Bumi 01

7.1K 1.2K 69
                                    

Menapak tanah merah dan tergenang air, membuat sepatuku kotor. Bahkan, celana cargo yang aku kenakan sudah terkena percikannya.
Mendung masih menggantung di atasku, tetes air hujan bahkan masih menetes dari dedaunan. Hujan memang telah reda, tapi apa yang akan terjadi kepadaku belum juga dimulai.

Langkahku terhenti saat di depanku terlihat seorang perempuan dengan rambut pendek sebahu.

Tangannya tampak gemetar dan bibirnya terlihat putih pucat. Saat dia menoleh ke arahku, ada permohonan yang tak terucap.

"Kinanti Restu Wilujeng?"

Aku menatap layar ponselku lalu menatap wanita di depanku. Dia menganggukkan kepala. Meski aku bisa
melihat tubuhnya gemetar dan basah kuyup. Tapi dia tetap berusaha untuk terlihat begitu tegar.

"Ikut saya, almarhum Pak Wiryo sudah memberi amanah kepada saya."
Dia hanya menganggukkan kepala dalam diam.

Ingin rasanya aku merasa iba dengan kondisinya. Dia baru saja ditinggal oleh Ayahnya. Orang tua satu-satunya, dan sekarang dia seorang diri. Saat menolong korban kecelakaan kemarin, aku tidak menyangka akan membawaku dalam situasi seperti ini.

Pak Wiryo mengatakan kepadaku untuk berjanji merawat putri tunggalnya. Saat aku ingin menolak, dia membisikkan sesuatu yang tidak mungkin aku tolak lagi.

Aku memang harus menolong putrinya. Bahkan janji sebelum Pak Wiryo menghembuskan nafas terakhirnya.

Aku harus menepatinya.

Maka, di sini. Di area pemakaman tempat Pak Wiryo baru saja dikebumikan. Aku menemui sang putri.

"Saya, kalau boleh di sini saja."

Dia mengucapkan itu dengan lirih. Lalu
nenunduk dan meremas selimut yang menutupi kakinya.

"Saya tidak bisa mengabaikanmu. Setidaknya, dengan ikut saya, kamu akan ada yang menjaga. Di rumah saya, ada adik perempuan dan Mama. Bukan hanya saya."

Penjelasanku membuatnya mendongak, dia mengamatiku dengan manik matanya yang bulat itu.
"Saya tidak mau menjadi beban anda."

Dan disitulah aku mulai menghela nafas lalu menatapnya dengan tajam.

"Dari sekarang, kamu sudah menjadi tanggung jawabku. Meski aku juga tidak bisa menjanjikan apapun. Yang pasti, kamu akan menjadi istriku."

🌅🌅🌅🌅

Prolog dulu kalau rame dilanjutin di sini ya...

Restu Bumi StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang