesal karena harus berjalan jauh padahal rasa malas di hati Agatha masih menggebu.

A Possessive Brother👥 (On going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang