SELESAI
Setelah kehilangan sosok lelaki itu, Vanya terlihat semakin murung, kini tak ada lagi yang bisa membuat hari-harinya berwarna, tak ada lagi seseorang yang bisa membuatnya tertawa lepas, kenangan demi kenangan terlintas begitu saja di pikiran...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Saat ini Vanya sedang termenung di sebuah danau yang sepi, dahulu ia ke tempat ini bersama Rendy sang kekasih, namun kali ini ia harus datang sendirian, membawa semua kenangan indahnya bersama Rendy ke tempat ini, ia menatap kosong pada air danau yang terlihat sangat tenang, pikiran dan hatinya berkecamuk, rasa rindu terhadap lelaki itu datang lagi.
"Ren, aku kangen, kamu pasti bosen ya denger aku bilang kaya gini terus, tapi memang rasanya rindu sekali, kamu dan kenangan-kenangan indah kita akan selalu tersimpan di ingatanku Ren," ucapnya
Lalu ia kembali termenung, tiba-tiba sebuah cahaya yang sangat terang mengusik indera penglihatannya, Vanya pun beranjak dari tempatnya, ia mendekati sumber cahaya itu, samar-samar ia melihat sosok lelaki dengan baju putih tengah termenung sendirian, Vanya semakin mendekat dan setelah itu Vanya terlihat terkejut , apa ia tidak salah lihat? atau ini hanya mimpi?
"R-rendy.. apa itu kamu?", ucapnya sambil menatap sosok itu
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sosok lelaki itu pun menoleh ke arah Vanya, ia tersenyum manis sambil menghampirinya, Vanya terdiam di tempatnya, apa mungkin yang ia lihat saat ini adalah kekasihnya?
"Hay cantik, apa kabar?" ucapnya sambil mengelus rambut Vanya
"R-rendy? i-ini beneran kamu? aku gak mimpi kan?" ucapnya dengan nada bergetar
"Iya sayang ini aku, kangen ya?" ucapnya
"Sini peluk, semua ini pasti berat ya buat kamu Va, maaf ya, rembulanmu ini sudah ingkar pada semestanya, aku sayang kamu Va, jangan nangis terus ya, rasanya sakit melihat kamu seterpuruk ini", ucapnya sambil mengelus punggung cantik Vanya
Sementara Vanya hanya mampu terisak dalam pelukan hangat rembulannya yang sudah sangat lama sekali ia rindukan, tak ada satu kata pun yang terlontar dari bibirnya.
Ia mengenggam erat tangan Vanya, sambil menatap mata indahnya dengan tatapan sayu.
"Aku gak bisa lama-lama di sini Va, tolong jangan terlalu lama bersedih ya, kamu boleh mengenang semuanya, tapi tolong ikhlasin aku ya Va, kamu harus bisa melanjutkan hidup kamu tanpa aku ya" ucapnya
"T-tapi Ren, aku gak bisa, aku udah ikhlasin kepergian kamu, tapi untuk melanjutkan hidup tanpa kamu itu sulit Ren, jangan tinggalin aku lagi, ayo pulang" ucap Vanya terisak
"Sutt.. sayang, jangan nangis ya, aku gak bisa lihat kamu kaya gini, kamu harus terbiasa jalani hidup kamu tanpa aku ya Va, ingat, jaga kesehatan, jangan telat makan, istirahat yang cukup, dan jangan terlalu banyak bersedih ya Va, kamu harus bahagia ya Va, janji sama aku, oke?" ucapnya sambil tersenyum tipis
"Ren, aku gak bisa janji, karena kamu sumber bahagia ku, lalu bagaimana bisa kamu meminta aku untuk bahagia sementara alasan untuk aku bahagia aja sekarang udah gak ada" ucap Vanya lirih
"Hey Va, sayang ku, aku gak minta kamu buat lupain semua kenangan indah tentang aku atau pun kita, aku cuma minta kamu buat membiasakan diri tanpa ada aku dan tetap tersenyum tanpa aku Va, aku bawa kisah kita sampai ke langit ya Va, kalau kamu mau cari pengganti aku juga gak apa-apa Va, biar kamu gak kesepian lagi ya" ucapnya
"Nggak Ren, aku gak bisa cari pengganti kamu, aku gak mau Ren" ucapnya
"Sayang, jangan gitu ya, setelah ini mungkin aku gak akan bisa hapus air mata kamu, aku gak akan bisa peluk kamu lagi, maaf ya Va aku tau ini sulit buat kamu, tapi aku yakin kamu pasti mampu Va, jadi tolong ikhlaskan kepergian aku ya" ucapnya
"Aku pergi dulu ya Va, jaga diri baik-baik, aku sayang kamu Va, selalu" ucapnya sambil mengecup kening Vanya dan memeluknya erat untuk yang terakhir kalinya
"Nggak Ren, Rendy, kamu gak boleh tinggalin aku lagi Ren" ucapnya
Namun sosok itu menggeleng, karena bagaimana pun tugasnya di dunia ini telah selesai, ia harus melanjutkan hidupnya di tempat lain, ia harus kembali meninggalkan semestanya sendirian lagi.
"Rendy, kamu kenapa pergi lagi, m-maaf Ren, permintaan kamu tadi terlalu sulit, mungkin butuh waktu yang lama untuk mewujudkannya, karena hatiku telah kamu bawa pergi bersama jasadmu Ren, akan sangat sulit bagiku untuk mencintai sosok yang baru lagi, untuk saat ini tolong biarkan aku untuk tetap mencintaimu ya Ren, terima kasih sudah menjadikan aku perempuan terakhir yang kamu cintai Ren" ucapnya lirih
Sosok itu pun hanya mengangguk lalu berjalan perlahan meninggalkan Vanya sendiran, tak lama setelah itu sosok itu pun menghilang di antara pohon-pohon besar yang menutupinya.
"Ren, aku mohon tolong izinkan aku juga ya, untuk tetap melanjutkan kisah kita, meskipun hanya ada aku sendirian sekarang, tapi kamu dan segala kenangan kita akan selalu tersimpan di hati ku" celotehnya lirih
Haiii guys author kembali, gimana nih ceritanya, ikut terharu juga gak nih? 😅