Jadi?

271 61 4
                                    

Pagi harinya seperti biasa kamu bangun bersiap-siap untuk sekolah. Hanya saja kali ini kamu tidak mengecek HP mu sama sekali.

Ya semalam setelah kamu membaca chat dari Junkyu itu terakhir kalinya kamu memegang HP.

"Pagi." Sapa mu pada Mami dan Papi yang ada di meja makan.

"Pagi sayang." Sahut Mami Jennie yang sedang mengoleskan selai coklat untukmu.

"Lesu banget anak Papi. Kenapa?" Tanya Papi melihat kamu terlihat murung sepagi ini.

Kamu duduk dan meneguk susu yang telah disiapkan. "Gak kenapa-kenapa. Lagi lemes aja."

"Loh kok lemes? Jangan-jangan kamu sakit?" Mami menempelkan tangannya di dahi mu, tapi dirasanya dahi kamu suhunya normal-normal saja. "Tapi gak panas kok."

"Ya emang gak sakit." Ucap mu, lalu mulai memakan sarapan dengan santai tak seperti biasanya yang selalu terburu-buru.

"Tumben sarapannya anteng gitu? Biasanya buru-buru banget biar bisa videocall dulu sama Junkyu." Ucap Papi sambil sedikit mencibir.

Kamu menghela nafas pelan. Sebenarnya kamu sedang malas membahas Junkyu.

" Ya gak apa-apa, Pi. Sekali-kali pengen sarapan dengan tenang sama keluarga. Emang hidup aku isinya Junkyu doang?"

Dari nada bicaramu saja sudah kelihatan banget kalau kamu malas dengan topik ini. Kedua orang tua mu pun saling melirik heran dengan sikapmu yang dirasa berbeda pagi ini, tapi mereka memilih melanjutkan sarapan dari pada membahas  lebih lanjut.

"Oh iya, semalem Junkyu nelpon Mami nanyain kamu udah tidur apa belum. Tadinya Mami mau langsung kasih tahu kamu, tapi ternyata beneran udah tidur." Ujar Mami membuat kamu sesaat berhenti mengunyah.

"Nanyain udah tidur doang? Gak ngomongin yang lain?" Tanya mu yang dibalas anggukan.

"Oh ya udah. Aku udah selesai, berangkat sekarang ya Mi, Pi." Setelah minum seteguk air putih, kamu pun segera mencium tangan dan pipi kedua orang tua mu dan segera berangkat.

Di perjalanan kamu menghidupkan data seluler yang semalam sengaja dimatikan. Padahal biasanya kamu tidak pernah mematikannya sama sekali. Dan seketika muncul beberapa notifikasi dari pesan dan panggilan tak terjawab. Bukan hanya dari Junkyu, tapi juga Bunda Jisoo.

Kamu mendengus. Apa masalah seperti ini saja harus sampai melibatkan orang tua?

"Gak bisa apa nunggu sebentar aja?" Gumam mu.

Kamu membuka room chat mu dengan Junkyu. Seperti biasa dia mengirimkan pesan suara, hanya saja kali ini lebih panjang dan tidak seceria biasanya. Selain mengucapkan selamat pagi dia juga meminta maaf dan memohon agar kamu membalas pesannya dengan suara memelas.

Kamu pun memutuskan membalas pesan Junkyu, tapi bingung mau mengetik apa. Dan akhirnya kamu mengetikkan dua huruf.

Koala Ganteng

Hm

Eh dibales?
Plis jangan off dulu aku mau ngomong 🥺

Iya

Masih marah ya?
Aku boleh telpon? 🥺

Cpetan

Tak butuh waktu lama panggilan dari Junkyu mengisi layar Hp mu. Kamu mengangkatnya namun tidak berniat bicara lebih dulu.

Boy friendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang