[VIII] Evil Emperor's Wild Consort

Chapter 1538: Debu Mengendap (5)

Qianbei Ye menatap Gu Ruoyun dengan gugup saat dia menjawab dengan jujur, "Kata pertama adalah 'enyahlah' dan kata kedua juga 'enyahlah'. Jika Anda tidak menyukainya, saya tidak akan pernah mengatakan sepatah kata pun padanya lagi. Jangan marah, oke?"

Pria ini, yang sebelumnya terlihat kejam seperti dewa kematian, sekarang berdiri dengan hati-hati di depan Gu Ruoyun dan menjelaskan dirinya dengan cara yang lemah lembut dan patuh, takut dia akan marah padanya.

"Hehe."

Gu Ruoyun terkikik. Senyumnya seindah matahari dan memungkinkan Qianbei Ye untuk bersantai.

"Xiao Ye, bagaimana aku bisa tidak percaya padamu? Kita sudah saling kenal selama bertahun-tahun dan kamu telah mengabaikan semua bahaya untuk menyelamatkan hidupku berkali-kali. Sekarang, kamu telah mengambil risiko demi kakak laki-lakiku! Bahkan jika seseorang berdiri di depanku dan memberitahuku bahwa kamu telah mengkhianatiku, aku pasti akan memilih untuk mempercayaimu."

Tatapannya kemudian berubah serius saat dia melanjutkan, "Saya percaya bahwa Anda tidak akan pernah meninggalkan saya. Saya juga percaya bahwa apa pun yang saya lakukan, Anda akan berdiri bersama saya dan membantu saya tanpa syarat."

"Yun'er."

Qianbei Ye mengangkat tangannya dan menarik wanita itu ke dalam pelukannya. Dia kemudian menundukkan kepalanya dan dengan lembut mencium bibirnya. Ada kelembutan tak berujung di mata merah darahnya.

"Bahkan jika aku mengecewakan setiap orang di dunia, aku tidak akan pernah mengecewakanmu!"

Ini adalah janjinya padanya selama sisa hidupnya!

Sepanjang hidup ini, memilikinya bersamanya sudah cukup.

Keduanya perlahan memasuki momen saat mereka berciuman. Qianbei Ye kemudian perlahan melepaskannya dan berbicara dengan keras, "Yun'er, bisakah kita..."

Dia tidak menyelesaikan seluruh kalimatnya tetapi arti dari kata-katanya sangat jelas.

Saat Gu Ruoyun menatap kelembutan di mata pria itu, dia dengan lembut mengangguk. "Aku sudah berjanji padamu bahwa aku akan memberikan diriku padamu saat kita bertemu lagi. Xiao Ye, kamu telah melakukan banyak hal untukku dan kamu adalah orang yang layak menerima kepercayaan sepanjang hidupku."

"Yun'er."

Setelah menerima izin wanita itu, Qianbei Ye menariknya ke dalam pelukannya sekali lagi. Dia kemudian dengan lembut menyapu wanita itu dari kakinya di bawah angin sepoi-sepoi dan berjalan menuju tempat tidur besar.

Tirai tempat tidur merah berkibar lembut di tempat tidur, meriah dan berwarna cerah. Tirai melindungi pria dan wanita di tempat tidur sampai hanya dua pasang kaki yang bisa membuat imajinasi seseorang menjadi liar terlihat...

...

Keesokan harinya.

Pada cahaya pertama, Gu Ruoyun merasa sakit tak henti-hentinya dari ujung kepala sampai ujung kaki begitu dia bangun. Dia menggosok lehernya dan berbalik untuk menemukan sepasang mata merah yang penuh dengan kelembutan.

"Apakah Anda bangun?"

Qianbei Ye tersenyum lembut dan mengangkat lengannya untuk menarik wanita itu ke pelukannya, "Yun'er, setelah kita meninggalkan Alam Bumi Gelap, mari kita menikah, oke?"

"Oke."

Gu Ruoyun berpikir sejenak sebelum mengangguk setuju.

Sekarang mereka telah menemukan orang tuanya dan keluarganya telah bersatu kembali, sudah waktunya baginya untuk menikahi Xiao Ye. Lagipula, dia sudah berjanji padanya.

"Yun'er, aku sudah menyebutkan ini sebelumnya. Jika aku ingin menikahimu, aku akan memberimu langit dan bumi sebagai hadiah pertunangan! Dunia Bawah juga merupakan hadiah pertunanganku untukmu! Ayo kembali ke Dunia Bawah dulu, aku punya beberapa urusan yang harus diselesaikan."

Gu Ruoyun dengan lembut mengangguk, "Aku akan pergi denganmu."

Karena Qianbei Ye telah mengumumkan bahwa dia akan memberikan Dunia Bawah kepadanya, dia tidak akan menolaknya. Dia tidak pernah membutuhkan upacara apa pun saat berhubungan dengannya!

"Oh, benar." Tiba-tiba, Gu Ruoyun sepertinya mengingat sesuatu dan mengerutkan kening. "Ke mana perginya si penjahat itu, Zuo Shangchen? Sepertinya dia telah menghilang tanpa alasan atau alasan! Raja Daerah juga aneh, aku tidak bisa menghilangkan perasaan bahwa dia tidak sesederhana kelihatannya. Sepertinya dia menyimpan semacam rahasia..."