Chapter 18

624 93 7
                                    

Votement ya biar yang baca berkah dan yang nulis bahagia.

*Awas Typo*

***

Xiao Zhan memasuki rumahnya dengan wajah lelah, namun matanya seketika terbuka lebar saat melihat figure sang ibu yang sedang duduk di ruang tamu sambil menatapnya dengan tatapan meneliti.

"Ma? Lho...kenapa Mama tidak bilang kalau mau pulang ke Beijing? Aku kan bisa—"

"A-Zhan duduklah, ada yang ingin Mama bicarakan," ucap Ibu Xiao Zhan sambil menepuk sopa di sampingnya.

Xiao Zhan yang masih dalam mode bingung hanya mengikuti perintah sang ibu. Dia mendudukkan dirinya di samping ibunya, sambil menatap sang ibu dari bawah ke atas takut terjadi sesuatu dengan wanita yang sudah melahirkannya itu. Namun syukurlah ibunya terlihat dalam keadaan baik.

"Ma, kenapa tidak bilang jika mau pulang?"

Nyonya Xiao menghela napas cukup panjang, sebelum kemudian menatap sang putra penuh perhatian.

"Xiao Zhan, Mama ingin bertanya padamu dan bisakah kau berjanji akan menjawab semua pertanyaan ku dengan jujur?"

Xiao Zhan mengerjap, semakin bingung dengan situasi yang membelit keduanya. Ada apa? Dia sungguh bingung.

"Mama kenapa? Apa aku—"

"Hubungan seperti apa yang terjalin di antara kamu dengan Wang Yibo?"

Hah?

Xiao Zhan terbelalak kaget, seketika bayangan dirinya menghabiskan malam panas bersama pria itu demi uang yang menjamin kesehatan sang ibu terbayang dibenaknya. Dia gelagapan melihat wajah ibunya yang menatapnya dengan sedih dan penuh kekecewaan.

"Xiao Zhan?" tanya Nyonya Xiao dengan mata berkaca-kaca. "Kau tidak melakukannya kan? Kau tidak melakukan semua hal yang tertulis di surat ini kan, A-Zhan?" Wanita paruh baya itu melempar sepucuk surat ke atas meja di depan mereka.

Xiao Zhan menatap bergantian antara sang ibu yang kini berlinang air mata dengan surat yang kini tergolek di depannya. Seketika dia memahami bahwa ibunya sudah mengetahui segalanya. Maka dia pun tidak berniat lagi menutupi tangisnya. Dia menangis di depan sang ibu yang kini ikut menangis di sampingnya.

"Ma, saat itu aku tidak menemukan pilihan lain. A-aku sangat putus asa, aku tidak ingin kehilangan Mama, maka aku—"

"Kamu benar-benar tidur dengan Wang Yibo demi uang yang digunakan untuk pengobatanku? Xiao Zhan kamu benar melakukannya?" tanya Nyonya Xiao nanar.

Xiao Zhan menangis tersedu menatap sang ibu sambil menggenggam kuat tangan sang ibu. Namun setelah itu dia pun mengangguk pelan.

"XIAO ZHAN!!"

"Maa, aku minta maaf. Maafkan aku, aku bersalah Ma. Aku sudah mempermalukanmu, aku minta maaf. A-aku minta maaf...." Ucapnya tersedu sambil bersimpuh memeluk lutut sang ibu.

Sementara tangis Nyonya Xiao kian nyaring, dia menangis sambil memegangi dadanya yang terasa begitu sesak. Sangat menyakitkan, bagaimana bisa dia membayangkan bahwa putra kesayangannya harus merendahkan dirinya, membuang harga dirinya demi sejumlah uang untuk pengobatannya. Ya Tuhan....sebagai seorang ibu dia benar-benar tidak dapat menerima kenyataan itu. Apalagi orang itu adalah Wang Yibo?

Wang Yibo, pria yang dia kira merupakan sahabat baik putranya, ternyata adalah seorang pria yang justru telah menghancurkan hidup putranya. Memperlakukan putra kesayangannya seolah dia adalah barang yang tidak berharga. Nyonya Xiao kembali menangis, menangis begitu keras sambil memukul-mukul dadanya yang semakin sesak.

Mirrors [YIZHAN] [End On PDF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang