Chapter 20 End

1.3K 101 12
                                    

Votement ya biar yang baca berkah dan yang nulis bahagia.

*Awas Typo*

***

Xiao Zhan terdiam memandang jendela kamarnya yang menampilkan pemandangan malam dengan pandangan menerawang. Pikirannya membawa dia pada pertemuan tidak disengajanya dengan Wang Yibo tadi siang. Pria itu mengusap wajahnya prustasi berusaha menghilangkan segala macam perasaan yang sedari tadi sempat menyeruak tidak terkendali. Dia kemudian menghela napas panjang hendak beranjak dari tempat tidur yang dia duduki menuju kamar mandi. Ibunya pasti sebentar lagi akan memanggilnya untuk makan malam, dan dia tidak boleh bersikap seperti orang prustasi begini.

Namun baru selangkah dia meninggalkan tempat tidur ponselnya bergetar pertanda ada sebuah pesan baru masuk. Takut itu adalah pesan penting dari bosnya, maka Xiao Zhan pun mengurungkan niatnya sejenak untuk mandi. Tangannya bergerak menggapai ponselnya yang berada di dia atas nakas, lalu membuka kunci, dan menuju aplikasi pesan online. Jemari lentik yang sibuk bergerak itu sontak terhenti saat melihat siapa yang baru saja mengirimkannya pesan.

Jantung Xiao Zhan kembali berdebar tidak terkendali, segala jenis perasaan yang tadi dia pikir sudah berhasil dia redam kini menyeruak kembali hanya karena sebuah pesan dari Wang Yibo.

Xiao Zhan mendengus dengan mata yang memerah, dia rasanya ingin menangis melihat keadaan dirinya yang harus dengan jujur mengakui bahwa dia sangat merindukan pria itu. Xiao Zhan sangat merindukan afeksi seorang Wang Yibo dihidupnya hingga membuatnya membenci dirinya sendiri. Kenapa dia harus memiliki perasaan seperti ini?

Sambil mendengus kasar Xiao Zhan pun membuka pesan tersebut dan langsung membuat kedua bola matanya terbelalak kaget.

"Lihat ke jendela, temui aku di luar Xiao Zhan."

Xiao Zhan dengan cepat mengalihkan pandangannya pada jendela kamarnya, dan menemukan Wang Yibo tengah mata menatap lurus ke arahnya sambil bersandar pada mobilnya. Xiao Zhan dengan cepat memutuskan tatapan keduanya, begitu bingung dengan situasi yang menimpanya kini. Haruskan dia ke luar? Tetapi....

Meskipun pikirannya sibuk bergelut antara harus ke luar atau tidak untuk menemui Wang Yibo, namun sayangnya tubuhnya bereaksi terlalu jujur, kaki jenjangnya tanpa sadar bergerak ke luar kamarnya menuju pria yang tengah menunggunya itu. Sang ibu yang tengah memasak di dapur sampai bingung melihat sang putra yang terlihat tergesa untuk ke luar rumah itu.

Xiao Zhan baru tersadar atas apa yang terjadi ketika dia sudah berhadapan dengan Wang Yibo. Dia merutuki dirinya sendiri dalam hati, merasa begitu lemah terhadap pria di depannya ini. Bisa-bisanya dia begini? Xiao Zhan seolah tidak dapat mengenali dirinya sendiri. tetapi kembali masuk ke rumah demi menghindari pria ini juga bukan tindakan yang terpuji, dia malah akan telihat pengecut kan? Maka hanya dengan berusaha bersikap biasa saja di depan pria ini dia rasa sudah cukup meyakinkan Wang Yibo bahwa dia baik-baik saja tanpanya.

"Kenapa kau ke sini? Jika kau kemari hanya—"

"Aku akan memberimu satu kesempatan untuk kembali kepadaku," potong Yibo cepat hingga membuat raut santai yang berusaha Xiao Zhan tampilkan seketika hilang berganti dengan tatapan tidak percaya.

"A-Apa?"

Wang Yibo terlihat mendengus kecil, dia lantas mendekatkan tubuhnya pada Xiao Zhan hingga keduanya dalam jarak pandangan yang begitu dekat. Yibo dapat melihat bagaimana bola mata selentik merak itu bergerak gelisah dengan kedua tangan yang meremat kedua sisi celana bahan yang sempat membuatnya horny itu.

Oh fuck!

Dia tertawa kecil sebelum kemudian berujar dengan nada putus asa. "Awalnya aku ingin membiarkanmu terus tertipu oleh Sun Anxi. Aku menyakinkan diriku sendiri bahwa aku tidak akan perduli meskipun kau berakhir dengan wanita yang manipulative sepertinya. Terserah saja, toh kau lebih percaya kepadanya dari pada aku kan. Aku melakukan hal itu selama tiga bulan ini."

Mirrors [YIZHAN] [End On PDF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang