"Sana-unnie~" ujar Dahyun pada seseorang disampingnya.
"Nee Dahyunnie~" balasnya.
"Apa kau suka perpisahan?" Tanya Dahyun. "Tentu saja tidak!" Balas Sana dengan cepat. "Semua orang tentu tidak menyukainya" tambahnya.
"Makannya berjanjilah untuk tidak akan pernah muncul kata perpisahan diantara kita !" Ujar Dahyun. Wajahnya yang terlihat serius membuat gadis yang lebih tua mendapatinya lucu dan tertawa kecil.
"Iya, aku janji.."
Aku mengingat gadis itu, Harusnya aku tidak memercayai omong kosong itu ! Janji monyet yang hanya menjadi bualan semata. Apa semua orang memang seperti itu? Membuat janji untuk dilanggar?
Itu sudah beberapa tahun yang lalu dan ya.. aku masih saja teringat.
Bagaimana bisa cinta pertamanya berakhir begitu saja.
Setelah mengatakan janji tersebut,sebulan kemudian ia mengatakan akan pindah ke negara asalnya karena orang tuanya sudah dipindahkan untuk bertugas disana.
Itu cukup lucu.
Bagaimana Aku sungguh berharap dengan janji yang mereka buat.
Tapi tidak mengapa.
Meski itu agak mengganggu dipikiranku, aku akan berusaha untuk melupakannya walau kutau itu tidak akan berhasil.
"Dahyun ! Apa kau melihat kacamataku dimana?" Tanya Eunsol, kakak Dahyun.
"Ani.. aku baru saja bangun dan kau langsung menanyakan aku ten-
Brakk
Suara pintu yang ditutup dengan kuat berhasil membuat Dahyun terkejut dan geram.
Sepertinya aku harus segera bersiap
Dahyun segera bangun dari kasurnya kemudian bersiap siap untuk ke sekolah.
Tahun ini merupakan hari pertama Dahyun dijenjang SMAnya lebih tepatnya Sekolah menengah atas dikelas pertama. singkatnya sma kelas 1.
Ia tentunya sangat bersemangat untuk itu.
Dahyun sudah siap bersama dengan tas ranselnya yang berada dipunggungnya.
Ia memegang kunci mobilnya dan berpamitan.
"Aku berangkat dulu yah.. Bye eomma, appa dan kakakku tercantik dan terjahat diseluruh dunia".
"Yakk Kim Dah-
Brakk
"Hahaha sepertinya kalian tidak akan pernah akur sampai bumi ini kiamat" ujar appa melihat kelakuan kedua putrinya.
"Memang tidak akan pernah"..
Author pov
Mobil Dahyun sudah berhenti didepan sekolahnya yang baru. Sekolah dimana semua anak penguasa dunia berkumpul. Dahyun merupakan salah satunya jadi dia sudah biasa akan segalanya.
Ia segera keluar dari mobil dan berkumpul ditengah lapangan, tempat dimana seluruh anak baru atau anak kelas satu berkumpul.
Semakin diperhatikan ternyata sekolah ini lumyan bagus juga, maksudnya memang pantas dijuluki sekolah semua anak penguasa dunia berada.
Saat Dahyun sementara terus memperhatikan dengan hal lain, dirinya terkejut kala sebuah tepukan dibahunya terasa.
"Kau tidak memperhatikan" ujar gadis itu dengan tatapan dinginnya.
"Ah n-nee, mian"
Mungkin dia salah satu dari pengurus organisasi siswa. Pikir Dahyun.
Untuk sekejap Dahyun seperti merasa tidak asing dengan gadis itu namun ia langsung menghempas pikirannya itu dan mencoba fokus.
Skarang sudah tiba dipembagian kelas dan ternyata benar perkiraan Dahyun. Gadis yang menegur Dahyun tadi merupakan sekertaris osis. Ia yang disuruh untuk membacakan pembagian kelas dari para murid baru.
Dahyun yang sudah mengetahui kelasnya langsung berjalan menuju kelasnya.
"Dahyunn ! Kim Dahyun !!" Teriak seseorang sembari melambai-lambaikan tangannya agar dilihat oleh Dahyun.
"Yakk jangan berteriak, kau menarik perhatian orang orang" ujar Dahyun yang mulai berjalan mendekati orang itu.
"Hehe miann, lagipula kau tidak mendengarku sih"ujarnya sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Ya ya ya.. ada apa, kenapa dan apa yang membuatmu tergesa-gesa begitu?" Tanya Dahyun.
"Kau duduk disampingku sajaaa, aku tidak mau ah bukan lebih tepatnya malu jika harus duduk dengan seseorang yang aku tidak kenal" ucapnya. "Lagipula kau pasti memikirkan hal yang sama kan hehe" tambahnya.
"Idih enak aja,mana mau aku duduk dengan bayi manja sepertimu, bisa bisa aku kewalahan nantinya"
"Aihh kau sungguh keterlaluan. Yasudah kalau tidak mau" ucapnya merajuk, dengan mulut yang sudah mengembung.
"Aigoo aku bercanda son chaeyoung-ssi, lagipula kau sangat temperatur aku jadi senang menggodamu" ucapku terkekeh kecil.
"Aish kau menyebalkan!"
Jam makan siangpun tiba.
Dahyun dan Chaeyoung saat ini sudah duduk bersamaan dikantin sekolah.
Mereka membicarakan hal-hal random yang bisa dibicarakan. Terkadang mereka akan bergosip tentang seseorang atau mungkin membicarakan tentang game game yang mereka mainkan.
"Dahyun nanti pulang skolah aku akan main kerumahmu ya" ucap Chaeng.
"Tentu, sejak kapan kau bertanya jika ingin kerumahku. Aku masih mengingat malam itu saat kau tiba tiba sudah muncul didepan gerbangku sambil menangis karna dikejar para rombongan anjing. Astaga aku tidak bisa melupakannya" ucapnya sembari menyeka air yang mulai muncul diujung matanya.
"Yakk berhentilah membicarakan masa lalu. Dulu juga kau pernah ngomp-
"Iya iya aku berhenti" potong Dahyun yang dihadiahi senyum kemenangan dari Chaeyoung.
"Ngomong-ngomong... Sepertinya kita harus mencari teman baru deh, kurang seru rasanya jika aku harus slalu bersama denganmu sepanjang masa persekolahanku"
"Hilih kau pikir siapa juga yang pengen slalu sama kamu. Amit-amit lah" balas Dahyun.
"Anii bukan itu maksudku tapi iya juga sih memang itu maksudku. Nah maksud aku tuh kayak, kita cari teman baru gitu ke biar bisa jadi kayak genglah ato apa ke gitu" jelas Chaeng.
"Ohh jadi boboboy gitu?" Jawab Dahyun.
Chaeyoung hanya bisa menggaruk-garuk kepalannya karena kesal dengan sepupunya yang satu ini.
"tunggu sebentar, perutku rasanya sakit. aku ke toilet dulu!" chaeyoung langsung berlari kencang yang membuat dahyun terkejut.
"mwo, yakk! aku ikut" ujar dahyun meninggalkan makanan mereka.
"aish padahal aku masih lapar. lagipula kenapa aku malah ikutin si bayi stroberi itu sihh" guman dahyun sembari berjalan menunggu didepan toilet.
dahyun memperhatikan segala sisi sekolah tersebut sampai-sampai ia tidak sadar kalau kakinya membawa dia untuk pergi dari situ.
melihat sebuah pemandangan, Dahyun lantas terdiam membeku ditempat.
ia memilih untuk berdiam dibelakang tembok sambil menunggu kedua gadis itu selesai bercumbu. ya, mereka memang sedang berciuman.
merasa mereka telah pergi, dahyun memutuskan untuk lanjut berjalan.
"apa kau mengintip?" suara tersebut berhasil membuat langkah dahyun terhenti.
"aku bertanya, apa kau mengintip?!" ujar gadis itu kembali dengan sedikit penekanan dan berjalan mendekat ke arah dahyun.
"baiklah kalau kau tidak menjawab" gadis tersebut langsung membalikkan tubuh dahyun dan menciumnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/297201452-288-k561870.jpg)