⌗ 6

4.2K 360 37
                                    

Sakura mengulum bibir nya menahan isakan tangisnya, tangannya mengepal kuat menahan amarah hingga jari-jarinya memutih. Ia berlari menuju kamarnya guna menumpahkan semua tangis nya.

Kizashi dan Mebuki hanya menatap putrinya sendu. Sedangkan Danzo hanya menyeringai penuh kemenangan. Setengah dari rencananya akan selesai.

"Atas kelakuan Sakura tadi, kami mohon maaf Shimura-san" Kizashi meminta maaf atas kelakuan putri satu-satunya itu. "Aku akan menenangkannya" Mebuki kemudian beranjak dari tempat duduknya dan menuju ke kamar putri kesayangannya itu.

"Sekali lagi maaf atas kelakuan putriku, untuk jabatan pemimpin kekuatan utama aku akan memikirkan nya." Kizashi beranjak dari tempat duduknya dan menyusul sang isteri

Sekali lagi, Danzo menyeringai penuh kemenangan. Melihat keadaan sepi, ia mengambil kunai sakura dengan sarung tangan agar tidak meninggal kan sidik jari. Kemudian kunai itu kedalam bajunya, menutup kotak penyimpanan kunai itu dan mengelap seluruh permukaan kotaknya agar tidak ada sidik jarinya nya yang tertinggal.

Kemudian ia pergi meninggalkan kediaman Haruno.

~flashback end~

Derai air mata membasahi pipinya, tangannya mengepal erat hingga buku-buku jarinya memutih. Tak mampu sudah ia berkata-kata.

Teman-teman serta sensei nya menatap ia dengan tatapan tak percaya. Bagaimana mungkin gadis lembut seperti Sakura melakukan hal yang keji seperti itu. Terdengar seperti bukan Sakura sekali.

"Apakah ada barang bukti yang membenarkan ucapan mu?!!" Bentak Kakashi. Semua orang di sana terkejut bukan main. Ini pertama kalinya melihat Kakashi membentak orang dengan suara yang tinggi.

"Ekhem, ada barang bukti yang menunjukkan bahwa ucapan Raigake-san benar. Kami menemukan kunai sakura milik Haruno-san tertancap pada tembok tak jauh dari tempat Raigake-san ditemukan. Dikunai itu terdapat bercak darah dan kami sudah melakukan tes, hasilnya bahwa darah yang ada pada kunai itu adalah darah Raigake-san. Serta, hanya ada sidik jari Haruno-san." Jelas Nazuki

Bersamaan dengan jonin disampingnya yang membuka kotak berisi kunai yang di ujung nya memiliki ukiran huruf kanji 桜. Rookie 12 dan sensei mereka terkejut tidak percaya. Kunai sakura adalah kunai yang dibuat khusus dan diberikan oleh Tsunade dihari ulang tahun Sakura.

"Bagaimana pendapatmu, nona Haruno?" Tanya Nazuki. Sedangkan orang yang ditanya hanya diam seribu bahasa, pandangannya kosong dengan isak tangis dari mulutnya.

"Baiklah" sahut Tsunade

"Dengan ini, aku Godaime Hokage, Senju Tsunade menetapkan Haruno Sakura menjadi pelaku pembantaian klan Haruno!! Dan hukuman untuk Haruno Sakura harus meninggalkan dunia ninja untuk selamanya" Ucap Tsunade dengan lantang dan bulat tidak bisa diganggu gugat.

Sementara orang-orang lain di sana terkejut bukan main. Meninggalkan dunia ninja merupakan hukuman yang paling berat. Butuh perjuangan untuk menekuninya.

"Tidak bisa begitu nenek!!! Sakura sudah mengorbankan nyawa, waktu, tenaga nya untuk ini!! Kau tak bisa memu-"

"Aku bisa Naruto!!! Ingat aku Hokage nya, bukan kau!!" Sela Tsunade cepat

"Dan Sakura, serahkan hitai-ate mu besok pagi di ruangan ku" Ucapan Tsunade mengakhiri rapat yang menegangkan itu.

"Dan untuk tim 7 kalian mendapatkan anggota baru yaitu, Sai" Ucap Stunade diambang pintu. Ucapan Tsunade membuat seutas senyum Danzo dan Sai.

Tsunade disusul yang lainnya meninggalkan ruangan, sedangkan rookie 12 masih setia di ruangan. Ino, Tenten, dan Hinata memeluk Sakura. Memberi semangat pada sahabat gulali mereka. Naruto menangis sejadi-jadinya, Sasuke hanya menatap dengan onyx nya yang berkaca-kaca. Dan yang lainnya hanya menatap sendu Sakura.

Satelah, dirasa Sakura cukup tenang, mereka membawa Sakura kembali ke rumah Naruto

-> Markas Akatsuki <-

Pergi ke markas Akatsuki. Sekarang seluruh anggota Akatsuki tanpa terkecuali sedang berkumpul di sebuah ruangan. Ruangan yang cukup lebar. Terdapat satu meja besar dan panjang dengan kursi di sisinya. Ruangan itu gelap dengan obor di beberapa sisi ruangan sebagai penerangan. Entah bagaimana mereka bisa melihat dalam keadaan seperti itu.

"Kalian aku kumpulkan disini untuk membahas pengrekrutan Haruno." Ucap sang leader Akatsuki, Pain.

"Bagaimana situasi di sana, Itachi?" Seekor gagak masuk kedalam ruangan dan bertengger di bahu Itachi. Gagak itu seolah-olah berbicara kepada Itachi. Menunggu beberapa saat akhirnya-

"Mereka menjatuhkan hukuman pada Haruno itu. Hukumannya dia harus meninggalkan dunia ninja. Karena kasus-" Jeda Itachi tak kuat mengucapkan kata selanjutnya

"Pembantaian klan Haruno" Sambungnya dengan menutup mata onyx nya. Jadi teringat masa lalu heh, Itachi?

Semua orang di ruangan itu terkejut bukan main, tidak dengan Pain. Di Akatsuki siapa yang tidak mengenal Sakura. Murid didikan Godaime Hokage, Putri klan Haruno, dan ninja medis yang sangat hebat bisa membantai klan nya nya sendiri.

"Hentikan keterkejutan kalian! Bukan Gadis Haruno itu yang melakukan pembantaian." Ucap Pain menyadarkan keterkejutan anggotanya.

"Jadi, siapa yang melakukan pembantaian itu?" Ucap Lelaki bersuara cempreng dan bertopeng spiral, Tobi. Semua orang menatap Pain dengan pandangan berharap. Berharap Pain menjawab pertanyaan Tobi.

Namun nihil, Pain malah menjawab, "Itu bukan urusan kita. Sekarang urusan kita bagaimana cara mengajak Haruno itu untuk ikut dalam Akatsuki"

Pandangan kecewa mereka digantikan dengan pandangan serius. Terbesit didalam hati beberapa Akatsuki untuk melakukan misi ini. Mereka menatap satu sama lain.

"Sudah ku putuskan, Sasori, Deidara, dan Itachi, ini misi kalian membawa gadis Haruno itu kemari" Ucapan dari leader Akatsuki itu membawa raut wajah kecewa pada Hidan, Kisame, dan Tobi. Padahal wajah Tobi tertutup oleh topeng yang ia kenakan.

"Argh!! Kenapa harus mereka bukan aku saja?!!" Geram Hidan dan dihadiahi tatapan tajam dari sang leader.

Menghela nafas malas, Pain berucap, "Sasori, ia lebih tau tentang gadis Haruno itu. Serangan dan taktik menyerangnya, karena Sasori sudah pernah terlibat dalam pertarungan dengan-nya. Deidara bisa memanfaatkan burung yang terbuat dari tanah liat nya untuk masuk ke Konoha. Dan, Itachi sudah tau bagaimana pengamanan desa Konoha. Jadi, untuk apa kau ikut serta?!"

Menghela nafas kesal, Hidan menerima perintah Pain dengan hati yang masih kesal. "Lalu, kapan kami membawa gadis itu, Pain?" Kini Deidara mulai bersuara. Pain melirik Itachi. Seolah tau arti tatapan Pain, Itachi menjawab, "Besok Sakura harus menyerahkan hitai-ate nya. Kita akan membawa gadis itu nanti malam. Persiapkan diri kalian. Dan bisa dipastikan kita akan terlibat pertarungan." Setelah itu Itachi pergi dari ruangan rapat itu menuju kamarnya.

Member lainnya juga mengikuti Itachi, tapi ke kamar mereka masing-masing, tidak dengan Sasori. Dia masih diam ditempat duduk nya tanpa berniat beranjak dari sana. Sasori masih bergelut dengan pikirannya.

'Bagaimana bisa Haruno itu membantai klannya sendiri? Setahuku dia orang yang baik dan menjunjung tinggi klannya. Ada yang tidak benar disini?. Cih, kenapa aku memikirkan gadis itu?! Karenanya kugutsu ku hampir hancur semua. Untung aku menyimpan kugutsu lainnya di markas. Sebaiknya aku menyiapkan diriku'

Setelah bergelut dengan pikirannya, Sasori beranjak dari tempat duduknya dan menuju kamarnya untuk menyiapkan kugutsu, racun, dan dirinya untuk membawa gadis bermarga Haruno itu.

TBC.

Gimana seru gak kalau gk seru maafin ya. Pikiran lagi fress kayak abis ditaruh di kulkas. Gimana belajar dirumahnya, seru atau bosen. Bagiku sih biasa aja kan udah biasa dirumah emang/Ressa nolep.

Dijamin nilai Ressa abis ini nilai Ressa 100 semua soalnya cari jawaban di Google and Brainly, ada yang sama gk?

Stay save ya teman-teman. Jangan keluyuran. Kita diliburkan untuk mengisolasi diri, agar virus Covid-19 tidak menyebar. Bukan sekolah diliburkan kalian malah keluyuran.

Gimana nih next apa gk?

Jangan lupa tinggalin jejak komentar dan tekan bintangnya...

Oke gaessss see you ;)

Sakura No AkatsukiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang