Chapter 20 : Lebih Menyakitkan

68 4 0
                                    

Chandra terbaring di atas tempat tidur rumah sakit sekarang, tangannya diinfus, wajah pucatnya semakin menandakan jika remaja itu sedang sakit.

Dirinya tadi sempat di bawa ke UKS terlebih dahulu, namun karna kondisinya yang mengharuskan dirinya untuk diinfus, akhirnya Chandra segera di bawa ke rumah sakit.

Orang tua serta abang-abangnya Chandra sudah di hubungi dan sekarang mereka sedang dalam perjalanan ke rumah sakit.

Juwita begitu terkejut saat mengetahui anaknya itu di larikan ke rumah sakit.

Chandra membuka matanya, Cahaya lampu dari ruangan tersebut tanpa permisi menembus indra penglihatannya.

Setelah di rasa sudah bisa beradaptasi dengan cahaya tersebut, Chandra menebar pandang, ah dia sedang di rumah sakit ternyata.

Chandra mencoba untuk duduk sebelum pintu kamarnya itu terbuka menampilkan sang Mama dengan raut wajah khawatir.

Juwita segera menghampiri anaknya itu, diikuti dengan Raka dan Jamal di belakang.

"Kamu kenapa Chan? Guru kamu bilang tadi kamu pingsan pas lagi Upacara," dapat dilihat raut kekhawatiran dari wajah Juwita.

Chandra menggeleng.

"Enggak kok Ma, aku nggak papa," ucap Chandra mencoba meyakinkan.

"Nggak usah percaya Ma, tadi pagi juga dia bilang gitu, tapi sekarang buktinya dia masuk rumah sakit kan," sambar Jamal.

Raka yang berada di samping abangnya itu menyenggol sedikit bahu Jamal.

Kriek!

Pintu ruangan itu kembali terbuka, menampilkan Yonggi dan Dika.

Yonggi berjalan mendekat ke arah Juwita, kemudian seperti berbisik? Apa yang ia bicarakan?

Setelah Yonggi sedikit menjauh, Juwita menatap Chandra sebentar.

"Mama keluar bentar ya nak," ucapnya yang di angguki oleh Chandra.

***

"L-leukimia dok?"

Juwita sangat terkejut dengan penuturan sang Dokter yang ada di hadapannya itu. Dirinya sangat terpukul.

Kenyataan bahwa Chandra..

Mengidap Leukimia atau kanker darah.

Dokter tersebut menghela nafas, tidak tega melihat ekspresi ibu dari pasiennya itu. "Kanker yang mengidap pada saudara Chandra sudah stadium dua, kita sedikit terlambat mengetahui hal ini," ujarnya kemudian.

Juwita tidak kuasa lagi untuk menahan tangisnya, membayangkan anaknya yang mengidap penyakit yang dapat dikatakan parah itu.

"Dapat di sembuhkan kan Dok?" Kini Yonggi yang bertanya.

Dokter tersebut mengangguk. "Saya akan berusaha sebaik mungkin,"

***

Chandra sudah dibolehkan pulang kerumahnya setelah dirasa kondisinya sudah mulai membaik.

Dirinya sudah tau, tentu saja ia merasa sedih saat mengetahui kenyataannya itu, dirinya menangis di pelukan sang ibu saat mengetahui bahwa dirinya mengidap Leukimia.

Siapa yang tidak akan sedih saat mengetahui dirinya mengidap penyakit yang sangat membahayakan jiwa seperti itu?

Sekarang Chandra sedang berada di ruang tengah, duduk diaras sofa sambil melihat Dika yang sedang bertengkar dengan Jamal.

Diary of Chandra || Haechan [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang