"Sasuke!" Bentak Sakura. Kepalanya menunduk, gadis bermahkota pink itu sedang menahan liquid di matanya untuk terjun bebas. "Ini adalah perjalanan yang luar biasa denganmu-" Jeda Sakura
"Sekarang nikmati perjalanan mu tanpaku"
━━━━━━━━━━━━━Pertarungan antara Akatsuki dengan para ninja Konoha telah usai dengan kalahnya ninja Konoha. Tidak ada yang terluka parah, mereka hanya kehabisan Cakra dan terpaksa mundur.
Sasuke hanya diam di ranjang rumah sakit, mengingat kata-kata Sakura membuat hati nya tercubit. Alasan kenapa dia tidak meninggalkan Konoha dan pergi ke Orochimaru, serta alasannya menetap adalah Sakura. Sekarang alasan itu telah pergi. Ia tak tahu harus bagaimana.
Mata jelaganya menatap luka di lengannya. Biasanya Sakura yang akan menyembuhkan luka-luka yang ia dapat sambil menceramahi nya. Tapi sekarang, tiada Sakura yang menyembuhkannya, bahkan luka itu sendiri adalah perbuatan Sakura.
"Sasuke dan Naruto sepertinya mereka yang paling terpukul." Ucap Tsunade nanar di ruangannya. Kehilangan teman dan adik pasti sangat menyakitkan, dan dia tahu itu.
"Ya, dan kau pasti juga sangat tepukul kan Tsunade-sama." Sahut Shizune
"Tsunade-sama, sepertinya kita harus kembali menyelidiki tentang kasus pembantaian Klan Haruno. Kita berdua tau bahwa Sakura tidak akan melakukan itu, dia difitnah." Usul Shizune. Tsunade menganggukkan kepalanya.
Wanita umur 50an itu memutar kursinya menghadap jendela, "Ya, kau benar. Kita yang salah karena langsung percaya."
"Shizune! Kerahkan anbu kepercayaan kita untuk menyelidiki kasus ini! Dan jangan biarkan orang-orang tau, termasuk tim 7 sekalipun!"
"Baik, Tsunade-sama"
___________
Disebuah ruangan yang lembab, dua insan bersurai berbeda dengan berinteraksi. Yang satunya sedang mengobati dan satunya diobati.
"Lengan mu pernah putus?" Tanya Sakura pada lawan bicaranya, Deidara. Tampak cahaya Cakra penyembuhannya keluar dari tapak tangannya. Menyembuhkan luka Deidara yang cukup parah.
"Ya, tangan kiri ku terputus saat melawan Gaara dan tangan kanan ku terputus saat melawan sang copy ninja. Tangan ku kembali tersambung karena benang-benang dari Kakuzu. Saat itu, bukankah kita pertama kali bertemu?" Deidara menatap wajah serius Sakura. Mengagumi betapa cantiknya ciptaan kami-sama didepannya
"Ah, aku ingat" ucap Sakura sembari mengikat perban di lengan Deidara. "Nah, selesai. Sekarang giliran kau, Hidan." Sakura menghampiri Hidan. "Aku tidak apa-apa. Aku akan tidur, dah"
Satu-satu anggota Akatsuki meninggalkan ruangan pengobatan, kecuali Sasori. Sakura menatap bingung Sasori. "Kau perlu sesuatu?" Tanya Sakura.
"Kau bisa menyembuhkan luka kami semua, tetapi kau tak bisa menyembuhkan luka di hatimu?" Ucapan Sasori benar-benar mengenai hati Sakura.
"Tidak ada obat untuk sakit hati, Sasori-san. Bahkan ninja medis terhebat atau bahkan dokter terhebat di dunia tidak bisa menemukan obatnya. Semakin kau ingin mengobatinya, semakin besar luka itu." Ucapnya sambil menunduk dan memegang dadanya. Sakit.
"Lalu apa yang terjadi jika kita menderita sakit hati?" Tanya nya lagi, "Yang hanya bisa kita lakukan adalah membiarkan membunuh perlahan"
━━━━━━━━━━━━━
Hi hi hi
Selamat tahun baru, hehe
Udah berapa tahun nih ga update. Aku masih kaget banyak yang baca.Segini dulu yaa, jangan lupa vote dan komen. See you
KAMU SEDANG MEMBACA
Sakura No Akatsuki
Teen FictionIni cerita tentang dia yang memperjuangkan kebenarannya, namun gagal. *** Haruno Sakura, putri tunggal dari klan Haruno, Klan yang memiliki kekuatan fisik dan penyembuhan luar biasa, terkejut ketika klan kuat itu dibantai tanpa ampun dalam semalam...