Chapter 9 : Nggak Jadi

44 10 0
                                    

Sekarang Chandra sudah berada di kamarnya, waktu menunjukkan pukul 10 malam.

Setelah makan malam tadi dirinya langsung masuk ke kamar dan memulai untuk mengerjakan tugas yang amat banyak itu. Tugas yang di berikan Pak Burhan tempo hari.

Kalian ingat kan? Chandra harus mencatat 3 bab.

Sekarang ia sedang fokus dan sedang mempercepat tangannya untuk menarikan pena di atas buku tulisnya.

Ia di kamarnya sendirian, Raka dan Jamal sedang dibawah. Entah apa yang mereka lakukan.


Baiklah, sudah hampir 2 jam Chandra duduk dan mengerjakan tugasnya.

Sekarang sudah jam 11.55 dan tugas itu akhirnya selesai!

Chandra langsung merapikan buku-buku nya dan hendak turun ke bawah karna merasa tenggorokannya kering. Ya, Chandra haus.

Saat sedang merapikan buku-buku yang tak enak dilihat mata karna berserakan di atas mejanya, tiba-tiba saja lampu dirumahnya mati.

Chandra sangat terkejut dan refleks berteriak.

"Huaaaaa, Astaghfirullah Al azim Ya Allah" Suara teriakannya.

Maap sebelumnya, Chandra bukannya seperti anak kecil yang takut pada gelap, tapi ia trauma pada kejadian sewaktu ia masih kecil saat dirinya di culik dan ditempatkan di sebuah tempat yang bahkan tidak memiliki cahaya lampu sedikitpun.

Karna takut, Chandra bergegas menuju kebawah. Saat ia turun, ia meraba pegangan tangga di sebelah kirinya, meraba hingga ia sampai di bawah.

"Napa pake mati lampu segala sihh, kayak nggak ada hari besok aja dahh" ucapnya merasa kesal, Chandra mengomel di dalam gelap, merasa kesal karna lampu mati pada jam tengah malam seperti ini.

"Happy birthday CHANDRA!"

Itu adalah suara abang-abangnya yang meneriaki Chandra.

"Astaghfirullah" pekik Chandra kaget dan tidak sengaja menepih kue di tangan Jamal, lalu kue itu mendarat tepat di wajah Dika.

Dika terkejut karna kue itu dengan tiba-tiba mendarat tepat di wajahnya.

"Astaghfirullah, gimana nih" ucap Jamal yang merasa agak khawatir. Bukan pada Dika, melainkan pada dirinya sendiri karena ia takut akan diomeli oleh Dika.

"Ah! Napa pakek gitu-gituan segala sih, kaget nih gua, kaget broo!" Ucap Chandra yang kesal dengan nada suara agak tinggi.

"Niatannya kan mau kasi surprays broo, ya mana tau akhirnya jadi gini" Jawab Yonggi yang berdiri tidak terlalu jauh dengan Chandra.

Raka? Jangan tanya dirinya, lelaki itu bahkan sudah tertawa tepingkal-pingkal menyaksikan kejadian di depan matanya saat ini.

"Udah-udah, jadi ini gimana" Tanya Mama yang terlihat bingung ingin melakukan apa melihat situasi yang sudah berantakan seperti ini.

"Yaudahlah ma, mau gimana lagi, orang udah gini" Sahut Dika dengan wajah yang tersenyum. Bukan senyuman karna kesal, tapi senyuman...

Pasrah.

"AH! Elu Ka, dimana-mana ketawa, heran gua" Ucap Jamal.

"Udah-udah, yaudah Chan lo make a wish dulu" Sahut Dika yang berniat untuk menyudahi pertengkaran mereka.

"Make a wish paan bodoh! Lilinnya mau di pasang di mana?" Sahut Yonggi yang juga merasa kesal dengan pertanyaan yang baru saja didengarnya dari mulut Dika.

Dika tampak bingung sesaat, lalu berlari menuju dapur, dan mengambil sesuatu di tangannya untuk ia bawa ke hadapan Chandra.

"Nah Chan pakek ini aja, besok biar gua beliin kue yang baru" Ucap Dika yang mengambil sebuah lilin lalu menyalakannya dan menyuruh Chandra untuk meniupnya.

"Emang bisa bang?" Tanya Chandra kurang yakin.

Dika menganggukkan kepalanya sebagai jawaban iya.

Lalu Chandra meniup lilin dihadapannya itu. sebelumnya ia sudah meminta sesuatu.

"Hore adek gua udah tambah umurnya setahun" Ucap Dika riang lalu langsung menghampiri Chandra dan memeluk adiknya itu dengan erat.

"Rambut gua kotor anjir"  Ucap Chandra yang mencoba melepaskan pelukan Dika pada tubuhnya.

Mama hanya tertawa senang melihat anak-anaknya itu, hatinya merasa hangat melihat kebahagian yang terpancar dari anak-anaknya itu.














Mama hanya tertawa senang melihat anak-anaknya itu, hatinya merasa hangat melihat kebahagian yang terpancar dari anak-anaknya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


~TBC~

Diary of Chandra || Haechan [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang