"GUE KETUA OSIS NYA?" Elang ribut, dia tidak percaya apa yang barusan cowok itu alami. Sebab yang menjadi ketua osis tahun sekarang adalah Elang, ya seorang Elang Barananjaya menjadi ketua osis.
Itu adalah hal yang epik.
Sedangkan Bintang dan yang lainya hanya bisa cengo, ini beneran Elang menjadi ketua osis? Yang sudah memilih Elang apakah mengalami rabun parah?
"I-ini mimpi kan? Anak setan kayak lo, ngegantiin Kak Bintang?" cerca Raja tidak terima.
"Ya-Tuhan!"
Miya memandang semua masyarakat sekolah, lalu berkata, "Kalian rabun, atau goblok, atau benar-benar goblok?"
Mereka semua hanya diam, guru-guru hanya bisa pasrah dengan kelakuan anak-anak muridnya.
Bintang menghela napas panjang, cowok itu cukup tertegun dengan kejadian saat ini, sampai tidak bisa berkata-kata.
"Alasan kalian milih Elang, apa?"
"NYARIIN KITA DOI, BIAR NGGAK JADI PERAWAN DAN PERJAKA JOMBLO!"
Teriak mereka semua, Bintang yang mendengar hal itu hanya bisa pasrah.
"Gar, tanganin. Dia bukan adek gue lagi," kilah Bintang.
Elang yang mendengar kata-kata menyakitkan itu langsung fokus menoleh kearah sang kakak.
"HEH! KAK!"
"Lo, gue coret dari KK, silahkan sepulang sekolah bawa baju lo dan minggat dari rumah. "
"Serius lo?"
Bintang hanya mengangguk, lalu melenggang pergi meninggalkan Elang yang masih syok.
"Gu-gue, dipecat jadi adek?"
Mereka semua kompak mengangguk.
Bintang sangat bersyukur ketika Elang sudah bisa menggantikan posisinya sebagai ketua osis baru, tapi apa-apaan visi misi bocah itu, sama sekali tidak masuk akal.
Lagi pula mencoret Elang dari KK juga bukan hal yang serius tapi hanya bercanda, agar Elang bisa menggunakan jabatan nya dengan benar.
Agatha ketawa ngikik, lalu mendekat kearah Elang. "Mampus," cercanya.
Elang melirik Agatha sinis, cowok itu menghela napas panjang , lalu terduduk lemas di bangku beton sebelah pohon beringin. Memang apa salahnya menerapkan visi misi untuk kaum jomblo agar dapat doi?
Elang yang melihat Miya terduduk disamping nya langsung menyender ke pundak gadis itu.
"Ya' salah ya aku jadi ketua osis?"
Miya menoleh saat Elang masih menyender di pundak nya, gadis itu mengusap pipi Elang dengan tangan kanannya, tapi masih dengan wajah dingin khas miliknya.
"Nggak salah, cuma cara kamu yang salah, konyol. "
Elang kembali terduduk tegak, memandang sang kekasih dengan lamat, dia berkata, "Tapi kan, aku cuma bantu mereka biar bahagia," keluh nya.
"Bahagia itu bukan hanya tentang pacaran Lang, tapi juga temen, kegiatan, bahkan hobi mereka juga bisa buat mereka bahagia. "
"Tapi Ya' nggak ada jaman sekarang yang mau ngejomblo sampe mati, mereka pasti bakal nyinyir setiap ngelihat orang pacaran, ada yang bilang kapan ya aku punya pacar? Terus pengen ngerasain uwu juga, terus pengen ke mars nggak tahan lihat keromantisan. "
Benar, yang dikatakan Elang benar. Tapi, setiap orang kan mempunyai prinsip yang berbeda-beda kadang ada yang iri tapi tidak mau melakukan, kadang juga ada yang biasa aja.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Possessive Brother👥 (On going )
Teen FictionNO PLAGIAT! (FOLLOW SEBELUM BACA!) "Ingat ya ta? kamu gak boleh pacaran selama kita ngizinin." ucap Algo abang pertama Agatha, yang masih berumur 7 tahun sambil menggerakan jari telunjuk nya ke kanan dan ke kiri. Agatha yang masih bayi baru jebrol...