♡Chapter 5♡

140 128 154
                                    

Hari demi hari berlalu, sudah satu tahun lebih Rendy pergi, namun rasa sayang dan cintanya terhadap lelaki itu masih sangat besar, terkadang ketika rindu mulai menyapa relung hatinya, yang bisa ia lakukan hanyalah mendo'akannya dan memandangi bebe...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari demi hari berlalu, sudah satu tahun lebih Rendy pergi, namun rasa sayang dan cintanya terhadap lelaki itu masih sangat besar, terkadang ketika rindu mulai menyapa relung hatinya, yang bisa ia lakukan hanyalah mendo'akannya dan memandangi beberapa foto Rendy di dinding kamarnya.

"Ren, aku kangen, kapan kita bisa ketemu lagi? nanti malam tolong datang ke mimpi aku ya", ucapnya sambil mengusap foto Rendy

Ia tahu bahwa sebenarnya tidak boleh berlarut-larut dalam kesedihan, tapi kepergian Rendy yang mendadak pada saat itu, membuat dunianya seakan hancur.

23 September 2020

Kejadian di tanggal itu tidak akan pernah Vanya lupakan, kejadian yang sangat menyakitkan untuk Vanya, ya di hari itu ia harus merelakan kekasih hatinya pergi jauh meninggalkannya sendirian.

Hari itu Vanya harus pulang sekolah sendiri karena Rendy sedang ada kegiatan latihan untuk pertandingan basket yang akan di laksanakan minggu yang akan datang, dengan langkah gontai ia terus menelusuri jalanan yang ramai.

Tiba-tiba datang segerombol preman yang melangkah mendekatinya, Vanya ketakutan, ia bingung harus melakukan apa, akhirnya ia memutuskan untuk berlari, namun baru saja ia melangkah tiba-tiba sang preman mencengkram tangannya dengan erat.

"Hey gadis cantik, mau ke mana? gak usah buru-buru gitu dong", ucapnya sambil mengelus pipi Vanya

"Gak usah pegang-pegang, lepasin gw", ucap Vanya sambil memberontak

"Ya gak segampang itu dong, masa mangsa secantik kamu harus kita lepas gitu aja", ujar sang preman

"Mau kalian apa? uang? perhiasan? ambil aja di tas saya, tapi tolong lepasin gw sekarang", ucapnya

Namun para preman itu malah membekap mulut Vanya sampai ia pingsan, lalu mereka membawa Vanya ke suatu tempat.

Sementara di tempat lain, Rendy yang baru saja selesai latihan, merasakan sebuah firasat yang tidak mengenakan, ia teringat pada kekasihnya yang sudah pulang sejak tadi.

"Vanya ke mana ya? kok belum ngabarin? udah sampe rumah belum ya dia?" ujarnya

Lalu Rendy pun mengeluarkan ponsel dari sakunya, ia mencoba menghubungi Vanya, namun tidak ada jawaban, sampai bunyi dering yang ke tiga puluh kali baru ada sebuah jawaban dari sebrang sana, namun yang ia dengar bukan lah suara kekasihnya, melainkan suara seorang lelaki.

📱: "Hallo, ini siapa ya?"

📱: "Lu gak perlu tau siapa gw, kalau lu mau cewek cantik ini selamat, bawain kita uang sebanyak 50 juta", ucapnya

📱: "Eh, lu gak usah macem-macem sama pacar gw ya, share location sekarang", ucapnya

Namun tiba-tiba sambungan telpon itu terputus, untung saja di ponselnya ada aplikasi pelacak tempat, jadi ia bisa mengetahui di mana preman itu menyekap kekasihnya.

You and The Memories ( End/ Sudah Terbit )  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang